Page 29
.
."Kenapa kau berbohong, Laura?"
Suara dingin Arlo bagaikan air es yang mengguyur badannya. Padahal pria itu sama sekali tidak mengancam maupun menyakitinya, namun entah mengapa Laura menggigil ketakutan. Mungkin karena ia melihat badan besar Arlo yang tegang dan kedua lengannya yang penuh dengan otot terlihat saling menonjol saat ini.
"I ask you. Kenapa kau berbohong demi bertemu dengan pria lain, Laura?" Arlo menatap lurus jalan sepi yang menghubungkannya ke mansion. Bahkan ia sama sekali tidak menatap wajah Laura semenjak keduanya menaiki mobil beberapa waktu yang lalu.
"Maaf, a-aku tidak—"
"Tidak? Apa yang ingin kau katakan? Kau ingin menyangkal tindakanmu, Laura?"
Deg
Kalimat Arlo menyadarkannya bahwa Laura tidak dapat menghindar dari kesalahannya. Ia tidak bisa lagi berbohong apalagi menyangkal karena Arlo sudah melihat dengan matanya sendiri.
Brrummm
Laura terkesiap dan reflek berpegangan pada pendak Arlo ketika tiba-tiba pria itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak berani membuka suara karena aura menegangkan yang tercipta di antara mereka.
Bolehkah Laura pingsan saja? Demi Tuhan, ia merasa sesak napas jika kakak tirinya mengeluarkan auranya yang seperti ini. Sangat kentara sekali jika pria itu tengah murka.
"Sudah waktunya kau menjadi milikku, baby girl."
W-what?
Seketika otak Laura tidak dapat berfungsi. Tangannya yang masih berpegangan pada pundak Arlo jatuh begitu saja ke pangkuannya sendiri. Tiba-tiba saja ia merasa sangat kedinginan padahal Arlo tidak menyalakan AC mobil dan entah mengapa jantungnya berdebar kencang.
Tidak.
Laura sedang berpikir yang tidak-tidak bukan? Arlo tidak mungkin akan bertindak lebih jauh. Bukankah ia adalah adiknya? Adik perempuan yang seharusnya dijaga olehnya?
Betul sekali. Tidak ada yang perlu ia khawatirkan. Jika Arlo bertindak diluar batas, Laura hanya perlu berlari dan menjerit. Lagipula di mansion ada beberapa maid dan penjaga. Yang terpenting juga, Anne pasti sudah berada di dalam rumah karena tadi pagi wanita itu berpamitan hanya ingin keluar sebentar.
"How?"
Laura kembali sadar ketika mendengar Arlo bersuara dan menyebut nama supir pribadinya. Ia juga merasakan rangkulan kuat pada bahunya. Ketika mendongak ke samping, ia mendapati Arlo sedang menempelkan handphone ke telinga pria itu.
"Kerja bagus. Berliburlah seminggu, kau butuh istirahat, Andrew."
Apa maksudnya berlibur?
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
RomanceSneak Peek; "AKH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Arlo dengan sigap menangkap kepalan tangan Laura yang memukuli tubuhnya. Ia terkekeh, kemudian dengan sengaja meremas salah satu buah dada gadis itu yang terlihat menggiurkan. "Arlo!" Laura menendang dada pr...