STEPBROTHER-CHAPTER 9

70.1K 2.2K 16
                                    

Page 09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Page 09
.
.

Laura memasang raut wajah masam ketika dirinya berada di dalam lift untuk menemui kakak tirinya. Laura menunduk, memperbaiki rok panjang dan celana legging sebagai dalaman yang membungkus kakinya. Kali ini Laura pastikan Arlo tidak dapat menyentuh kedua bagian sensitifnya.

Ting

Laura menarik napas panjang saat pintu lift terbuka, gadis itu berjalan seorang diri di lorong tanpa penghuni lain kecuali Arlo yang menjabat sebagai CEO di kantor tersebut.

Tanpa mengetuk pintu ruangan Arlo, Laura langsung membukanya begitu saja. Dan tentu di dalamnya sedang tidak ada orang, karena Laura tidak akan berani bersikap kurang ajar seperti itu jika Arlo berada di dalam ruangannya.

Laura duduk di sofa panjang untuk menunggu pria itu selesai dengan acara meeting-nya. Laura bingung ingin melakukan apa, dan mengapa juga Arlo menyuruhnya untuk datang ke kantornya?

Tok

Tok

Tok

Laura menoleh ke arah pintu ketika seseorang mengetuknya, Laura bangkit berdiri kemudian menuju pintu untuk membukanya. Saat pintu sudah terbuka, wanita yang merupakan resepsionis kantor berdiri dengan senyum formal di hadapannya.

"Miss Laura, apa saya mengganggu anda?" Tanya wanita itu, Laura langsung menggeleng. "Tidak, ada apa?"

"Mr. Miles menyuruh saya untuk memberikan makanan ini, tolong diterima." Si resepsionis menyodorkan dua paper bag berukuran besar untuk Laura, gadis itu sedikit gelagapan menerimanya, namun ia tetap mengucapkan terimakasih.

"Oh, okay. Terimakasih, Miss...?"

"Naémi," jawab wanita tersebut mengerti ketidak-tahuan Laura tentang namanya.

"Naémi? Namamu cantik sekali, terdengar seperti orang Perancis." Laura terlihat kagum mendengar nama wanita resepsionis itu. Terdengar indah dan lembut saat diucapkan.

Naémi tertawa kecil melihat tingkah Laura yang menggemaskan di matanya, "Yes, Miss Laura. Saya berdarah Perancis."

Laura semakin tercengang mendengarnya, gadis itu berdecak kagum. "Pantas saja garis wajahmu berbeda, kau memang cantik sekali!"

Naémi tersenyum formal, "Terimakasih atas pujiannya, Miss Laura. Saya akan kembali bertugas-kalau begitu saya izin undur diri."

Laura baru mengingat jika wanita tersebut masih harus bekerja. Laura mengangguk sembari tersenyum, kemudian mengucapkan terimakasih sekali lagi sebelum menutup pintu.

Laura meletakkan kedua paper bag tersebut di atas meja, kemudian membukanya dan menemukan banyak makanan dengan jenis dan kemasan berbeda dan beberapa minuman. Laura membongkar semua isinya dan menatanya di meja. Dan yang paling menarik perhatian gadis itu adalah kue red velvet yang terlihat menggiurkan. Apakah Anne memberi tahu pada Arlo jika Laura sedang menginginkannya?

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang