Chapter 11 "Kecelakaan Yang Menguntungkan" (bxb)

1.2K 114 13
                                    

Pagi hari pun tiba Revan bangun lalu sarapan. Ia langsung mandi dan memutuskan untuk tak berjalan jalan karena malas.

Ia memgecek pakaian yang ia beli dan untung semua pas dibadannya.

Nama: Revan Ganesh
Umur: 17 Tahun
Level: 2 (46.000.000/100.000.000)
Pesona: 16/9
Keterampilan: Memasak,Music,Bela Diri
Kekayaan: 321.000.000
-Kawasaki Ninja 250 ZX-25R
-100% Saham Pt Gudang Garam
Penyimpanan: 1
Toko
Misi: -

Belum ada misi baru untuknya. Revan menunggu teman temannya datang kerumahnya.

Tak lama Adhi datang duluan, "Van! Kapan lu perbaikin pintu depan?" Tanya Adhi. "Elah! Gue lupa terus" ucap Revan.

"Tumben datang duluan biasa paling telat" ucap Revan. "Gak juga" ucap Adhi. "Bantu gue masak!" Ucap Revan.

"Gue kan gak bisa masak!!" Ucap Adhi masuk kedapur. Dapur yang sederhana namun lengkap. "Udah potong potong sayuran aja" ucap Revan memberikan pisau.

Adhi langsung memotong beberapa sayuran yang sudah dibasuh. Ia memotong nya dengan hati hati.

Revan memotong daging lalu memasukannya kerbusan air. Tampak propesional.

Adhi menatap Revan yang sedang memasak. Tentu saja Revan tak menggunakan maskernya.

"Sangat mempesona" batin Adhi melihat Revan. Adhi terus melihat Revan sampai ia lupa memotong sayuran.

Adhi lalu kembali memotong sayurannya itu. "Udah selesai?" Tanya Revan. "Iya udah!" Ucap Adhi membawa mangkok berisi potongan sayuran.

Adhi membelakangi Revan lalu memasukan sayuran melalu leher Revan. "Glup" Adhi menelan ludah nya. Melihat leher seksi milik Revan membuatnya hampir memakannya.

*Adhi lebih tinggi 3 cm dibanding Revan. Terus badannya kotak kotak karena dia emang suka olahraga pagi

Bukan Revan namanya kalau gak peka. Revan hanya pokus pada masakannya yang sudah hampir sempurna itu.

"Dhi! Potong lagi sayurannya" titah Revan. Adhi yang dalam penahan nafsu itu langsung memalingkan wajahnya. Revan yang sadar namun tak peka hanya bertanya dengan polosnya, "Lu demam?" Tanya Revan.

Adhi menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan potong memotongnya. Sama seperti sebelumnya, Adhi tak pokus karena Revan.

Ia terus melihat body Revan yang menggoda itu. Hingga sebuah kejadian terjadi.

Tangan Adhi tergores karena terlalu memperhatikan Revan. "Aw!" Ucap Adhi. Revan yang sadar langsung mendekati Adhi.

"Ada apa?" Tanya Revan. Revan melihat luka gores yang lumayan banyak mengeluarkan darah. Revan lalu mencari tisu dengan penglihatannya.

"Aku lupa! Tisu kan sudah habis!" Batin Revan.

"Tuan dapat menggunakan mulut dan lidah Tuan"

Suara Sistem menjawab pertanyaan Revan. Tampa berlama lama lagi Revan langsung melakukannya.

"Hap" jari Adhi dimakan oleh mulut Revan. Adhi yang melihat itu bingung sesaat hingga. Lidah Revan menyentuh jari Adhi.

"Deg deg deg" Adhi tak menyangka akan menjadi seperti ini. Tak lama Revan membuka mulutnya kini jari Adhi dipenuhi saliva Revan.

Revan yang polos itu lalu membawa jari Adhi. Dia membilasnya lalu melapisinya dengan plaster.

"Sudahlah.. biar aku saja yang masak" ucap Revan. Revan pergi meninggalkan Adhi yang kini dalam keadaan yang tak baik.

Adhi sangat merah ia tak menyangka kejadian yang terjadi baru saja. Luka goresan akibat kelalaiannya membuatnya bahagia.

Adhi merasa senang plus malu. Ia sangat ingin memakan Revan. Namun tak akan sekarang karena ia sudah mempelajari halaman pertama dari bukunya.











"Jangan menyerangnya"













Hanya itu yang Adhi ingat dari halaman pertama bukunya.









































Gimana? Bagus gak? Ini khusus bab ke dua dari pairing Adhi x Revan. Maaf kalau jijik apalah itu! Pokoknya kalau gak suka jangan baca! Skip aja episode ini! Kalau gak suka ceritanya jangan baca! Banyak typo dan ceritanya gaje!!!





































Bye

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang