STEPBROTHER-CHAPTER 30

43.9K 1.1K 59
                                    

Page 30

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Page 30
.
.

"Akh!"

Napas Laura tersendat ketika Arlo berusaha keras untuk memasukinya. Ia tidak kuasa menjerit. Yang dapat dia lakukan hanya merintih kesakitan dan menahan isak tangisnya karena rasanya ia benar-benar seperti telah kehilangan seluruh tenaganya. "Eunghh."

Laura menggeliat—sedikit panik dan memiliki keinginan untuk menjauhkan benda asing yang perlahan memasukinya. Memang terasa sedikit perih, namun masih dapat dirinya tahan karena Arlo memperlakukannya dengan lembut dan perlahan.

"I'm in."

Laura mendongak dan menatap tepat ke dalam bola mata Arlo yang gelap. Ketika Arlo menyentaknya sedikit keras, mulutnya terbuka—berusaha mengambil oksigen sebanyak mungkin karena sesak yang dirasakannya di bawah sana.

"Oh, Laura... Kau sangat sempit," geram Arlo. Tangan pria itu langsung menyambar satu payudara Laura dan memijitnya dengan kuat—membuat Laura mendesah keras karena serangan tiba-tiba itu. Ketika mulut Laura terbuka lebar, Arlo langsung menunduk dan mencumbunya liar, mendominasi bibir Laura yang lembut dengan mulut serta lidahnya. "Hmmm."

"Eunghhh." Laura semakin merintih di bawahnya, merasakan jika kejantanan Arlo mulai memaksa jalannya agar terbuka lebar dengan menusuk-nusuk lubang vaginanya. Pria itu melakukannya dengan berbagai gerakan. Menusukkan kepala penisnya, menggesek lubang serta klitorisnya, serta memukul-mukulkan batang kejantanannya pada kewanitaannya. "Ahhh."

"Bagaimana, Laura? Bukankah ini nikmat?" Tanya Arlo tepat di depan wajahnya, sedangkan penis pria itu masih berusaha untuk memasukinya meskipun jalannya lebih mudah dari beberapa menit lalu karena permukaan kewanitaan Laura yang sangat licin oleh cairan pelumas keduanya.

Jleb!

"AKH!"

Napas Laura tersendat, tangannya mencengkram kuat bisep Arlo dan matanya terpejam erat. Kakinya menegang kaku, namun setelahnya bergerak lemah karena ingin menjauhkan kejantanan Arlo dari vaginanya. Rasanya sangat perih, mengganjal serta ngilu. Kewanitaannya seperti telah dirobek paksa oleh sesuatu yang besar, dan itu sangat menyakitinya.

"Now you're mine, baby girl." Bisik Arlo merasa puas. Pria itu memejamkan matanya, merasakan pijatan serta kehangatan rahim Laura yang mencengkeramnya.

"Akh, hiks." Laura terisak kecil. Badannya terasa remuk serta lelah luar biasa padahal ia tidak mengeluarkan tenaga yang besar untuk melawan Arlo. Dan ketika dirinya pasrah, pria itu mulai menggerakkan pinggulnya perlahan. Menarik dan mendorong masuk kejantanannya dengan gerakan yang lembut memasuki vaginanya.

"Gggrhh!" Arlo menggeram tidak puas. Setelah beberapa menit memasuki Laura dengan pelan dan lembut, pria itu mulai mengubah permainannya sedikit cepat.

Plok

Plok

Plok

Badan Laura tersentak-sentak. Bunyi kulit mereka yang bertubrukan terdengar keras membuat Arlo semakin bergairah dan memicu kecepatannya kembali. Dan cairan pelumas yang mengalir dari kepala penisnya membuat kewanitaan Laura semakin basah dan membuat bunyi benturan selangkangan keduanya menjadi makin keras.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang