Seusai mandi dari misinya, Hijuro lanjut membaca buku-buku yang disimpannya. Sesekali dia mencatat inti penting dari isi buku itu, sebagai referensi.
Pertemuannya dengan profesor itu masih berlanjut. Banyak ilmu menarik yang didapatkan olehnya semenjak pertemuan keduanya, yaitu di kediaman Akira.
Sekarang koleksi bukunya dari pemberian profesor tersebut mulai menumpuk banyak, itu berarti Hijuro harus membeli lemari baru. Beruntung dia sudah mendapatkan pendapatan yang cukup, jadi dia bisa membelinya langsung setelah membaca beberapa halaman.
Dia jadi tidak sabar menunggu minggu depan, yaitu dia diajak keliling kampus oleh Akira. Dia benar-benar sangat penasaran seperti apa lingkungannya kalau dilihat secara langsung.
Suara ketukan pintu membuat remaja itu langsung terkejut.
"Hijuro, sayang?"
"S-sebentar bu" Hijuro langsung menutup buku itu, tidak lupa menaruh pembatas buku didalamnya dan segera membereskan alat-alat tulisnya
Semua itu langsung dia masukkan ke dalam lemari dengan paksa agar bisa mempersilahkanmu masuk dengan cepat. Lalu segera menguncinya.
"Silahkan masuk bu" Hijuro merapihkan rambutnya
Kamu masuk dengan perlahan. Meskipun ini kamar anakmu, tetap saja harus bersikap sopan karena sebagai contoh. Si kembar sudah memiliki kamarnya masing-masing karena kepentingan tersendiri.
Alasan kamu kemari karena ingin menanyakan kenapa putramu yang satu itu tidak turun untuk makan. Tapi Hijuro bilang dia baik dan sudah makan kudapan di perjalanan.
"Ah ibu mengerti, jangan lupa makan nak" Kamu mulai duduk disebelahnya
Remaja itu mengangguk dan membalas dengan senyum kecil. Sesekali kamu melirik isi ruangannya yanh rapih. Si sulung terlihat diam, tidak berkutip. Tetapi dia memainkan jarinya, seperti sedang gugup.
Kamu tidak ingin berprasangka buruk. Di usianya memang wajar jika dia menyembunyikan sesuatu. Dia juga anak laki-laki, tapi kamu agak risih jila menemukan buku yang mengandung unsur dewasa.
Dari yang kamu tahu dari Kyojuro, usia si kembar biasanya sudah mulai tidak masalah untuk melakukan perbuatan terlarang secara individu.
"Kamu tidak menyimpan buku kan?"
"B-buku apa dulu bu? Aku pastinya menyimpan buku tapi... Yang jelas bukan buku soal gadis-gadis bu!" Sekarang wajah Hijuro mulai merona
Yang kamu lakukan hanya sedikit menyeringai. Dengan ini mungkin cepat atau lambat, penyebab utama perubahan sikapnya pasti akan terungkap.
"Kamu naksir sama Tsunae ya nak?" Tanyamu dengan ekspresi polos, sengaja
Spontan si sulung langsung menghadap ke arah lain. Kamu tentu masih bisa melihatnya, rona itu. Sudah pasti. Hah... Kamu masih tidak mempercayai ini, putramu sudah berada di fase cinta monyet.
Sepertinya tidak ada hal yah mencurigakan dari si sulung. Kamu tidak begitu mementingkan isi dari lemari sedang itu, karena tahu itu pasti berisi barang rahasianya. Kamu harus tetap menghormati privasi anak-anal kalian berdua.
"Baiklah, kalau begitu ibu akan keluar. Jangan terlalu menghayati ya~" Kamu beranjak mulai meninggalkan remaja yang masih diam itu
Hijuro langsung menghela napas lega setelah kamu menutup pintu. Kunci lemarinya langsung dia keluarkan dari bawah bantal, lalu melanjutkan aktifitasnya tadi. Ah ya, tidak lupa kali ini dia mengunci pintunya.
Seminggu kemudian, kebetulan Hijuro tidak ada misi. Ini benar-benar sebuah keberuntungan baginya. Dia juga diizinkan olehmu untuk pergi keluar. Tapi, kali ini dia berhohong...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-3 author. Story ini merupakan season 3/final dari story "Agreement" Summary: Oyakata-sama sempat memberitahu Kyojuro dan (y/n) soal firasatnya mengenai "akan ada perbedaan diantara Hijuro dan Hojuro". Apakah ini akan mengarah ke sesuatu yan...