STEPBROTHER-CHAPTER 21

42.1K 1.5K 28
                                    

Page 21

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Page 21
.
.

Pagi selanjutnya, Laura sengaja bangun lebih pagi dari biasanya, dengan harapan agar dia bisa sarapan bersama Anne untuk menemani wanita itu. Mengingat dirinya jarang sekali sarapan bersama dengan Mommy-nya tersebut, dan kini Arlo pasti masih berada di rumah sakit menjaga Declan.

Sembari berjalan, Laura memasukkan handphone ke dalam tas mungil berwarna putihnya yang kemarin diberikan oleh Gray. Ia jatuh cinta pada tas tersebut, bukan karena harga atau barang gratis, tapi dari ukurannya sampai desainnya semua Laura sukai. Beruntung sekali ada yang memberinya secara cuma-cuma.

Ketika sampai di ruang makan, Laura tidak menemukan Anne, dia hanya melihat tiga pelayan yang bertugas menata makanan. Tapi anehnya meskipun tidak ada satupun orang yang duduk di sana, berbagai hidangan makanan tidak ada yang berkurang—semua disajikan dalam jumlah persis seperti hari-hari biasanya. Meja makan nyaris penuh, padahal isinya hanyalah menu-menu sarapan.

"Selamat pagi, Miss Laura, Mrs.Anne menyuruh kami untuk menyajikan sarapan untukmu."

Laura mengangguk dan tersenyum, dia menggeser salah satu kursi dan mendudukinya. "Apa kau tahu dimana Mommy?"

Laura meminum segelas susu hangat yang telah di sediakan, menarik piring kecil berisi croissant dan mulai memakannya.

"Mrs.Anne telah pergi sejak pukul enam pagi, Miss Laura. Dia pergi menuju rumah sakit," jawab pelayan tersebut dengan membungkuk sopan.

"Ah, begitu..."

Laura menghela napas pelan. Kenapa Anne tidak menunggunya lebih dulu? Apa wanita itu sudah sarapan? Padahal Laura sudah bangun pagi-pagi sekali agar bisa sarapan bersama Mommy-nya, namun tetap saja kalah cepat.

Laura mengamati jam dinding. Masih ada sekitar waktu 3 jam lagi kelas pertamanya dimulai. Karena dia masih memiliki banyak waktu, Laura mengisi perutnya dengan menu sarapan yang sekiranya terlihat menggiurkan untuk dicoba.

Lima puluh menit kemudian dia selesai, Laura mengambil napkin yang dibentuk sedemikian rupa, mengelap sekitar bibirnya lalu bangkit berdiri. Ia berjalan keluar, menemukan Andrew telah siap dan berdiri di samping mobil—seolah mengerti kapan Laura akan berangkat.

"Maaf, kau menunggu lama?" Ucap Laura.

"Tidak, Miss Laura." Andrew membukakan pintu untuknya. Laura mengerti, meskipun mulut Andrew berkata tidak, pasti pria tersebut telah menunggu dirinya lebih dari satu jam.

"Andrew, apa Arlo mengatakan sesuatu padamu?"

"Belum, Miss Laura."

Belum. Artinya, kemungkinan besar Andrew tahu bahwa Arlo akan menghubunginya secepat mungkin.

Drrttt

Laura merasakan getaran kecil pada tasnya, ia langsung membukanya, mengeluarkan ponsel dan mendapati Arlo mengirimkannya sebuah pesan.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang