Chapter 49 "Rebutan Part 3 End" BxB

308 33 9
                                    

Setelah jam istirahat selesai, kini Revan dan seluruh siswa melanjutkan belajar mereka masing masing di kelas dengan wali kelas mereka.

Tampa di sadari oleh Revan, Adhi dan John, berita kalau Revan diperebutin di lorong langsung jadi top.

Bukan hanya anak IPA yang tau tapi seluruh sekolah bahkan guru dan kepala sekolah, tapi mereka gak bisa larang karena kepala sekolah gak mau nyinggung Revan dan Adhi.

Revan kini berada di dalam kelas sedang belajar dengan wali kelas nya, ia menatap pelajaran dengan malas.

"Uhh, kapan bel pulang berbunyi?" Batin nya berkali kali padahal ia baru saja masuk kedalam kelas.

Kasihan, karena ia diperebutin, Revan gak tenang waktu istitahat tadi padahal ia senang di jam istirahat.

Jam berjalan dengan cepat, kini sudah jam pulang, semua siswa bersiap untuk pulang tak terkecuali Revan.

Ia merapihkan buku buku nya, rencana nya, ia akan menjenguk Bu Suti dan Ardi di rumah sakit.

Sekalian habisin uang misi kan, nanti malah ia dapat hukuman karena belum menghabiskan uang misi kayak biasanya.

"Uang sebanyak itu harus dihabiskan buat apa aja ya" ucap Revan berpikir apa saja yang harus ia beli dengan uang sebanyak itu.

Revan berjalan di lorong dengan tenang dan damai, sampai Adhi datang dengan suara lantang nya.

"Revan!" Ucapnya langsung mendekat dan merangkul Revan seperti hal nya sahabat sejati yang udah lama temenan.

"Dhi, buat orang sakit dikasih apa ya?" Tanya Revan kepada Adhi. Adhi langsung saja menjawab, "Buah buahan yang paling sering, Van! Kalau gak sih uang aja" ucapnya memberikan saran.

Revan berpikir kalau buah buahan terlalu sedikit, kalau uang mana mungkin akan di terima, Revan kan udah banyak bantuin, gak enak di terima.

"Yang lain" ucap Revan sambil berpikir lagi, "Kalau gitu emas aja" ucap Adhi asal bicara.

Revan malah menyukainya, "Usulan yang bagus" ucap Revan dengan menganggukan kepalanya.

Kalau uang mana akan di terima, tapi kalau emas yang belum diketahui harga nya kemungkinan bakalan diterima oleh keduanya.

Revan berjalan sampai ke parkiran, "Gue nebeng ya" ucap Adhi modus padahal ia mau lebih lama bareng Revan.

"Yaudah, ayo" ucap Revan yang langsung menyetujui aja, Adhu bahagia.

Tapi, suara mobil datang dari arah utara yang membuat keduanya menoleh ke arah suara tersebut.

Ternyata oh ternyata, John lah yang berada di dalam mobil itu.

"Van, mau gue anterin gak? Gue masih bersalah sama kejadian di kantin" ucap John dengan wajah bersalah.

Belum saja menjawab, Adhi langsung menghalangi tubuh Revan, "Gak Revan bawa motor!" Ucapnya.

John menatap Adhi dengan tatapan bermusuhan, "Gak papa, biar di simpen aja disini. Besok gue anter dia ke sekolah!" Ucap John tak kehabisan akal.

Adhi udah naik angin mendengar nya, padahal ia udah mau nebeng bareng Revan tapi malah ada pengganggu nya.

"Kalau motor Revan sampe basah, gimana?" Tanya Adhi yang masih tak mau kalah, "Yaudah nanti gue beli baru aja" ucap John.

Aduh dasar orang kaya, "Motor Revan ini udah nemenin dia dari lama. Mana mungkin gampang ganti baru!" Ucap Adhi.

"Oke, kalau gitu gue servis aja sih. Gampang dan biaya nya lebih murah dibanding beli baru" ucap John.

Adhi kehabisan ide, "Revan bakal pulang bareng gue!" Ucap Adhi. "Hah? Pulang bareng lu? Revan aja belum pulang bareng lu" ucap John.

Revan hanya menyaksikan dengan wajah lelah, dari tadi kedua nya ini bertengkar dan selalu saja membawa nama dirinya.

"Kalian ngapain bawa bawa motor gue" ucap Revan yang mendengar semua percakapan.

Kedua terdiam, "Van, lu pulang sama gue aja! Naik motor nanti sakit loh!" Ucap John.

"Van, lu kan udah janji bakalan anterin gue! Masa pulang bareng dia?!" Ucap Adhi.

Revan terdiam, "Gue seneng kalian udah baikan" ucap Revan senang karena keduanya bukan berantem pukul pukulan.

John dan Adhi terdiam menatap satu sama lain, "Gak!" Ucap keduanya berbarengan.

"Van, lu pilih yang mana?" Tanya John yang pengen tahu siapa yang dipilih oleh Revan. "Gue atau tokke ini" ucap Adhi.

John kesal dipanggil tokke sama Adhi, "Gue tokke? Apanya yang mirip? Mirip macam gue mah!" Ucap John.

"Macan? Tokke udah cukup, suara lu gangguin gue!" Ucap Adhi.

Revan kembali meleraikan kedua nya, "Udah! Berantem mulu kerjaan nya, gimana kalau" ucapnya.

John dan Adhi entah kenapa berkeringat mendengar jawaban yang akan di lontarkan oleh Revan.

"Kalian berdua barengan aja, gue pulang sendiri" ucap Revan sambil membuat tanda oke.

"Oke?" Tanya Revan yang langsung saja di jawab oke oleh keduanya.

Revan berjalan pergi ke motor nya, motor nya melaju di jalan melewati kedua nya.

"Gue ogah anterin lu sampe ke rumah!" Ucap John tampak gak mau anterin Adhi.

"Siapa juga yang mau dianterin sama lu! Mending gue pulang sendiri" ucap Adhi langsung saja pergi.

Revan yang berada di motor menghelakan nafas nya, "Akhirnya bebas dari kebisingan" ucap Revan lalu melaju menuju rumah nya.

*

*

*

Yah udah end! Mau lanjutin gak nih?

Part rebutan nya mau ditambahin top/seme nya gak?

Siapa lagi ya yang bakalan jadi top/seme nya??

Typo bertebaran, bye!!

Sistem KekayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang