Page 14
.
."Kau harus makan yang banyak, Pumpkin."
Laura menghela napas pelan menatap piringnya yang kembali terisi, padahal sebelumnya ia sudah makan banyak. Anne memang berlebihan. Semenjak wanita itu mengetahui putrinya sakit, Anne memang lebih memperhatikan pola makan Laura. Namun sayang Anne salah dugaan. Laura sebenarnya tidak sakit, itu hanya prasangka Arlo yang sok tahu.
"Makan makananmu, Laura." Declan bersuara, tatapannya hangat menatap Laura meskipun lingkaran hitam membayang di bawah matanya. Laura jadi tidak tega menolak. Gadis itu mengangguk dengan senyuman dan mulai memakan makanan yang telah diambilkan Anne.
Ujung mata Laura menangkap Arlo yang sedang duduk tenang di sampingnya. Kakak tirinya tersebut juga sedang makan, bedanya Arlo sedang memakan dessert sedangkan Laura masih harus menghabiskan makanan berat yang terus disodorkan oleh Anne terlebih dahulu. Laura ingin meminta tolong pada Arlo dan membagi makanannya dengan pria itu, tapi Laura tidak berani. Jika Arlo menolak mentah-mentah, mungkin Anne dan Declan akan bertanya padanya mengapa Laura ingin berbagi dengan Arlo. Dan bisa saja Anne malah akan menambah lebih banyak makanan pada piringnya.
"Ada apa, Laura?" Tanya Arlo tiba-tiba.
Laura menoleh sekilas, kemudian menggeleng sebagai jawaban. Semenjak semalam, Arlo juga seperti Anne—lebih perhatian dan lebih sering mengawasinya ketika pria itu berada di mansion. Dan sebenarnya, itu sedikit membuat Laura risih dan khawatir. Masalahnya besok Laura sudah mulai berkuliah. Bagaimana jika Arlo menyuruh seseorang untuk mengawasinya?
Nyatanya kekhawatiran Laura tidak terbukti. Pagi harinya, ia sengaja tidak ikut sarapan bersama keluarganya dengan alasan masih mengantuk. Beruntung Arlo membiarkannya dan memilih meninggalkan gadis itu di dalam kamarnya sendiri. Tidak tahu saja jika di balik selimut, Laura telah rapi dengan dressnya untuk berangkat kuliah.
Laura memasuki lift menuju lantai dasar ketika yakin Arlo dan Declan sudah tidak ada di rumah. Semoga Anne masih berada di dapur—kebiasaan wanita itu saat selesai makan—sehingga Laura bisa meminta Anne untuk mengantarnya berkuliah, karena Anne memang bisa mengendarai mobil. Berbeda dengan Laura yang tidak bisa mengendarai apapun.
"Mom," panggil Laura pada Anne yang sedang membelakanginya di depan kulkas.
"Ya—Pumpkin, kau sudah akan berangkat?" Anne memakan potongan buah apel yang telah dikupas, wanita itu menatap penampilan Laura yang simpel dan elegan seperti biasanya. "Wow, Mom yakin kau akan langsung menjadi primadona disana."
"Terimakasih, aku tersanjung." Laura mengulurkan tangan saat Anne menyodorkan paper bag yang mungkin berisi bekal dan potongan buah apel. Laura menerimanya dan langsung memakan potongan buah tersebut. "Mom, kau masih bisa mengendarai mobil, bukan?"
"Tentu saja! Kau meragukan Mommy?"
"Hanya sedikit. Jika begitu, biasakan kau menunjukkannya padaku?" Laura tersenyum lebar hingga menampilkan gigi-gigi rapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
RomanceSneak Peek; "AKH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Arlo dengan sigap menangkap kepalan tangan Laura yang memukuli tubuhnya. Ia terkekeh, kemudian dengan sengaja meremas salah satu buah dada gadis itu yang terlihat menggiurkan. "Arlo!" Laura menendang dada pr...