Kyojuro sedang kebingungan sekarang, sangat kebingungan. Dia bahkan belum bisa tidur karena memikirkan solusi mengenai masalah ini. Bukan hanya soal kesedihanmu, tetapi soal kesepakatan petinggi desa mengenai pertarungan keputusan itu.
Lebih buruknya lagi, Hojuro kembali tanpa kakak kembarnya karena tidak berhasil ditemukan. Bahkan Kin juga tidak berhasil. Pria itu tidak bisa memaksanya, hanya bisa merelakannya kali ini.
"Maaf Hojuro tidak berhasil menemukan nii-san yah" Hojuro menundukkan kepalanya
"Tidak apa nak, besok ayah akan meminta tolong yang lain untuk membantu, kamu sudah melakukan yang terbaik" Kyojuro menepuk pundaknya dan memberi senyum kecil
Kirei langsung datang membawa kotak P3K untuk mengobati luka remaja itu. Kyojuro agak tidak menyangka putra sulungnya akan melakukannya sejauh ini setelah melihat beberapa luka dan lebam di sekujur tubuh Hojuro.
Gadis itu juga mengobatinya dengan berhati-hati karena merasa ini terlalu rapuh. Kenapa ini bisa sampai terjadi?
Yang membuat pria itu heran lagi adalah melihat putra tengahnya yang mengatakan ini tidak masalah dengan senyumannya. Sekarang Kyojuro dapat merasakan apa yang kamu rasakan ketika fajar dulu, setelah pertarungannya dengan Akaza.
Bisa-bisanya Hojuro langsung memaafkan kakaknya. Pria itu tidak tahu apakah dirinya juga memaafkan putra sulungnya atau tidak. Mendengarnya mengatakan semuanya tadi juga membuat hatinya sakit.
Perasaan pria itu campur aduk sekarang. Apalagi ketika dia masih berusaha menenangkanmu tadi. Dia paling tidak tega melihat wanita menangis didepannya, apalagi wanita itu adalah istrinya sendiri.
Sekarang hatinya mulai meringis lagi melihatmu sekarang tertidur sambil memeluk haori Hijuro. Cinta seorang ibu memang kuat sekali...
Kyojuro tahu apa yang kamu rasakan tadi, dia mengetahui ini dari mendiang ibunya. Dulu Ruka pernah menasihati pria itu soal berbakti kepada orang tua.
Ketika seorang ibu dilanda kesedihan yang amat mendalam karena perbuatan anaknya sendiri, yang diingat bukan hanya soal masalah ini. Tetapi ketika anak itu masih didalam kandungan lalu lahir dan ditimang hingga sebesar sekarang.
Juga, yang paling kamu sering gendong dulu adalah Hijuro itu sendiri karena anak itu memang hanya ingin lebih menempel dengan ibunya. Sedangkan Hojuro lebih ke ayahnya meskipun anak itu juga sayang menyangi ibunya.
Kyojuro mulai mengelus kepalamu begitu dia sudah berbaring disebelahmu. Masih ada sisa air mata yang keluar dari matamu. Pria itu segera mengusapnya karena tidak ingin melihatnya, lalu mulai melingkari lengan dan ekornya agar bisa memberi kehangatan lagi.
"Hi.. Juro... Tolong... Pulanglah.. "
Suara ngigaumu membuat pria itu mengernyitkan keningnya. Dengan segera dia memejamkan mata untuk tidur, masih memelukmu dengan erat.
"Jangan khawatir api kecilku... Besok aku akan ikut membantu mencari putra kita lagi.. "
Terkadang Kyojuro berpikir, apakah ini juga salahnya atau tidak. Pria itu juga sudah mengerti maksud dari perkataan mendiang Oyakata-sama mengenai "adanya perbedaan antara si kembar nanti".
Memang benar, setiap mendiang pemimpin itu merasakan firasat, hal itu tidak dapat dihindarkan.
"Sepertinya masalah ini juga karena salahku... " Bisik Kyojuro belum berhenti menatapmu dengan ekspresi sedih
.
.
.
.Kabar mengenai hilangnya Hijuro hanya baru tersebarkan kepada para Hashira, ketiga mantan tsuguko, dan Kiriya-sama. Mereka semua sangat kaget mengenai insiden semalam, tapi mereka langsung turut membantu. Yama yang merupakan gagak miliknya sendiri bahkan tidak mengetahui kemana perginya tuannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-3 author. Story ini merupakan season 3/final dari story "Agreement" Summary: Oyakata-sama sempat memberitahu Kyojuro dan (y/n) soal firasatnya mengenai "akan ada perbedaan diantara Hijuro dan Hojuro". Apakah ini akan mengarah ke sesuatu yan...