STEPBROTHER-CHAPTER 18

51K 1.5K 43
                                    

Page 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Page 18
.
.

20.30pm.

Laura berkali-kali merapatkan bibirnya serta menjilat permukaannya secara diam-diam. Masih ada sedikit rasa aneh ketika dia mencecapnya. Dan tiba-tiba saja dirinya mendapat dorongan untuk secepatnya pergi ke kamar mandi dan berkumur atau jika perlu menyikat giginya hingga rasa aneh itu hilang. Namun Laura harus bersabar untuk beberapa menit lagi karena dirinya kini masih berada dalam perjalanan pulang bersama pria yang beberapa waktu lalu membuatnya tersedak-sedak.

"Arlo, apa kau menyimpan beberapa permen?" Tanya Laura. Matanya sedikit melirik Arlo yang tengah mengemudi.

"What for, baby girl?"

Kenapa Arlo harus bertanya saat Laura yakin bahwa sebenarnya Arlo mengetahui untuk apa?

"Aku...hanya sedang ingin makan sesuatu..." Kalimat Laura menggantung, dirinya melirik Arlo yang menyetir dengan postur santai. Pria tersebut menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi, kemudian menurunkan salah satu lengan kekarnya di atas pahanya sendiri. Dengan ujung matanya, Laura melihat Arlo menoleh ke arahnya sambil menyeringai penuh arti.

"Kenapa kau tak memakanku saja?" Ucap Arlo santai.

Laura langsung mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Pipinya memanas mendengar lontaran Arlo, dan tanpa bisa dicegah, ingatannya kembali pada saat dirinya dengan patuh berlutut di antara paha Arlo dan memainkan batang kemaluannya. Terasa sangat tegang dan kaku di tangan Laura. Benda itu berotot seperti Arlo serta memenuhi mulutnya—membuatnya sempat merasa kebas.

"Tidak—" Laura menelan ludahnya merasa ngeri jika harus melakukannya lagi.

"Carilah di dashboard," ujar Arlo dengan maksud memberi tahukan letak permen simpanannya. Tanpa menunggu lebih lama, Laura memajukan posisi duduknya dan meraba-raba dashboard. Badannya maju dan sedikit menungging untuk membuka laci tersebut.

"Ow!" Laura terkesiap saat tiba-tiba tangan Arlo meremas bokongnya gemas, bertepatan dengan dirinya yang berhasil menemukan beberapa permen. Laura langsung mengambilnya dan kembali duduk merapat pada pintu mobil.

"Bokongmu sangat menggemaskan, Baby girl," pria itu terkekeh santai.

Tanpa membalas lontaran Arlo, Laura membuka bungkusan permen berperisa mint dan langsung memakannya. Terdengar suara kecipak keras saat dirinya mencecap rakus rasa permen tersebut—berusaha untuk menghilangkan sisa rasa cairan Arlo di mulutnya.

"That voice..." Ucap Arlo yang membingungkan bagi Laura. Reflek, ia menoleh pada sumber suara, dan mendapati Arlo juga sesekali menatapnya. Sebelum Laura bertanya, Arlo lebih dulu membuka mulutnya. "Apa yang baru saja kau lakukan, Laura?"

Apa maksudnya?

"Kau... Aku mendengar suara cecapan keras... Dan suaranya persis seperti saat kau melepaskan penisku dari mulutmu, atau ketika setelah kau menelan cairanku."

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang