Kyojuro membuka kotak penyimpanan barang berharga itu dan mengambil sesuatu yang dicarinya. Pria itu tersenyum sejenak melihat haori api yang masih terlipat dengan rapih dan dipegang olehnya.
Banyak sekali kenangannya bersama barang warisan ini. Haori ini menjadi saksi bisu dari segala momen yang telah terjadi hingga sejauh ini. Mulai dari zaman leluhur atau buyutnya, hingga dirinya.
Sekarang, haori ini akan diturunkan lagi kepada yang terpilih. Sudah saatnya melaksanakan upacara pelantikan itu, yang dilaksanakan di lapangan markas utama yang disaksikan oleh para petinggi desa, Kiriya-sama, para Hashira, dan orang terdekat.
Kamu duduk bersama yang para Hashira sementara Hojuro berlutut di tengah lapangan dengan seragam barunya. Tidak, itu buka seragan baru, melainkan seragam Kyojuro. Dia lebih memilih memakai seragam bekas itu daripada yang baru.
Kamu tidak bisa berhenti tersenyun melihat putramu yang sekarang berlutut dengan aura wibawa dan rasa bangga. Itulah arti dari senyumannya sekarang.
"Hojuro-san, dengan penyerahan ini, kami anggap kamu resmi menjadi Hashira Api" Kiriya tersenyum dan diikuti dengan anggukan para petinggi desa disebelahnya
"Kyojuro-san" Tambah pemimpin itu menoleh ke pria itu untuk segera melakukannya
Ini juga sebagai salah satu tradisi dalam menyerahkan Hashira Api yang baru. Kyojuro merasa bersyukur Hojuro mendapatkan kesempatan ini, karena dulu dia tidak bisa merasakan ini. Shinjuro pada saat itu masih di fase terburuknya, jadi yang melakukan penyerahan haori itu adalah Oyakata-sama sendiri.
Haori api yang terlipat rapih itu langsung dibuka dengan lebar lalu dipakaikan ke pundak remaja itu. Kyojuro untuk sementara memegang kedua pundak putranya dengan tangan yang agak bergemetar, ini benar-benar sudah terjadi.
"Ayah?" Hojuro langsung memegang kedua tangan Kyojuro yang terlihat mencoba menahan air matanya
"Mulai sekarang tanggung jawabmu akan semakin berat nak, lindungilah yang lemah, pastikan kamu selalu menjalankan tugasmu, dan selalu membiarkan hati nuranimu membara..." Kyojuro langsung memeluknya dengan mata agak berkaca-kaca
Pelukan itu langsung dibalas oleh Hojuro juga yang sedikit air matanya sufah keluar. Pemandangan ini membuat yang melihat berusaha untuk menahan tangis juga.
"Cih! Siapa yang menaruh bawang disini!?" Sanemi menghadap kebelakang
"Itu baru kasih sayang ayah dan anak yang flamboyan!" Tengen tersenyum percaya diri walaupun ada yang mengalir cukup deras dari kedua matanya
Upacara pelantikan ini tidak memakan waktu yang lama, sisanya dilakuksn perayaan kecil non formal agar tidak kaku. Hojuro sudah sangat terlihat seperti kloning Kyojuro sekarang dengan seragam itu. Benar-benar membuatmu nostalgia.
Ketika memeluknya kali ini juga tidak kalah berbeda, kehangatannya sama. Kedua tanganmu sekarang dipegang oleh putramu, dia menciumnya dan menaruh keningnya disana.
Yang bisa kamu lakukan hanya tersenyum melihat dan mendengar ucapan terima kasihnya padamu. Kamu jadi teringat kedua tangan besarnya dulu yang hanya seukuran dengan jarimu, juga suaranya yang memanggilmu dengan nada yang imut
Sesuai dengan janjinya, dia akan kembali mencari kakak kembarnya. Demi melengkapkan keluarga ini lagi, dan mengobati perasaanmu yang masih tersakiti.
Di hari ulang tahun Kirei yang ke-16, atau lebih tepatnya setahun kemudian. Kalian berdua memberinya lisensi untuk membuka toko yang diimpikannya. Gadis itu sangat senang sekali.
Tidak butuh jasa untuk membuat toko itu, orang terdekat sudah cukup karena mereka dengan senang hati akan membantu. Toshiro adalah yang paling aktif dalam membantu. Kyojuro sempat risih karena pemuda itu sudah beberapa kali menanyakan apakah ada yang bisa dia bantu?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-3 author. Story ini merupakan season 3/final dari story "Agreement" Summary: Oyakata-sama sempat memberitahu Kyojuro dan (y/n) soal firasatnya mengenai "akan ada perbedaan diantara Hijuro dan Hojuro". Apakah ini akan mengarah ke sesuatu yan...