"Yeyy papa punya jenggot putih!"
Kirei membantumu dalam mengoleskan krim cukur di dagu dan rahang kanan-kirinya. Awalnya anak-anak sangat terkejut karena kamu keluar dari kamar mandi bersama "kakeknya".
Sehingga kamu sempat tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi mereka. Padahal wajah kakeknya lebih keras dari ayahnya tapi mereka masih saja mengira itu kakek mereka.
Memang Shinjuro sudah mencukur jenggotnya menjadi tipis lagi, dasar gen kuat keluarga Rengoku. Sekali lagi, kalian berdua lega mereka tidak tahu sama sekali dengan apa yang kalian berdua lakukan tadi pagi.
Kyojuro masih hanya memakai handuk agar krim cukur itu tidak mengotori yukatanya, duduk diatas engawa karena pencahayaannya sangat bagus.
Pisau cukur itu kamu gunakan dengan berhati-hati agar dagu dan rahang pria itu tidak terluka. Namun, kamu agak susah fokus karena daritadi pria itu menatapmu dengan tatapan yang membuatmu bingung.
Kirei juga terlihat menahan cekikannya, seperti terlihat salting dan gemas melihat kalian berdua.
"Kenapa kamu menatapku daritadi?" Kamu mengangkat satu alis dan membuang krim cukur yang menempel di pisau tersebut
"Kamu masih tetap cantik setelah 12 tahun lamanya kita bersama" Kyojuro masih berekpresi seperti tadi
"Papa seperti kena cinta monyet lagi! " Kirei kegirangan
Bisa-bisanya kamu kalah dengan putrimu. Sekarang kamu dapat mengerti dengan tatapan pria itu. Darimana Kirei mengetahui soal cinta monyet? Padahal usia masih 8 tahun.
Gadis kecil itu juga tidak pernah jijik melihat kalian berdua bermesraan. Bahkan dia pernah bertanya dan mengatakan soal "ciuman cinta sejati" seperti dalam dongeng putri. Sepertinya Mitsuri yang memberitahunya mengenai ini.
Hahh kamu benar-benar ingin gadis kecil ini mendapatkan yang terbaik dalam mendapatkan pasangan nanti. Oh bukan, sepertinya tidak perlu, toh ayahnya pasti yang akan lebih selektif.
Meskipun bukan anak kandung, tapi kasih sayang yang kamu dan Kyojuro berikan sudah terasa lebih mendalam. Kamu jadi penasaran apakah gadis kecil ini sudah bertemu dengan ayah dan ibu kandungnya dalam mimpi atau belum.
Kamu lanjut mencukur pria itu dengan berhati-hati lagi. Bagian yang sudah dicukur tadi terasa nyaman untuk dibelai karena sangat halus.
Sesekali kamu melirik Hojuro yang mulai duduk disebelah Kyojuro. Kakinya mulai tidak sesakit dua hari yang lalu. Kamu harus tetap mewaspadainya karena anak itu terkadang keras kepala, berjalan tanpa menggunakan tongkat kruknya karena malas.
Dengan ini kamu selesai dan wajah Kyojuro sudah mulus kembali. Kamu hampir lupa ada anak-anak disini, karena suka dengan sensasi kulit mulusnya. Terasa seperti pantat bayi.
Kyojuro juga terlihat merasa menikmati ini dari cara dia memejamkan mata dan tersenyum. Kirei juga mulai ikut mengelus dagu ayahnya karena tertarik melihatmu.
"Perut papa masih sakit atau tidak?"
Pertanyaan gadis kecil itu membuatnya membuka mata dan mulai mengelus kepala putrinya. Bekas luka itu tetap ada dari dulu karena bersifat permanen. Namun untuk tingkat lapisan kulitnya tidak seburuk dulu.
Shinobu bilang bekas luka tersebut tidak akan mudah menimbulkan luka baru jadi Kyojuro tidak perlu memakai pelindung lagi.
"Perut papa sudah sekuat baja lagi sekarang! Jadi Kirei tidak perlu khawatir hahaha!" Pria itu mulai beranjak untuk memakai pakaiannya karena urusannya sudah selesai
Kamu baru ingat, Hijuro sejak daritadi belum bertemu dengan kalisn berdua. Kira-kira kemana anak itu?
"Nii-san sedang di kamar kakek untuk membaca buku yang dibeli kemarin, dia terlihat tertarik mempelajarinya juga" Ujar Hojuro mencoba tahan diri agar tidak menggaruk kakinya yang diperban itu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Destiny (Kitsune Rengoku Kyojuro X FemReader)
Fanfiction#Book ke-3 author. Story ini merupakan season 3/final dari story "Agreement" Summary: Oyakata-sama sempat memberitahu Kyojuro dan (y/n) soal firasatnya mengenai "akan ada perbedaan diantara Hijuro dan Hojuro". Apakah ini akan mengarah ke sesuatu yan...