Chapter 20 "Pulang Sekolah"

748 76 0
                                    

Waktu pulang sekolah pun tiba, Para siswa keluar dari kelas masing masing.

Jam menunjukan pukul 13.00, sudah diduga oleh Revan bahwa ia akan pulang lebih cepat.

Revan keluar dari kelasnya, "Van!" Teriak seorang laki laki. "Dhi, ada apa?" Tanya Revan.

"Gak sih! Yok pulang bareng" ucap Adhi merangkul bahu Revan. "Oh.. Vina dimana?" Tanya Revan.

"Dia ada urusan! Diana?" Tanya Adhi. "Biasa" ucap Revan.

Mereka pun berjalan menuju parkiran sekolah. Namun, mereka dihadang oleh 5 orang.

"Kamu Adhi kan!" Bentak pemuda 1. "Iya" ucap Adhi. "Kamu jangan deket deket sama Diana! Ngerti!" Bentak pemuda 1.

"Gak bisa gitu dong! Aku kan sahabat Diana, mana mungkin aku tinggalin dia" bantah Adhi.

"SIALAN! JANGAN MEMBANTAHNYA BRENGSEK" teriak seseorang yang bukan lain adalah John.

"John! Apaan sih lu! Mau apa lu hah!?" Ucap Adhi. "Gue bilang jauhin Diana! Kalau gak lu bakal sengsara" ucal John.

"Lu kalau mau deket sama Diana, harusnya baik baik bukan maksa! Lagi pula apa hubungannya ama gue!" Ucap Adhi.

"Gue tahu, Diana suka lo kan!!!" Ucap John. "Hahaha! Jangan bercanda John! Diana gak mungkin suka ama gue" ucap Adhi.

"Alah! Lu cuma alasan kan! Lu pacaran ama Diana kan! Putusin sekarang!!" Bentak John.

"Jangan asal nuduh! Gue sama Diana gak ada hubungan apa apa! Kita cuma teman" ucap Adhi.

"JANGAN BERCANDA! LU MAU SELAMAT DOANG KAN! LU GAK BISA BOONGIN GUE!" teriak John.

"Gue gak boong! Lu yang asal nebak, bego" ucap Adhi tak terima. "SEMUA SERANG" teriak John.

Kelima orabg itu menyetang Adhi, Revan yang semula diam langsung bergerak.

Terjadi perkelahian singkat, yang dimenangkan oleh Revan dan Adhi. John yang melihat itu semakin geram.

"Lu siapa?" Tanya John. "Revan!" Ucap Revan dengan aura intimidasinya. "Kalian berdua gak akan selamat!!" Ucap John.

John berlari menjauh dari arena, Revan yang melihat itu menghembus kan nafas leganya.

"Dhi.. jangan terlalu berhubungan sama si John! Lu tau kan dia punya kekuasaan! Nanti lu malah celaka" ucap Revan.

"Iya gue ngerti Van, tapi kan dia yang cari masalah duluan" ucap Adhi. "Gue tahu, tapi jangan berlebihan. Nanti lu celaka" ucao Revan khawatir.

Adhi yang dikhawatiri itu langsung memerah, "Lu khawatir ama gue Van?" Tanya Adhi. Revan yang mendengar itu agak memerah.

"Ya iyalah! Lu kan sahabat gue" ucap Revan. "Hehehe" ucap Adhi yang tahu Revan memerah.

"Udah deh! Yok pulang!" Ucap Revan mengalihkan pembicaraan. "Makan siang yok" ucap Adhi.

"Oh.. ayo kalau gitu. Lapar aku" ucap Revan. Mereka pun kekantin sekolah kembali membeli makanan.

"Elah, kantin pada tutup! Gimana kalau ke Cafe deket sini aja" ucap Revan.

Dengan motornya, Revan dan Adhi pergi ke Cafe terdekat. Sampai disana, Revan dan Adhi langsung memesan makanan.

Mereka membeli makanan special dengan coffe. "Eumm.. enak banget" ucap Adhi. "Hmm" jawab Revan.

"Bawa pulang 1! Nanti dimakan dirumah" ucap Revan menunjukan cake yang akan ia bawa.

"Van! Gue nginep di rumah lu ya.. gue lagi males ke rumah" ucap Adhi. "Lah kenapa?" Tanya Revan bingung.

"Gini Van, sepupu aku mau dateng ke rumah. Dia tuh kakaknya Vina, asli ngebelin banget!" Ucap Adhi.

"Ngebelin napa? Jangan jangan dia suka ma lu ya" ucap Revan asal tebak. "Najis! Dia tuh siscon! Dia pikir gue suka ma Vina" ucap Adhi ngeri.

"Siscon! Yaelah, wajar sih. Lu deket banget ma Vina" ucap Revan. "Boleh ya" ucap Adhi.

"Iya iya.. gue bayar dulu makanannya!" Ucap Revan. "Semuanya 250.000" ucap pelayan. "Bisa debit kak?" Tanya Revan.

"Bisa kok kak" ucap palayan. Setelah membayar, Revan dan Adhi pun pulang ke rumah.























Hehehe.. singkat ya! Hari ini aku libur kuusahain up 2 chapter ya🤗
Banyak typo dan gaje





























Bye

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang