Chapter 03 "Mencoba Menaikan Level"

2K 175 4
                                    

Setelah melihat layar status. Revan kemudian beranjak dari duduknya. Ia harus menaikan levelnya segera untuk membayar hutang orang tuanya.

"Sistem dimana uang yang harus kuhabiskan?" Tanya Revan.

"Uang akan diberikan dalam bentuk kredit"

"Kartu ATM berada di saku Tuan"

Revan lalu mengecek sakunya, memamg betul ada kartu ATM. Dengan penuh semangat Revan langsung menuju supermarket terdekat.

"Bahan makanan sudah menipis! Aku harus membeli banyak bahan dan persediaan!" Ucap Revan. Revan membawa troli menuju bahan makanan.

Ia membeli banyak bahan dari yang berat hingga ringan. Jangan lupa ia membeli buah dan sayur serta susu untuk melengkapi gizinya.

Troli langsung penuh dengan bahan makanan. Setelah merasa cukup, Revan lalu membawa troli menuju kasir. Mbak kasir disana terkejut dengan belanjaan Revan yang terbilang sangat banyak.

"Totalnya 780.000 ya kak" ucap mbak kasir. "Bayar debit bisa kak?" Tanya Revan. "Bisa kak" ucap mbak kasir. Revan memberikan kartunya pada mbak kasir. "Ting" tanda pembayaran selesai.

Revan kembali kerumahnya. Ia merapihkan bahan makanan pada rak dirumahnya. Tak lama, "Tok tok tok" suara ketukan pintu. Revan yang mendengar itu lekas membuka pintu segera.

Ternampak sosok seorang gadis berseragam dengan membawa tas ditangnya. "Revan! Kau bilang akan sekolah hari ini! Kok gak datang?" Tanya gadis itu.

"Diana! Kenapa kamu disini? Oh! Maaf aku masih belum bisa masuk sekolah... aku harus mengurus banyak hal dulu" ucap Revan.

Gadis yang diketahui bernama Diana itu lalu bekata. "Kenapa? Urusan apa? Mau kubantu?" Tanya Diana khawatir.

"Bukan masalah besar sekarang.. gimana kalau masuk dulu! Aku baru beli banyak bahan mau makan?" Tanya Revan.

"Kayaknya gak bisa. Papaku menunggu! Kalau ada masalah boleh bilang padaku! Bye!" Ucap Diana menjauh dari rumah Revan.

Diana Alget teman Revan yang dekat dengan Revan. Dia anak tunggal dari keluarga Alger, bisa dibilang dia kaya. Diana memiliki Ayah bernama Gilang Alger, pendiri perusahaan Alger Company.
*maaf kalau salah ketik

Tak lama setelah Diana datang, datanglah sahabat Revan bernama Adhi Edsel.

"Van! Kemana aja sih lu? Kok tak nampak disekolah?" Tanya Adhi. "Gak sekolah gue" ucap Revan. Adhi berlari menuju Revan lalu ia masuk tampa permisi.

"Kenapa lu gak masuk?" Tanya Adhi yang kini duduk dikursi. "Masih ada urusan gue.. nanti kalau udah selesai gue baru masuk" ucap Revan.

"Wih ada cemilan nih" ucap Adhi. "Oh ya! Dhi besok kesini.. gue mau bayar SPP. Nanti lu yang bayarin kesana" ucap Revan.

"Oke!" Ucap Adhi. Tak lama, Adhi pulang.

Revan kini sendiri. Ia terus berpikir bagaimana cara menghabiskan uang sisanya. Revan kembali keluar rumah untuk berjalan jalan.

Hingga ia sampai ditaman dan duduk disana. Revan yang sedang melamun dikejutkan dengan suara teriakan yang memanggil dirinya.

"Revan" teriak suara tersebut. Revan melirik kesegala arah melihat seorang pria yang ia kenal.

Dia adalah Jojo, tetangga sebelah. "Ada apa Revan. Masih belum ihlas?" Tanya pak Jojo.

"Bukan itu masalahnya pak.. Kebetulan ada bapak dimari. Gimana kalau Revan bayar uang yang dipinjem 1 minggu lalu" ucap Revan.

"Oh.. mau bayar 200.000 itu. Mau bayar pake apa? Kalau mau kirim lewat ATM nomernya 667xxxxx" ucap Pak Jojo.

"Sistem. Kirimkan uang yang tersisa pada nomer rekening itu" batin Revan. Revan berpura pura sedang memgirimkan uang pada rekening Pak Jojo.

"Anda menerima transfer 220.000. Saldo 2.520.000"

Pak Jojo melihat hp nya. "Udah sampai pak?" Tanya Revan.

"Udah.. ini kelebihan 20.000" ucap Pak Jojo. "Itu buat bapak aja" ucap Revan. Meraka berbincang cukup lama.

"Pak.. Revan izin dulu ya! Udah malam" ucap Revan. "Hati hati ya Nak Revan" ucap Pak Jojo.

Sampai dirumah

"Anda naik level"










Yang ini dibuat lebih panjang. Gimana suka pendek/panjang. Banyak typo dan gaje



















Bye

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang