Chapter 06 "Wajah Revan" (Ini bxb)

1.7K 147 14
                                    

Revan tertidur dimeja makan, wajar saja tadi ia terlalu banyak makan.

Mereka berdua tertidur hingga lebih dari 2 jam. Adhi yang bangun duluan duduk melamun dulu. "Jam berapa?" Tanya Adhi.

Ia melihat jam yang kini menunjukan pukul 15.00 pas. Adhi memalingkan wajahnya berniat membangunkan Revan yang tadi sama sama tertidur.

Namun, ia menghentikan niatnya karena sifat jailnya muncul. "Mumpung gak pake masker jailin ah" ucap Adhi.

Adhi mencari pena disekitar ruangan, "Ketemu juga ni pena" batin Adhi.

Adhi kembali mendekati Revan berniat mencoret wajah Revan. Namun saat ia membalikan wajahnya. Terlihat wajah yang lebih tampan dan badan yang terbilang menggiurkan.

Seketika Adhi membisu, membayangkan yang engak engak.

Tak lama Revan terbangub dari tidurnya. Ia yanga belum sadar sempurna itu tak melihat keadaan Adhi yang membisu lama.

Revan melihat jam yang kini menunjukan pukul 15.20, seketika ia langsung berdiri untuk bersiap kesekolah.

Namun ia tersadar dengan Adhi yang terdiam layak patung yang sedang di pajang. Revan bingung, namun melihat pena ditangan Adhi ia tahu sifat jailnya.

Revan mencoret muka Adhi yang terdiam. Ia lalu tertawa kecil melihat ekspresi Adhi ketika melihat cermin nanti. "Ini bukan permanen jadi tenang Dhi, hahaha" ucap Revan.

Revan menyadarkan Adhi. "Woy! Bangun!" Ucap Revan.

Adhi tersadar dari khayalannya lalu melihat Revan. Revan masih tertawa kecil melihat hasil coretannya. "Apa?" Tanya Adhi heran.

"Hahaha gak papa! Napa lu diem kek patung? Lagi latihan jadi properti drama?" Tanya Revan.

"Gak lah! Gue cuma terkejut waktu lihat wajah lu aja" ucap Adhi yang wajahnya kini agak memerah.

Revan tak mengerti hanya bingung saja. Ia bahkan sempat mengira temannya terkena demam. "Lu demam?" Tanya Revan.

"Elah gak peka amat sih lu! Udah ah gue mau kekamar mandi dulu" ucap Adhi terlihat lega.

Revan krmbali tertawa membuat Adhi kebingungan. Adhi melangkan maju menuju kamar mandi, ia mencuci wajahnya.

Terkejut melihat bahwa wajahnya kini memiliki kumis dan janggut. Adhi langsung berteriak. "Revan! Lu ya emang jail" ucap Adhi.

Revan tertawa lepas mendengar teriakan Adhi. Ia menuju kamar mendi. Revan masuk sambil membawa baju ganti.

"Ya elah! Ini gimana cara ngapusnya?" Tanya Adhi. "Lu mah sih!!!" Lanjutnya lagi. "Kok nyalahin gue? Kan lu yang pertama mau jail!" Ucap Revan tak terima.

"Tenang bukan permanen kok. Nih pake sabun aja langsung luntur" ucap Revan sambil mengoleskan sabun di wajah Adhi.

"Deg deg deg" Adhi yang sadar ia sudah terpesona oleh kecantikan Revan langsung salah tingkah. Wajah nya merah melebihi tomat. Sedangkan Revan cuma bingung lagi.

"Udah ma gue aja!" Ucap Adhi langsung menepis tangan Revan. Revan bingung tapi ia tak peduli.

Ia membasuh wajahnya dan menyikat gigi. Lalu ia membuka bajunya. Adhi yang melihat itu langsung terlejut. Melihat badan putih berisi.

"Lu lu lu lu ke ke kenapa buka baju!" Ucap Adhi gugup. "Ya mau ganti baju lah. Yang tadi kan kotor. Lagi pula ini kamar mandi" ucap Revan tak peka.

"Ya ya ya ja jangan di disini juga kali" ucap Adhi memerah. "Lah emang kenapa? Kita kan sama sama cowok!" Ucap Revan.

Adhi tau Revan itu gak peka. Revan melanjutkan aksi nya membuay Adhi semakin memerah, tak disangka ia sampai mimisan.

Selesai berganti baju, Revan keluar kamar mandi. Adhi langsung lega. Revan hanya bingung melihat itu. Namun ia cuek aja.

"Dhi! Cepetan udah jam 16.00!" Ucap Revan. "Iya! Bentar lagi!" Ucap Adhi.










Khusus bagi Fujo atau Fudan nih. Kalau gak suka boleh skip aja! Jangan komen ih homo! Atau apalah itu. Cerita ini banyak typo dan gaje. Gak suka jangan baca.



















Bye

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang