LAD||28

1.4K 100 11
                                    

Suara musik yang diputar mengiringi
malam itu, dengan beberapa lilin menyala membuat suasana terasa romantis.

Rose, menuang minumannya kedalam gelas.

"Jadi kau menolak perjodohan kita Jaehyun?" Tanya Rose, namun tak ada jawaban dari Jaehyun.

"Jaehyun?"

"Shan pasti sudah menunggu, aku harus pulang"

"Tidak jaehyun. Jangan dulu pulang, bukankah kau janji akan menemaniku? Kau bahkan sudah membatalkan kontrak dengan ayah"

''Itu tidak ada hubungannya Rose, aku harus pulang-"

"Tunggu!" Rose menahan tangan Jaehyun, kemudian ia ikut berdiri di samping Jaehyun.

"Sebentar lagi, kumohon..." Pinta Rose, menyuruh Jaehyun kembali duduk di kursi.

Jaehyun menghela nafasnya dan duduk di kursi. Terlihat jelas Jaehyun terpaksa melakukan ini, ia mengambil ponselnya untuk mengirimkan pesan pada Shan.

"Jae, ini minumannya" ucap Rose memberikan segelas wine untuk Jaehyun.

"Jadi, selama ini kau berbohong tentang hubungan mu dengan Shan?" Tanya Rose yang kini tengah tersenyum tipis seraya menatap Jaehyun. "Jaehyun?..."

"Kau sudah tahu kan? Kenapa masih bertanya?''

Ya, Rose memang sudah mengetahui fakta ini, fakta dimana Jaehyun memang memiliki hubungan  spesial dengan Shanna, saat Jaehyun memutuskan kontrak dengan ayahnya.

Dan memang seharusnya Jaehyun mengatakan ini sejak awal, tapi karna sebuah kontrak yang cukup menggiurkan, Jaehyun terpaksa melakukan nya. Lagi pula hanya sebatas menjadi kekasih kan? Tapi itu dulu, sebelum tuan Park mendesaknya untuk menikahi putrinya Rose.

Jaehyun tidak bisa melakukan hal itu, ia akan menyakiti perasaan Shan, dan dirinya sendiri.

Walau perusahaan nya akan mengalami kerugian, Jaehyun tidak perduli. Lagipula ia tidak akan jatuh miskin kan?

Rose menghela nafas panjang
"Kau terlalu dingin jae... Tidak bisakah kita lebih dekat? Aku ingin kau menjadi milikku"

"Itu tidak akan-" sial! Ada apa dengan tubuh Jaehyun? Kenapa hawa panas menjalar di tubuhnya?
Jaehyun menatap Rose tajam
"Rose, apa yang kau lakukan?"

Rose tersenyum miring, sepertinya obat yang ia gunakan sudah bekerja.
Ia berpindah duduk ke pangkuan Jaehyun. "Kau tahu, aku menyukai mu sejak pertama kali bertemu. Pandangan pertama sulit dilupakan Jae, dan sialnya kau menolak ku" ujar Rose, tangannya mengusap perut Jaehyun pelan dan mulai membuka kancing kemeja yang Jaehyun kenakan satu persatu.

Jaehyun mencengkram erat tangan Rose yang berusaha membuka kancingnya.

"Kau menjijikan" desis Jaehyun.

"Aku tahu, dan kau pun begitu" sahut Rose.

"Menyingkir Rose. Atau aku akan berbuat kasar"

"Kasar bagaimana? Kasar di atas ranjang?"

Jaehyun menggeram rendah saat dada Rose mengenai dadanya. Kejantanan nya juga sudah menegang seiring dengan tubuh mereka yang saling bergesekan.

"Sial!"

Jaehyun mendorong tubuh Rose menjauh dan segera bangkit dari kursi untuk pergi. Jaehyun harus cepat sampai rumah dan menemui Shan.

Namun belum sempat ia benar-benar pergi, Rose sudaj lebih dulu menahannya.

"Jangan menyiksa dirimu sendiri, Jaehyun... Mari lakukan bersama"

"Lepashh!..."

"Lihat, kau sudah tidak tahan kan?"

LIFE AND DEATH || JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang