STEPBROTHER-CHAPTER 23

41.6K 1.4K 26
                                    

Page 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Page 23
.
.

14.15pm.

"Hey, Pumpkin! Mommy ingin mengajakmu ke taman... Setelah dipikir-pikir, sudah lama sekali kita berdua tidak piknik ke tempat itu," Anne berkata dengan nada ceria lewat sambungan telponnya pada Laura.

Itulah yang dikatakan Anne beberapa jam lalu ketika dia sedang berada di dalam kafetaria. Dan sekarang, Laura sedang berdiri di depan walk in closetnya sembari berpikir baju apa yang akan dipakainya untuk ke taman bersama Anne. Lagipula, tumben sekali. Laura ingat, terakhir kali dirinya piknik bersama Anne di taman adalah sekitar 6 tahun yang lalu.

Laura menyibak beberapa gantung dress, dan dia menemukan beberapa diantaranya yang terlihat asing. Laura mengernyit heran. Sebenarnya ini bukan yang pertama kali, karena pada waktu tertentu Laura juga mengalami hal yang serupa-namun tetap saja dia bingung. Apakah disini ada pelayan yang bertugas mengganti atau menambah koleksi baju-bajunya? Padahal baju yang kini tidak terlihat atau menghilang dari lemari raksasa ini dapat Laura pastikan semua dalam kondisi sangat baik dan tidak ada noda sedikitpun.

Pada akhirnya, Laura memilih dress selutut berlengan puff. Dress itu berwarna putih-warna favoritnya, memiliki motif bunga-bunga chamomile yang mungil dan juga tali di pinggangnya untuk membentuk lekuk badan si pemakai.

Laura mengoleskan pelembab pada bibirnya, kemudian mengambil tas cantik yang diberikan oleh temannya beberapa hari yang lalu. Setelah selesai, Laura langsung keluar kamar dan menuju lantai dasar. Dirinya tidak perlu mencari Anne karena ternyata wanita itu sudah menunggunya dan menyuruh seorang pelayan untuk memberi tahu Laura bahwa Anne sudah berada di depan mansion.

Sepertinya wanita tersebut sangat tidak sabar.

Atau mungkin saja tidak. Karena saat Laura memasuki mobil, Anne hanya bergeming-seolah tidak menyadari kehadirannya. Dia hampir saja mengguncang bahu Anne ketika ia sadar jika mata wanita itu sedang tertutup. Mungkinkah Anne tertidur menunggunya? Itu tidak mungkin, atau bisa saja itu memang benar terjadi karena efek lelah Anne yang terus menjaga Declan di rumah sakit.

"Huh? Kau sudah disini?"

Tiba-tiba Anne bersuara, Laura tersentak kaget, dia langsung menoleh ke arah Mommy-nya dengan pandangan heran. "Mom, kau baru saja tertidur, tentu saja kau tidak menyadari kedatanganku."

"Oh, begitu, aku tidak sadar." Anne menyuruh Andrew untuk segera melajukan mobilnya, wanita itu mendekat pada Laura dan menyenderkan kepalanya pada pundak Laura.

"Mom, bagaimana kondisi Declan? Apa kondisinya sudah membaik?"

"Ya, sudah lebih baik. Dokter yang merawatnya berkata jika Declan secepatnya akan sembuh dan dibolehkan untuk pulang," suara Anne semakin lirih, Laura melihat pantulan wanita itu yang kini kembali memejamkan matanya dari kaca yang tergantung di tengah-tengah mobil bagian depan.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang