Setelah Pensiun

160 22 31
                                    

Tidak terlalu banyak maupun sedikit yang menjenguk Kyojuro karena harus bergantian sesuai jadwal yang telah diberikan oleh Shinobu.

Hashira Serangga itu sempat sangat kesal karena suara para rekan prianya terlalu berisik, sedangkan pasien hanya diam dengan senyum kecil.

Para Hashira masih tidak menyangka rekannya akan segera pensiun. Kabar yang menyedihkan memang, tapi mereka akan tetap menjaga ikatan dan bisa berkumpul bersama, tidak harus ketika masih bertugas.

Apalagi kalau ketiga mantan Tsugukonya yang sudah mendapatkan giliran untuk menjenguk. Tanjiro membawa onigiri agak banyak namun sayang Kyojuro tidak bisa makan banyak lagi.

"Yaudah kalo gitu buat Inosuke-sama aja!"

"Hora!! Sopan santunmu dimana babi!? Kasih tau Aoi-san nih!" Zenitsu menatap tajam pria bertopeng itu

"Syut syuttt! Diem mingkem jangan ngadu ke Aoi!" Inosuke menaruh satu jari didepan hidung topengnya

"Sssttt ini rumah sakit hey! Rengoku-san juga butuh ketenangan!" Bisik Tanjiro

Kalian berdua hanya menggelengkan kepala sambil terkekeh dan menghela napas. Walaupun sudah sejauh ini, mereka bertiga tetap belum berubah.

Bisnis arang keluarga Kamado sekarang sudah usai karena zaman semakin berubah dan beralih ke gas. Jadi sebagai gantinya, mereka membangun bisnis baru berupa toko roti.

Roti mereka terasa sangat lezat. Bahkan Kyojuro merasa menginginkannya sekarang meskipun dalam porsi kecil. Kebetulan Tanjiro juga membawa beberapa roti untuknya.

Sekarang Tanjiro mulai duduk disamping pria yang masih terbaring itu. Menandakan mereka berdua akan mengobrol. Daripada mendengar karena termasuk privasi, kamu memilih untuk melihat pemandangan luar dari jendela.

Hojuro dan Kirei sudah pulang untuk mengurus rumah. Mereka berdua akan kembali berkunjung di sore hari. Soal menjaga Kyojuro, biar kamu yang melakukannya. Sudah menjadi tanggung jawabmu sebagai istrinya.

Pria itu juga hanya terlihat nyaman jika kamu yang menjaganya. Memang, ketika dia sakit, sifat pilih-pilihnya mulai keluar. Dia selalu memilihmu untuk selalu berada disisinya. Bagaikan anak kecil yang hanya ingin dirawat dan dijaga oleh ibunya.

"Bagaimana perasaan Rengoku-san sekarang?" Senyuman Tanjiro belum hilang padanya

"Aku merasa agak membaik dari sebelum makan tadi. Jujur, tadi sakitnya sangat luar biasa, kukira aku akan mati disaat masih ada konflik dengan putraku" Kyojuro menatap langit-langit

"Inosuke-sama merasa kalah dengan mata melotot! Yosh sudah kuputuskan!" Inosuke berdiri tegak dan menepuk dadanya

"Bodoh juga ada batasannya tau" Zenitsu menatap sinis pria bertopeng babi itu

Walaupun sifatnya belum berubah, dia selalu membuatmu maupun Kyojuro terhibur. Cuacanya terlihat cerah diluar. Tatapanmu jadi tertuju pada Hijuro yang masih duduk dibangku halaman dengan kepala yang tertunduk.

Ini tanda bagimu untuk segera turun tangan. Kamu tidak ingin salah satu dari anak-anakmu masih terjerat dalam masalah. Kyojuro tidak masalah kamu meninggalkannya sebentar dengan ketiga mantan tsugukonya.

Si sulung itu terlihat tidak menyadarimu. Sedalam itukah masalahnya?

Hijuro baru menyadarimu ketika sudah duduk disebelahnya. Ekspresinya telihat agak sedih dengan kedua telinga yang turun. Pasti ini soal tawaran dari profesor itu, kamu sudah menduganya.

Matanya terbelalak dan langsung menoleh padamu. Ini membuatmu terkekeh melihat kekagetannya. Tentu saja kamu akan langsung menebaknya, karena kamu adalah ibunya.

The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang