Hari-hari berikutnya tentu mereka lalui dengan lebih baik dari sebelumnya.
Tak ada kekerasan atau keributan lagi. Dan asal kalian tahu, kini Jaehyun sudah berubah menjadi anak yang penurut.
Bahkan saat ini Jaehyun sedang berada di toko buku menemani Shan yang katanya ingin membeli beberapa buku untuk menemani hari-hari di Mension agar tidak terlalu bosan.
"Bagaimana, sudah kau putuskan untuk ambil yang mana?" Tanya Jaehyun yang sudah muak berdiri di depan salah satu rak buku.
Shan masih sibuk memilih "eum... Jaehyun, aku bingung. Yang ini atau ini?" Tanya Shan mengangkat kedua buku di tangannya.
"Pilih saja yang menurutmu lebih bagus"
"Tidak bisa. Dua-duanya bagus"
Jaehyun menghela nafas dan mengambil kedua buku itu dari tangan Shan.
"Eh? Kenapa di ambil?"
"Kita beli dua-duanya"
"Kau serius?!"
"Hm"
"Kau yang terbaik!"
"Tentu"
"Ayo bayar!"
"Tunggu dulu"
"Kenapa?"
''ini semua tidak gratis, harus ada bayarannya"
Shan menatap Jaehyun bingung "bayaran? Kau tahu kan aku tidak punya uang"
Jaehyun sedikit menunduk dan berbisik. "Bukan uang, tapi ini" Jaehyun menunjuk bibirnya sebagai bayaran atas kebaikannya.
Shan memicing tajam pada Jaehyun "kau gila? Ini toko buku! Ada banyak orang disini" cicit Shan.
"Kalau begitu bukunya tidak jadi" ancam Jaehyun.
"E-eh? Jadi! Tidak boleh tidak!"
"Kalau begitu cium!" Ucap Jaehyun yang tak sengaja'terdengar oleh beberapa orang disana.
Shan hanya bisa tersenyum kikuk menahan malu pada semua orang yang menatap mereka berdua. Ia menatap Jaehyun dan berbisik.
"Mulut mu perlu disumpal ternyata"
"Aku tidak perduli, intinya kau mau atau tidak hm?"
Shan nampak berpikir, ia sesekali melirik Jaehyun dan buku yang ia inginkan.
"Yaya baiklah, tapi tidak disini. Disini terlalu banyak orang, kita bisa jadi pusat perhatian! Kita lakukan dirumah saja ya?" Ucap Shan mencoba bernegosiasi.
"Hm... Tidak. Karna dirumah itu sudah beda jatah"
"Jaehyun kau—"
"Iya-iya, maaf. Baiklah ayo kita bayar"
Shan mendengus, berjalan lebih dulu ke meja kasir untuk membayar buku dengan Jaehyun di belakangnya.
.
.Setelah dari toko buku, mereka berdua mampir ke kedai eskrim, membeli beberapa eskrim untuk mereka makan bersama.
Bahkan mereka makan eskrimnya dengan menggunakan kotak makan yang berukuran sedang yang dibawa Shan dari rumah.
Alasannya? Agar lebih kenyang!
"Sekarang mau kemana lagi?" Tanya Jaehyun.
"Kemana saja! Aku ingin jalan-jalan"
"Kehatiku mau?"
"Tidak."
"Shan..."
"Aku tidak bercanda, jadi ayo cepat kita pergi dari sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE AND DEATH || JJH
Fanfiction[mature content]🔞 Jung Jaehyun, seorang pengusaha sukses yang memiliki beberapa bisnis ilegal ternyata berwajah tampan. Dan sialnya, wajah tampan itu hampir disukai seluruh wanita jika melihatnya. © Life'and'death By: luvichann