Chapter 51 "Toko Barang Antik"

240 30 7
                                    

Revan masuk kedalam toko itu, seorang kakek yang menjaga dengan wajah datar miliknya.

"Apa ada seorang pelanggan? Seorang bocah?" Tanya kakek itu dengan tatapan meremehkan Revan.

Revan masuk dengan wajah berbinar, "Sungguh dekorasi yang hebat, barang barang ini sungguh indah" ucap Revan.

Kakek itu tersenyum dengan hangat, "Apakah kamu mengerti barang antik?" Tanya kakek itu.

Revan menggelengkan kepalanya, "Sungguh, aku tak mengerti sebenar nya. Tapi, aku membutuhkan sebuah vas" ucap Revan.

Kakek itu menghelakan nafasnya, "Sebaiknya kamu pergi, lagi pula barang barang disini adalah barang mahal dan antik. Harganya saja sudah mencapai jutaan" ucap kakek itu.

Revan menghelakan nafasnya, lagi lagi ia diremehkan. Baiklah, itu hal wajar karena dia tak menggunakan barang mahal.

"Jutaan bukan masalah buatku, tolong tunjukan kepada ku vas paling bagus disini" ucap Revan dengan senyuman hangatnya.

Kakek itu menganggukan kepalanya saja, tak ada yang pernah berbohong di toko ini. Dan lagi, kalaupun Revan mencuri, ia memasang cctv.

Kakek itu mengeluarkan dua vas dengan ukiran yang berbeda.

Pertama adalah sebuah vas berwarna biru dan putih dengan corak bunga bunga. "Ini adalah Vas Jar Blue Floral Ornament Kangxi. Ini adalah vas priode 1662 sampai 1722 dinasti Qing. Walaupun bekas, guci ini dijual dengan harga 5 juta" ucap kakek.

Revan mengangguk, "Kakek, aku membutuhkan vas yang lebih mahal. Mungkin puluhan juta" ucap Revan.

Kakek itu agak terkejut dan menganggukan kepalanya, ia menunjukan sebuah guci berwarna coklat polos dengan ukiran naga.

"Ini adalah guci termahal ditoko ini, ini adalah guci Celadon dari dinasti Tang Guadong abad ke 7 masehi tahun 618 sampai 920 M" ucap kakek itu.

"Bagaimana dengan harganya? Aku suka dengan barang ini, tampak sangat polos namun bernilai" ucap Revan.

Kakek itu mengakui Revan, "Kamu cukup sederhana juga. Harganya 100 juta, apakah kamu akan membeli nya?" Tanya kakek.

Revan mengangguk dengan segera, "Ya, aku akan membelinya. Bayar debit, dan tolong untuk membungkus nya dengan bagus" ucap Revan.

Selesai membayar, kakek itu membungkus vas itu dengan hati hati. Bagaimana pun juga ini sangatlah berharga, dengan harga 100 juta.

Revan menunggu dengan perasaan yang bahagia, "Bolehkan aku melihat barang lain?" Tanya Revan.

"Lihatlah barang barang itu sesuka mu, jika ada yang menarik dan kamu ingin membelinya. Tinggal katakan padaku" ucap kakek itu.

Revan mengangguk, ia berjalan dan menemukan sebuah batu dengan warna campuran yang membuatnya sangat tertarik.

"Kakek, batu apa yang ada disini?" Tanya Revan menatap batu yang tergeletak disalah satu tempat yang dibuat dengan mewah.

Kakek itu menoleh, "Itu adalah batu giok dinasti Ming tahun 1482. Hanya ada satu saja ditoko ini, bahkan harga nya saja mencapai 500 juta!" Ucap kakek yang masih sibuk membungkus.

Revan terkejut dengan harga yang fantastis itu, dengan hanya sebuah batu saja sampai menghabiskan 500 juta yang bahkan sudah dapat menyewa vila mahal.

(Misi telah terbuat)

Misi: Membeli giok

Saldo: 1.000.000.000

Waktu: 1 Jam

Hukuman: 10% uang diambil

Hadiah: 100.000.000.000, skil mata emas, dan Diamond Card Lelang 'Black List'

Melihat misi yang sudah terbuat, Revan senang karena tak harus menghamburkan uangnya.

"Kakek, aku menginginkan batu ini! Langsung saja bungkus, kubayar dengan debit juga!" Ucap Revan.

Kakek itu hampir saja mendapatkan serangan jantung, dimana melihat seorang anak yang masih berumur 17 tahun membeli sebuah giok dengan harga 500 juta!

"Nak, kamu jangan bercanda seperti itu. Harga itu bukan hal yang sedikit" ucap kakek. Jujur saja itu membuat Revan agak kesal, "Kek, aku serius" ucap Revan.

Kakek itu menghelakan nafasnya lalu menyiapkan metode pembayaran, ia siap membungkus giok yang di beli oleh Revan.

"Bagus juga untuk hiasan, mungkin akan berguna untuk hal lain nantinya!" Revan membatin dengan bahagia.

Bagaimana tidak, ia mendapatkan sebuah batu dengan harga 500 juta. Siapa yang tidak senang dengan hal itu?

Sedangkan diluar toko, sebuah mobil hitam yang dikawal dengan 3 mobil lain datang kesana.

Keluarlah pamuda tampan seumuran dengan Revan, "Aku malas harus mengambil pesanan, papah" ucap pemuda itu dengan nada malas.

"Tapi tuan muda harus melakukan nya, mana tau anda mendapatkan hal menarik didalam sini" ucap salah satu pengawalnya.

Pemuda itu menghelakan nafasnya, "Hal manarik seperti apa? Aku bahkan belum bertemu kembali dengan cinta pertamaku" ucapnya.

Pemuda itu berjalan mendekat dan membuka pintu, "Aku akan menyelesaikan nya dengan cepat" ucapnya.

Pintu terbuka memperlihatkan Revan yang sedang duduk dan kakek yang sedang sibuk membungkus.

Keduanya menoleh ke arah pintu itu, kakek itu terkejut bukan main bahkan ia sampai sesak nafas. Sedangkan Revan tampak mengerut kan keningnya.

Revan, apa yang membuatmu seperti itu?

Mengapa kamu mengerutkan kening?

Pemuda dihadapanmu itu tampan dan ideal, dia bahkan tak terlihat menakutkan!

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

"Sepertinya aku pernah melihatnya"

*

*

*

Hmm, siapa nih yang penasaran sama orang yang muncul?

Menurut kalian siapa?

Coba tebak, siapa pemuda itu?

Kalau kalian baca dari chapter awal, ada karakter yang penting tapi gak terlalu ditonjolin.

Sekarang, waktunya karakter itu debut nih!

Typo bertebaran dan good bye

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang