STEPBROTHER-CHAPTER 24

39.1K 1.3K 32
                                    

Page 24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Page 24
.
.


17.15pm.

"Kau lihat wajahnya tadi? Menurutku Ash cukup tampan—tidak, tidak. Dia sangat tampan," Anne cekikikan di samping Laura, satu tangannya membawa sebuah keranjang rotan kosong yang sebelumnya berisi kue-kue.

Setelah mereka bercengkrama dengan Ashton dan Eliza di taman, Laura memang menawarkan Eliza untuk membawa satu keranjang lainnya karena sepertinya gadis kecil itu menyukai semua kuenya. Dan Eliza menerimanya dengan malu-malu, gadis itu sempat memeluk Laura yang malah membuatnya tertawa.

"Kau sudah punya suami, Mom," peringat Laura dengan nada jenaka.

"Tapi lebih tampan Declan tentu saja!"

Laura mencibir Mommy-nya, membuat keduanya berdebat dan berakhir dengan tawa. Suara mereka yang ricuh mengisi mansion yang sepi—menjadikannya lebih hidup dan membuat maid yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka melirik penasaran dan turut tersenyum.

"And who is Ash?"

Langkah Laura tiba-tiba berhenti ketika matanya menangkap keberadaan Arlo yang berjarak beberapa meter dari mereka. Pria itu duduk menyenderkan punggung kokohnya pada sofa. Meskipun gesturnya tampak santai, namun keberadaannya cukup mengintimidasi karena tatapannya yang tajam dan auranya yang berkuasa.

"Hanya orang asing yang meminta kue pada kami ketika piknik tadi," Anne yang menjawab. Mungkin wanita itu mengerti ketakutan putrinya pada Arlo. Padahal Laura bisa saja menjawabnya jika dia sedang ingin.

"I see..."

Terjadi keheningan yang tidak wajar. Anne berdehem, lalu berpamitan pada Laura dan Arlo jika wanita itu ingin ke dapur dan kamarnya, lalu menemani Declan di rumah sakit. Sedangkan Laura masih diam berdiri di tempatnya, setelah beberapa detik ia berpikir, Laura baru memutuskan untuk langsung berlalu saja ke kamarnya.

Ia melangkah dengan langkah selebar mungkin. Tidak ingin menoleh ke belakang dan melihat Arlo. Laura sedang marah, dia merasa kesal Arlo telah membuang bunga-bunga dan barang-barang yang diterimanya entah dari siapa. Laura baru mengetahui setelah semalam Arlo mengantarnya pulang dan dia tersadar jika barang-barangnya tidak ada di rumah maupun bagasi mobil yang digunakan Andrew untuk menjemputnya. Dan Andrew sendiri mengatakan jika Arlo yang telah menyuruh beberapa orang untuk membuang benda-benda itu.

Ting!

Pintu lift terbuka. Laura langsung masuk dan berbalik badan, namun dirinya memekik tertahan saat mendapat Arlo sudah di belakangnya dan ikut masuk ke dalam lift. Laura mundur beberapa langkah ke belakang hingga punggungnya membentur dinding, sebisa mungkin dirinya membuat jarak yang jauh dengan Arlo meskipun sia-sia karena pria itu langsung menempelinya setelah menutup pintu lift.

"Bagaimana harimu, Laura?" Arlo merapatkan tubuhnya pada Laura, tangannya terangkat dan membelai pelan wajah gadis itu.

Laura tidak berniat menjawab.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang