Chapter 19 "Sekolah"

795 82 0
                                    

Pagi pun tiba, jam menunjukan pukul 06.00

Revan bangun dari tidurnya, ia mandi kemudian berjalan jalan pagi sebelum menuju sekolah.

Setelah berolahraga, Revan membuat sarapan. Jam menunjukan pukul 06.50, Revan selesai makan.

Dia pun bersiap menuju sekolah. Tak berselang lama, Revan langsung berangkat menuju sekolah.

Perjalanan menuju sekolah hanya memerlukan waktu 5 menit dengan kendaraan.

Revan sampai disekolah, ia memarirkan motor Kawasaki menuju parkiran.

Revan menuju kelasnya 12-IPA-1. Dikelas masih kosong, hanya ada kursi saja.

Revan duduk dikursinya, ia lalu melihat kesekitar. "Sudah 1 minggu ya.. atau 2 minggu?" Ucap Revan.

Tak lama datang Diana, dia memang rajin. Adhi berada di kelas 12 IPA 3 dan Vina di 12 IPA 2.

"Eh? Van kamu udah datang" ucap Diana. "Iya.." ucap Revan. Revan menggunakan barang bergunanya.

"Udah tau sekarang ulangan Fisika sama Metematika?" Tanya Diana. "Udah kok.." ucap Revan.

Tak lama muncullah Jonh, orang yang suka sama Diana. Jabatan mereka sama, meski dibawah Shil Company.

John Bragawanta, anak dari pemilik perusahaan Braga Grup yang terkenal di kota ini. Dapat bersaing dengan Alger Company.

"Pagi Diana" ucap John. "Pagi John" ucap Diana. "Diana, hari ini kamu cantik banget deh.. mau gak jadi pacar aku?" Tanya John.

Semua hanya mencie cie kan saja, ada yang diem karena udah biasa. Ini udah ke 3x nya John ngajak Diana pacaran namun ia selalu ditolak.

"Maaf John, udah kubilang kan! Aku udah suka sama seseorang" ucap Diana. Tentu saja Revan kaget, "Diana suka sama siapa? Jangan bilang Adhi!" Batin Revan.

"Siapa sih orang yang kamu bilang! Aku mau tau! Jangan bilang, Adhi dari IPA 3 itu!" Ucap John tak terima.

"Gak usah tau John! Aku suka sama siapa bukan masalah kamu!" Ucap Diana kesal.

Bagi Revan, ini sudah biasa. Lagi pula dia tak peduli, kecuali John bertindak kasar pada temannya.

John tak suka dengan Revan, tau kan kalangan atas selalu memandang kalangan bawah dengan rendah.

Walaupun ia tak tahu siapa Revan, karena Revan terkenal misterius disekolah.

Bel berbunyi, Bu Sinta selaku guru Fisika datang. "Semua duduk!" Ucap Bu Sinta. Memang ia terkenal galak sekali.

"Kamu John pergi ke kelas mu!" Ucap Bu Sinta. John ada di kelas IPA 2. John pergi dari ruangan.

"Kalian udah tahu bukan! Sekarang ulangan fisika. Yang pembelajaran tema 1-3 doang" ucap Bu Sinta.

"Sebelum memulai, absen dulu." Ucap Bu Sinta. "Revan hadir tidak?" Tanya Bu Sinta. "Hadir bu" ucap Revan.

"Oke.. kamu kan pinter nih.. udah paham materinya?" Tanya Bu Sinta. "Eumm.. udah sih buu" ucap Revan ragu.

"Yasudah.. siapkan alat tulis! Waktu kalian 60 menit" ucap Bu Sinta. Terdapat 20 soal pilihan ganda saja.

"Karena kurang materi, jadi Ibu cuma pakai pilihan ganda" ucap Bu Sinta.

"Ganpang" batin Revan mengisi lembar ulangan dengan cepat. Hanya dalam 5 menit semua selesai.

Bu Sinta yang melihat itu sempat terkejut, ia kemudian melihat jawaban dari Revan yang ternyata benar semua.

Sontak saja membuat yang lain sama terkejutnya. Revan menyelesaikan 20 pertanyaan susah ini dengan hanya 5 menit.

Setelah ulangan selesai, Bi Sinta meminta semua menukar kertas ulangan sesuai nomer absen.

"Revan! Nilai ulangan kamu sudah ibu tilai" ucap Bu Sinta. "Baiklah! 1. A 2. A 3. D" dan seterusnya.

"Baiklah.. nilai tertinggi dari 24 siswa ini adalah 80 punyanya Diana" ucap Bu Sinta.

*1 kelas: 25 Siswa

"Revan berapa bu?" "Apa dia nilainya 0?" Banyak pertanyaan dan ejeken muncul dari mulut para siswa.

"DIAM! Revan nilai kamu 100" ucap Bu Sinta menepuk tangannya bangga pada Revan. Revan hanya menunduk tak peduli.

Bu Sinta keluar bersamaan dengan bel istirahat. Revan duduk bersama Adhi, Vina dan Diana.

"Mau beli apa?" Tanya Adhi. "Biasa" ucap Vina dan Diana. "Mau bakso sama jus jeruk, lu bisa bayarin dulu gak? Gue gak punya uang tunia" ucap Revan.

"Oke.." ucap Adhi membeli makanan. Datang John dengan anak buahnya, Vizel Azz.

"Diana, makan siang bareng aku yuk" ucap John. "Gak! Aku lagi makan bareng sahabat aku!" Ucap Diana.

"Sialan! Kalian cepat pergi!" Ucap John. "Gak! Ini tempat kami" ucap Vina tak terima. Revan hanya cuek saja.

"Ambil ini! Pergi sekarang!" Bentak John mengeluarkan 5 lembar uang 100.000. "John! Kamu jangan gitu dong!" Bantah Diana. "Aku gak mau uang ini!" Ucap Vina.

"Dasar kau! Kau mau sengsara hah!" Ucap John geram. "John! Sekali lagi kamu kayak gitu aku bakal benci kamu" ucap Diana.

"Cih! Kalian gak akan lepas dari aku" ucap John. "Wah! Rejeki gak boleh ditolak" ucap Revan mengambil uang 500.000

Revan menyakukan uang John, "Mau diapain?" Tanya Diana. "Ya ditabung" jawab Revan. "Jangan bercanda!" Ucap Vina.

"Iya iya, ini bakal ku kasih ke anak yatim deket rumah" ucap Revan. Tak lama Adhi datang.

Mereka berbincang hingga bel masuk. Ulangan MTK pun dimulai.

Akhirnya waktu yang ditunggu para siswa, pulang sekolah.





















Yey! Selesai buat 2 chapter sesuai janji nih..
Banyak typo dan gaje






















Bye

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang