Chapter 43 "Berbincang Dengan Ardi"

363 39 5
                                    

Revan telah sampai di hotel, jam kini menunjukan pukul 15.00

"Uh, tak disangka akan selama ini" ucap Revan sambil mengeluh.

Revan mengganti bajunya, ia bersiap untuk menuju rumah sakit. Tentu saja untuk menjengguk Ardi, teman baru Revan.

Setelah berpakaian, Revan langsung meluncur ke rumah sakit yang jarak nya tak jauh.

Sampai di rumah sakit, Revan langsung menuju kamar tempat Ardi dan ibunya berada.

Sampai di kamar

"Halo.." ucap Revan masuk ke dalam kamar. Di dalam, terdapat wanita yang terbaring diranjang. Tentu saja bukan lain adalah ibu Ardi.

"Siapa kamu nak? Mengapa kamu ada di sini? Apakah tak salah kamar?" Tanya nya bertubi tubi.

"Eh? Saya Revan, teman Ardi. Apakah Ardi ada di sini?" Tanya Revan.

"Oh.. Ardi ada di kamar mandi, nak Revan mau apa kemari?" Tanya nya kembali.

"Saya kemari menjengguk anda, maaf belum sempat membawa buah tangan. Karena ada urusan mendadak jadi gak sempat menjengguk tadi pagi" ucap Revan.

"Tak apa nak, Ardi! Nak Revan teman mu datang!" Ucapnya.

Ardi langsung keluar dari kamar mandi, "Revan!" Ucapnya.

"Hai.." ucap Revan. Ardi langsung mendekat ke arah Revan, "Kau tak datang tadi pagi? Ada urusan?" Tanya Ardi.

"Iya, tadi pagi ada urusan penting. Jadi gak bisa menjengguk. Gimana? Udah baikan?" Tanya Revan.

"Oh.. iya udah baikan kok.. makasih ya udah bantuin. Oh ya, kenalkan nama ibuku Suti. Bu, kenalkan dia Revan. Orang yang sudah membantu biaya pengobatan ibu.." ucap Ardi menjelaskan.

"Terima kasih bayak nak.. kalau kamu gak ada, bagaimana lah nasib ibu sekarang ini" ucap Bu Suti.

"Sama sama bu.." jawab Revan.

"Van, kita bicara berdua yuk" ucap Ardi mengajak ke kamar lain.

Mereka menuju kamar tamu, mereka mulai berbincang bincang.

"Van, untuk biaya. Nanti bakal ku tanggung. Jadi jangan khawatir.." ucap Ardi.

"Gak papa kok kak. Aku juga ihlas ngasih nya.. gima dengan pemyakit ibu Suti?" Ucap Revan.

"Iya Van, aku udah tau kalau ibu punya penyakit kanker stadium sedang. Dia harus segera operasi kembali untuk menghilangkan beberapa hal kembali. Jadi, aku memutuskan untuk cari kerja" ucap Ardi menjelaskan.

"Oh begitu ya, gimana kalau kakak istirahat dulu 1 minggu. Kakak harus ngurusin ibu kakak bukan? Untuk biaya lebih lanjut aku yang atasin" ucap Revan.

"Tapi aku yang gak enak. Kudengar biaya nya sudah hampir 100.000.000! Nanti kalau kau bantu lagi, aku takut gak bisa bayar.." ucap Ardi.

"Gak papa kak, gak usah urusin dulu. Lagi pula aku bantu kakak ihlas kok. Gak usah bayar!" Ucap Revan.

"Gak usah bayar gimana? Itu malah ngerepotin kamu kan! Dana kan terbatas, gimana kalau kamu kehabisan dana gara gara bantu aku!" Ucap Ardi.

"Hah.. aku mungkin bisa kehabisan dana, tapi. Untuk membantu Kak Ardi mah aku masih banyak dana. Lagi pula, aku kan punya usaha yang terbilang besar" ucap Revan.

"Gak, nanti akan ku bayar!" Ucap Ardi.

Revan kini tak bisa berkata apa apa lagi, lagi pula Ardi keras kepala. Kalau danjutkan akan merepotkan.

Revan juga harus mengurus pekerjaannya sebagai pemilik saham. Kalau ia tetap berdebat, itu akan mengganggu waktu nya.

Revan hanya mengangguk, mau bagaimana lagi.

"Baiklah, terserah kakak deh. Kalau gitu kakak mau kerja dimana?" Tanya Revan.

"Kalau itu sih urusan nanti aja, sekarang aku mau fokus urusin ibu dulu.. nanti aku bakal lamar kerja" ucap Ardi.

Mendengar itu membuat Revan pasrah saja, dibenaknya ia hanya heran dengan yang dikatakan oleh Ardi.

Walau begitu Revan hanya mengangguk saja.

"Baiklah, terserah kakak saja. Aku lapar, tunggulah disini. Aku mau ke kantin dulu" ucap Revan.

Wajar saja, ia belum makan dari pagi. Ditambah harus berpikir, dan mengurusi urasan lainnya.

Memdengar itu, Ardi mengangguk saja. Ia kembali ke kamarnya untuk mengurusi ibunya.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Oke, minggu ini gua update lagi!

Gimana? Chapter kali ini belum mengandung bxb, karena masih ramadhan.

Promosi

Seperti yang udah gua bilang, gua buat book yang judulnya 'Gifted Student'

Sabtu kemarin gua update sinopsis yang lebih panjang, jadi mampir dulu ke book gua ya.

Sabtu kemarin gua update sinopsis yang lebih panjang, jadi mampir dulu ke book gua ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah gua pakein covernya, gua juga berniat mau ganti cover sistem kekayaan. Ada yang setuju?

Mau lihat sinopsisnya, silahkan..

Ya itu sinopsis pendeknya, kalau mau lebih panjang udah gua publis!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya itu sinopsis pendeknya, kalau mau lebih panjang udah gua publis!

Buat yang berminat, silahkan baca book gua ini!

*

*

*

Banyak typo dan gak jelas, bye bye~

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang