Spam komen kuy! Vote juga jangan lupa 📢📢
Tank you 😊💕
Happy reading guys ✨
______________________________________"Cearss!"
Mereka bersulang menikmati minuman yang sudah disediakan. Banyak tamu undangan yang mulai mabuk karna terlalu banyak minum.
"Shan, kau tidak minum?" Tanya Jaemin teman Jeno yang tadi sempat berkenalan dengan Shan.
"Tidak"
Jaemin mengangguk dan kembali menikmati acara.
"Kapan kita pulang?" Bisik Shan pada Jeno.
"Sebentar lagi, apa kau bosan?" Tanya Jeno dan Shan mengangguk.
"Aku ingin ke toilet sebentar ya?"
"Yasudah"
Setelah izin, Shan berjalan pergi menuju toilet. Banyak pasang mata yang memperhatikan Shan, dan itu membuatnya tidak nyaman.
Setelah beberapa lama, Shan akhirnya sampai di toilet.
"Sial terkunci." Gerutu Shan karna tidak bisa membuka salah satu bilik toilet.
"Permisi nona, apa kau ingin menggunakan toilet?" Tanya seseorang yang berasal dari salah satu bilik.
"Iya tuan aku—" ucapan Shan terhenti saat bertemu tatap dengan sosok yang selama ini benar-benar mengganggu pikirannya.
"Mingyu..."
Disisi lain, Jeno mulai merasa pusing di kepalanya. Ya, tadinya Jeno tidak ingin minum, namun karna teman-temannya yang memaksa akhirnya ia terpaksa minum.
Awalnya ia hanya ingin minum sedikit, tapi sekali ia mencoba rasanya ingin lagi.
"Jeno, dari mana kau bertemu dengan Shan? Dia terlihat begitu cantik" puji Haechan salah satu teman Jeno.
"Kenapa kau ingin tau hah?" Tanya Jeno.
"Jawab saja bodoh"
"Aku bertemu Shan di Mension kak Jaehyun" ucap Jeno seraya meneguk segelas wine nya.
"Apa? Kau serius?"
"hm"
"Lalu apa dia maid disana? Atau jangan-jangan dia...."
"Diam. Aku tidak ingin membahas"
"Baiklah"
Balik pada Shan, akhirnya ia dapat merasakan kehangatan dari pelukan seorang Kim Mingyu.
Rasanya ia ingin menangis saja tak percaya bisa bertemu kembali dengan Mingyu secara nyata.
"Aku merindukanmu, Mingyu"
"Aku juga" Mingyu mengeratkan pelukannya seakan tak ingin Shan pergi.
"Kau terlihat sangat cantik malam ini" bisik Mingyu memuji Shan.
"Terimakasih, kau juga terlihat tampan dengan setelan jas"
Mingyu tersenyum tipis sambil mengusap surai Shan. Mingyu melonggarkan pelukannya dan menatap Shan dalam.
"Aku merindukanmu Shan, sangat merindukanmu" ucap Mingyu serius.
"Mingyu..."
"Bolehkah?" Tanya Mingyu. Ia melirik bibir Shan yang basah karna air mata yang tanpa ia sadari keluar.
Seolah terhipnotis Shan yang sangat merindukan Mingyu hanya bisa mengangguk menanggapi permintaan Mingyu.
"Tutup matamu dan rasakan" bisik Mingyu tepat di hadapan Shan.
Menurut, Shan akhirnya memejamkan matanya merasakan benda kenyal menempel di bibirnya.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Astaga... Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu di perut Shan saat ini.
"Eunghh..." Leguh Shan.
"Shuttt.."
"Je-jangan" Shan mengehentikan Mingyu yang hendak mencium lehernya.
"Kenapa?" Shan terdiam. "Kenapa, Shan?"
"A-aku harus kembali"
"Tunggu Shan, apa kau tidak ingin kembali ke rumah mu? Kau sudah tidak sayang padaku lagi?" Tanya Mingyu tiba-tiba.
"Bukan begitu... Aku hanya—"
"Apa? Menikmati pekerjaan jalang mu itu?"
Deg!
Apa Shan tidak salah dengar? Kata-kata itu, kata-kata yang seakan menancap dalam di hati Shan keluar dari mulut seorang Kim Mingyu? Orang terdekat Shan.
"Jawab Shan!"
Shan terdiam, wajahnya yang tadi memancarkan aura kebahagiaan berubah menjadi kesedihan.
Dirinya seperti diam seribu bahasa tak ingin menjawab pertanyaan Mingyu.
"Jawab aku sialan! Apa yang kau lakukan hah?" Mingyu memegang kedua bahu Shan kencang "apa ini salah satu alasan kau tidak ingin lari? Apa kau menikmatinya?" Tanya Mingyu dengan dengan nada membentak.
"Aku tidak yakin kau masih suci, pria itu pasti sudah menyentuhmu kan?!" Sarkas Mingyu.
Mingyu seakan terus menyudutkan Shan dengan pertanyaannya yang menyakitkan, bahkan bibir Shan bergetar kecil dengan air mata yang perlahan keluar.
"Shan..."
Shan meremat ujung dress nya kuat.
"JAWAB!"
"YA!" Teriak Shan, ia sedikit menarik nafas panjang "ya, aku memang sudah tidak suci lagi. Kau benar, pria itu sudah menyentuhku, dan kau juga tidak salah menyebut ku seperti jalang. Tapi asal kau tahu, aku tidak menikmati hal ini, aku tersiksa setiap mengingat hal menjijikan ini!"
"Jika kau bertanya kenapa aku tidak lari? Aku sudah mencobanya... Tapi selalu gagal, dan keinginan ku untuk keluar dari sana semangkin kecil mengingat diriku yang sudah kotor. Aku menjijikan, Mingyu... Hiks aku menjijikan" lanjut Shan sambil menangis.
Perasaan Mingyu seakan di bolak balik, tadinya ia ingin sekali marah pada Shan, tapi sekarang dirinya malah melemah saat Shan mulai menangis di depannya.
Astaga, Mingyu merasa bersalah sudah membentak Shan. Seharusnya ia tidak melakukan ini, jika caranya seperti ini Shan tidak akan bisa ia bawa ke pelukannya lagi, justru Shan akan berbalik membencinya dan menjauh.
"Shan.." Mingyu hendak menyentuh Shan namun Shan melangkah mundur.
"Tidak. Pergilah, lupakan aku. A-aku menjijikan, aku kotor. Aku tidak pantas untukmu Mingyu... Kau berhak bahagia dengan orang orang yang kau cintai, perempuan yang lebih baik dariku"
Mingyu menggeleng kuat "Tidak, Shan"
"Pergilah Mingyu! Lupakan aku... Aku mohon," pinta Shan.
Dirinya sudah sudah menunduk menyembunyikan wajahnya yang sembab, air matanya terus berlinang tanpa henti.
Grep
Mata Shan membola saat Mingyu memeluknya. Ia pikir Mingyu akan pergi, tapi dugaannya salah, Mingyu malah datang dan memeluknya.
"Mi-mingyu—"
"Shuttt... Menangis lah jika itu membuatmu lebih baik, aku minta maaf sudah membentaknya," ucap Mingyu, ia mengusap surai Shan lembut membuat Shan merasa nyaman berada di dekapannya.
"Maafkan aku..."
"Hiks..."
.
.
.Tbc
© Life'and'death
Guys maap ya klo cerita nya ga nyambung 😭😭 lagi ga mood soalnya huhu...

KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE AND DEATH || JJH
Fiksi Penggemar[mature content]🔞 Jung Jaehyun, seorang pengusaha sukses yang memiliki beberapa bisnis ilegal ternyata berwajah tampan. Dan sialnya, wajah tampan itu hampir disukai seluruh wanita jika melihatnya. © Life'and'death By: luvichann