Meskipun sudah diberi obat, namun tetap, Kyojuro sudah melewati batasnya. Setelah obat itu diminumnya dia langsung tidak sadarkan diri. Kamu berusaha untuk tetap tenang dan meminta Tengen memanggil ahli medis untuk membawa pria itu ke tempat yang lebih semestinya.
Hojuro sudah tahu ayahnya tidak bisa melihat apa yang akan dilakukannya sekarang. Dia sudah bisa memprediksinya. Tetapi itu tidak masalah, masalah ini tidak akan menghalanginya dalam menyelesaikan pertarungan ini.
Ternyata sudah banyak orang yang mendukungnya sepenuh hati. Mulai dari orang terdekat, hingga orang yang dahulunya pernah merundungnya. Memang terasa seperti mimpi.
Kali ini, Hojuro yakin, perkataan Hijuro itu sepenuhnya benar, mengenai kekuatan seseorang akan muncul di situasi yang menegangkan, dan ini adalah situasi yang menegangkan baginya.
Tsume terlihat menyeringai, masih mempersiapkan teknik darah iblisnya. Dia ingin sekali mencincang lawannya itu didepan semua orang.
"Ne, kuberi kau kesempatan untuk hidup, sebaiknya menyerah saja, aku tidak akan memberi ampun lho setelah ini!"
Hojuro masih diam, menatap tajam oni tersebut. Kakinya mulai bergerak untuk dilebarkan, kedua tangan yang memegang nichirinnya mulai diposisikan kebelakang. Kamu tahu apa yang akan dilakukan remaja itu. Itu adalah gerakan yang tidak asing bagimu.
"Aku tidak akan menyerah, karena aku... Akan melaksanakan tugasku!" Hojuro tersenyum percaya diri
Perkataan itu... Itu sangatlah tidak asing di telingamu. Pemandangan didepanmu mendadak kembali ke masa dimana kamu melihat Kyojuro hampir kehilangan nyawanya dari pertarungan mematikan itu.
Kamu tidak tahu apa yang dikatakan oleh Hojuro dan Kyojuro di masa lampau. Sebuah getaran dan cahaya muncul dari dirinya. Semua penontin terlihat terdiam dan terpukau melihat ini.
Aura Hojuro juga terlihat berbeda, ini adalah aura yang sama ketika Kyojuro berusaha melindungimu dari Akaza. Tidak salah lagi... Ini adalah Jurus Kesembilan.
Senyumanmu terukir lebar tapi juga merasa agak sedih ayah dari remaja itu tidak bisa menyaksikan ini. Hojuro memang benar-benar keturunan Kyojuro.
Tsume terlihat agak gelisah melihat kekuatan mendadak itu. Tapi dia tidak akan mundur, kakinya mulai bersiap untuk maju kedepan dan mencincang lawannya.
Namun itu adalah kesalahan terbesarnya, dia terlalu percaya diri sehingga tidak sadar bahwa lawannya itu sudah mendekati level teratas. Baru saja bergerak beberapa detik, lehernya langsung tertebas ditambah dengan sensasi panas dari api "Rengoku" itu.
Asap tebal mulai mengepul keluar karena ledakan sedang disekitar arena. Asap itu tidak bertahan lama. Begitu telah hilang, semua mata terbelalak karena tinggal Hojuro sendiri di dalam arena itu, yang menandakan...
"Para hadirin sekalian! Sambutlah pemenang dan Hashira baru kalian dengan meriah!" Daimyo mengatakan itu dengan meriah juga
Semua orang langsung bersorak meriah dan bangga pada remaja itu. Hojuro masih mencoba mengambil napas sejenak sebelum melihat area sekitarnya. Dia tidak pernah merasa tertegun seperti ini. Ini benar-benar terasa seperti mimpi.
Kedua kakinya mulai lemas, jadi dia jatuh terduduk. Tatapannya langsung tertuju padamu yang terlihat meneteskan air mata. Senyumanmu yang kali ini adalah senyuman yang sangat menularnya.
Hojuro tersenyum haru dengan air mata yang mulai mengalir tapi langsung diusap olehnya. Tanpa dia sadari bahwa Tengen dan Toshiro surah berada didepannya. Lalu menyiramnya dengan sesuatu, entah itu apa karena baunya sangat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-3 author. Story ini merupakan season 3/final dari story "Agreement" Summary: Oyakata-sama sempat memberitahu Kyojuro dan (y/n) soal firasatnya mengenai "akan ada perbedaan diantara Hijuro dan Hojuro". Apakah ini akan mengarah ke sesuatu yan...