Page 26
.
.Tiga hari kemudian Arlo menepati janjinya dengan mengajak Laura berjalan-jalan di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota. Sebenarnya Laura menolaknya karena hari ini adalah hari kepulangan Declan. Tapi karena Arlo memaksanya, Laura tidak dapat melawan.
Laura hanya diam saja ketika Arlo merengkuh pinggangnya dan merapatkan tubuh mereka. Arlo mengajaknya masuk ke sebuah toko perhiasan yang paling mencolok di antara toko-toko lainnya karena mewah dan berkelasnya interior toko tersebut bahkan ketika para pengunjung Mall hanya dapat melihatnya sedikit dari luar.
"Pilihlah sesukamu. Bawakan juga untuk Anne," ucap Arlo ketika membawa Laura ke dalam dan melihat berbagai macam jewelry yang terpajang di rak maupun etalase kaca.
"Tapi aku tidak membutuhkan ini," balas Laura berbisik agar tidak ada orang lain yang mendengar.
"Maka pilihlah beberapa untuk Anne."
Laura mengikuti Arlo saat pria itu mendekat ke salah satu wanita yang berdiri di dekat sepaket perhiasan yang tampak glamour. Laura mengedarkan pandangannya, meskipun dia tidak membutuhkannya, namun jiwanya sebagai seorang wanita tetap saja menyukai sesuatu yang berkelip-kelip mewah.
"Ambilkan dua set perhiasan keluaran terbaru, dan pilihkan yang sesuai dengannya dan selera wanita kisaran 40 tahunan."
"Baik, Sir. Tolong ditunggu sebentar," Pramuniaga tersebut tersenyum formal dan menunduk. Untuk waktu sedetik, wanita itu tersenyum dan mengamati Laura sebelum berlalu ke sebuah pintu di bagian belakang.
Laura memberanikan diri menjauh dari Arlo dan melihat-lihat berbagai macam cincin serta gelang bermata berlian indah yang berada di sekelilingnya. Semuanya tampak indah, cantik serta mewah. Dan mustahil jika ada seorang wanita yang sanggup menolak perhiasan-perhiasan itu.
"Laura..."
Laura menoleh, entah mengapa tangannya menjangkau lengan Arlo yang terulur padanya, kemudian pria itu menarik tubuhnya agar mendekat.
Di depan Arlo ada dua kotak perhiasan yang masing-masingnya berisi cincin, anting, gelang bahkan kalung. Laura mendongak, mendengarkan wanita pramuniaga itu yang sedang menjelaskan perihal kedua perhiasan yang dipenuhi berlian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
RomansaSneak Peek; "AKH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Arlo dengan sigap menangkap kepalan tangan Laura yang memukuli tubuhnya. Ia terkekeh, kemudian dengan sengaja meremas salah satu buah dada gadis itu yang terlihat menggiurkan. "Arlo!" Laura menendang dada pr...