Page 25
.
.Beberapa jam yang lalu, Arlo menyuruh Andrew untuk tidak menjemput Laura agar dia yang menjemput gadis itu. Sialnya, Arlo malah kedatangan tamu tak di undang di kantornya yang merupakan anak sulung dari keluarga Heyes, anak itu mengulur waktu Arlo yang seharusnya sudah sampai di universitas Laura malah terjebak di ruangannya sendiri. Lalu ketika Arlo berhasil menjemput Laura, gadis itu malah sudah tidak ada. Arlo mengecek Laura di kafetaria depan universitasnya pun tetap tidak menemukannya padahal sedang hujan deras. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju mansion. Arlo khawatir jika gadisnya pulang sendirian.
Namun ketika mobilnya tinggal beberapa ratus meter lagi dari gerbang mansion, sebuah mobil asing keluar dari halamannya. Arlo melambatkan mobilnya. Ketika mobil mereka nyaris berpapasan, mata Arlo menoleh pada jendela pengemudi mobil asing tersebut dan menemukan seorang pria yang mengendarainya.
Pikiran Arlo berkecamuk. Kemungkinan besar pria asing itu yang telah mengantarkan Laura pulang.
Laura bersama pria asing...
Laura bersama seorang pria...
Di dalam mobil. Hanya berdua.
Fuck! Arlo segera menghentikan mobilnya di depan anak tangga yang menghubungkan langsung dengan pintu utama. Matanya yang tajam menatap lurus ke depan, pikirannya terus membayangkan apa saja yang di lakukan iblis kecilnya bersama pria lain di dalam mobil.
Arlo berjalan dengan langkah mengintimidasi menuju kamar Laura. Tangannya menarik dasi hitam yang terpasang apik di kerahnya, melempar asal benda itu ke atas lantai kemudian menggulung kedua lengan kemejanya yang kini terasa sesak membalut tangannya.
BRAK!
Arlo mendobrak pintu kamar Laura dengan satu tangan, tapi mampu membuat benda itu terbuka kencang dan menabrak dinding dengan keras. Setelah masuk ke dalam, dia langsung menutup dan mengunci pintu tersebut.
"Arlo?" Arlo mendengar suara kesiap Laura. Tapi dia menghiraukannya. Arlo tetap maju dan menarik pinggang Laura. Mendorong tubuh gadis itu dengan kuat ke atas kasur dan menindihnya.
"Siapa pria asing itu, Laura?" Arlo menggeram di atas wajahnya, matanya semakin berkilat mengerikan.
"I-itu Ash-"
"Pria yang dibicarakan Anne kemarin sore? Pria asing yang meminta kue pada kalian? Betapa miskinnya..."
Arlo tidak terpengaruh dengan mata Laura yang berkaca-kaca. Ia menundukkan kepalanya, mendekatkan bibirnya pada bibir Laura. "Apakah aku belum pernah mengatakannya padamu, jika kau jangan pernah berdekatan dengan pria lain selain diriku? Hm?"
"Tidak pernah, kau tidak pernah mengatakannya."
"Maka ucapanku beberapa detik yang lalu adalah sebuah peringatan untukmu. Aku bersumpah akan memperkosamu jika kau melanggarnya, Laura. Kau mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPBROTHER
RomanceSneak Peek; "AKH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Arlo dengan sigap menangkap kepalan tangan Laura yang memukuli tubuhnya. Ia terkekeh, kemudian dengan sengaja meremas salah satu buah dada gadis itu yang terlihat menggiurkan. "Arlo!" Laura menendang dada pr...