Chapter 45 "Persetujuan Bu Suti Dan Ardi"

314 33 3
                                    

Revan berjalan sambil memikirkan kemungkinan yang akan terjadi.

Sampai di kamar, Revan masuk ke dalam. Terlihat Ardi yang sedang memberi makan Bu Suti.

"Eh, Nak Revan. Sudah makannya?" Tanya Bu Suti.

"Sudah bu.. bagaimana dengan keadaan ibu? Apa membaik?" Tanya Revan.

"Sudah nak, jangan khawatir.. terima kasih banyak sudah bantu kami. Kalau ada masalah bisa minta tolong pada kami.." ucap Bu Suti.

Revan tersenyum, ia merasakan rasa hangat dari seorang ibu. Ia kini merindukan ibunya, sosok yang penting baginya.

"Baik bu.." ucap Revan. Tak sadar, air mata Revan keluar.

Namun langsung dihapus oleh Revan. Untung saja Ardi dan Bu Suti belum sadar. Kalau saja sadar, mereka akan khawatir.

"Hah.. Kak Ardi, Bu Suti.. Revan mau bicara" ucap Revan.

"Ada apa Van?" Tanya Ardi. "Mau bicara apa nak?" Tanya Bu Suti.

Revan berjalan mendekati mereka, dia agak ragu dengan apa yang akan ia bicarakan.

"Begini, Bu Suti memiliki penyakit kanker stadium sedang. Untuk mencegah penyebaran, Bu Suti harus dioperasi. Jadi, apa Bu Suti bersedia?" Tanya Revan.

"Untuk ibu sendiri, ibu bersedia untuk operasi. Tapi, untuk biaya nya pasti mahal. Mungkin saja bisa keluar lebih dari 100.000.000, ibu gak punya uang sebanyak itu.." ucap Bu Suti.

"Ibu operasi aja, untuk biaya aku akan bekerja. Mungkin saja mendapatkan pekerjaan dan gaji besar.." ucap Ardi.

"Tapi nak, ibu gak mau ngerepotin kamu.. ibu bisa tahan kok sampai 1 bulan atau 1 tahun" ucap Bu Suti.

"Gak bu.. pokoknya ibu harus operasi. Aku bakal cari pekerjaan, aku akan mendapatkan uang kok!" Ucap Ardi.

"Van, berapa biaya operasi yang dibutuhkan untuk operasi!" Lanjutnya.

"Eumm.. sekitar 44.000.000" ucap Revan.

Mendengar itu membuat keduanya terkejut, untuk nominal sebanyak itu wajar saja mereka terkejut.

Apalagi kondisi keuangan mereka yang terbilang tidak mencukupi membuat semuanya menjadi lebih sulit.

"Aku bakal cari uang itu, aku bisa kok bu.." ucap Ardi.

"Gak usah nak, gak usah. Ibu bisa pake uang tabungan kita, jadi jangan banyak kerja.." ucap Bu Suti.

"Gak bu, uang tabungan itu kan buat benerin rumah kan.. jadi gak usah di pake" ucap Ardi.

"Gak nak, uang itu bisa dipake kan. Pake aja, lagi pula uang hanya terkumpul 7.000.000" ucap Bu Suti.

"Baiklah bu.. untuk sisanya bisa ku tangani.." ucap Ardi.

Mendengar itu membuat Revan gak bisa berkata kata. Dia hanya diam menunggu kesempatan untuk berbicara.

"Aduh.. gimana cara biar bisa bicara!" Batin Revan berkali kali.

"Maaf, begini. Kalau dana bisa kutanggung. Dana bukanlah hal penting.. tapi kesediaan pasien.." ucap Revan.

"Gak Van. Kamu gak usah ngeluarin dana lagi.. kali ini aku akan bekerja sekuat mungkin!" Ucap Ardi.

"Jangan bekerja terlalu banyak. Nanti kamu sakit!" Ucap Bu Suti.

Melihat itu Revan hanya diam, ia ingin memiliki keluarga seperti itu. Walau pun kali ini tak akan bisa terwujud.

"Hah.. baiklah baiklah, aku akan menunggu selama 3 hari. Jika kalian tak memiliki dana, maka dana akan ku tanggung" ucap Revan.

"Maksud kamu apa Van?" Tanya Ardi tak paham.

"Hmm? Jadi, batas waktu kalian hanya 3 hari. 3 hari dari sekarang, Bu Suti harus segera di operasi" ucap Revan.

"Hah.. tak ada yang bisa kulakukan lagi. Baiklah, aku akan membawa 44.000.000 dalam 3 hari!" Ucap Ardi penuh ambisi.

"Ardi.. jangan memaksakan diri. Jangan berjudi!" Ucap Bu Suti khawatir.

"Eumm!" Jawab Ardi yang tidak dimengarti.

"Baiklah, aki harus pulang. Besok harus sekolah.." ucap Revan sambil berpamitan.

Revan berjalan keluar dari kamar, ia menuju parkiran.

Jujur saja, ia tak mau bilang seperti itu. Namun, ia harus memberikan kesempatan kerja keras pada Ardi. Lagi pula dia berambisi.

Tak lama, Revan sampai di perkiran. Dengan motornya ia pun berangkat menuju rumah.

*Info: Revan udah log out dari hotel. Waktu dia pulang dari pekerjaan melelahkan. (Pembicaraan bisnis plus ngerjain misi)

*

*

*

*

*

Hohoho, gua telat update 😓

Maaf ya, bukan sengaja, gua lupa soal nya lagi tl novel My Beloved Fool, beda judul sih tapi alur sama.

Gimana, ada yang setuju Ardi bakalan jadi harem Revan?

Maaf ya, gua baru update jam 10 malem kek gini. Sebagai ganti, besok gua update 1 chapter.

Karena gua udah ngantuk, jadi gua mau bobok dulu.

Buat yang setuju Ardi jadi harema baru, boleh langsung komen. Siapa aja yang setuju, bisa aja di chapter selanjutnya gua buat Ardi jadi harem.

Oke, buat besok gua bakalan update lagi. Jam gak nentu ya, soal nya gua masih ada beberapa urusan lain.

Chapter kali ini berakhir, see you guys! Typo nya emang banyak, amatir gua nya!

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang