s2c48: Terungkap (3)

1.1K 146 69
                                    

Kepala yang diremas kuat seolah ingin mencabut setiap sel rambut yang ada di sana, diiringi rintihan pelan yang sarat akan rasa sakit, cukup membuat Laksamana yang melihatnya hanya bisa menghela nafas. Pria tinggi kekar itu menyerah, memilih berbalik badan meninggalkan tempat itu setelah menyadari jika ia tak bisa melakukan apa-apa lagi. Biarlah, sisanya akan ia serahkan pada orang yang jauh lebih pantas untuk mengungkap fakta selanjutnya.

"Hali ..." suara lembut terdengar di ruangan hampa itu, tapi masih belum cukup membuat si pemilik nama mengalihkan atensi dari rasa sakit di kepala yang timbul karena terlalu banyak menerima informasi.

Memang wajar, walaupun pada hakikatnya otak manusia dapat menerima ribuan informasi, tetapi ketika diberikan secara tiba-tiba apalagi dengan melibatkan emosi si penerima, tentu akan lain lagi ceritanya. Hati, pikiran dan emosi akan saling mendominasi diri, membuat seseorang kacau hanya karena tiga unsur penting itu tak dapat berjalan searah. Dan itu, dialami Halilintar saat ini.

"Tenangkan dirimu lebih dulu, coba ingat-ingat lagi semua kejadian yang pernah menimpamu sejak penyerangan Vargoba itu, pelan-pelan saja, lalu setelahnya, cobalah sambungkan dengan apa yang telah Laksamana ceritakan," kembali suara lembut itu mengalun, datang dari seorang gadis yang kini berjongkok sembari menyentuh pundak Halilintar yang menekuk kaki dengan dahi di atas lutut dan tangan meremas kepala.

Gadis itu menepuk pundak Halilintar dengan pelan, seolah ingin memberi kekuatan pada remaja empat belas tahun yang dilanda masalah rumit.

Halilintar sendiri masih tak ingin membuka suara, tetapi ia mengikuti apa yang disarankan si gadis. Pikirannya mulai berkelana, mengingat masa lalu yang menjadi awal semua permasalahannya di masa kini.

Tentang Vargoba yang menyerang TAPOPS untuk mendapatkan Ochobot, power sphera teleportasi yang kuasanya dapat menyempurnakan kekuatan empat power sphera ilegal. Ketika anggota lain telah menyerang, Halilintar yang mengalami cedera di kaki diperintahkan untuk menggantikan Fang -yang telah berhasil mendapatkan kuasa tahap dua- untuk menjaga Ochobot, melindunginya dari Vargoba yang bisa merebutnya kapan saja.

Sebagai robot yang memori ingatannya akan selalu segar, membuat Ochobot dilanda takut berlebihan. Ia tidak ingin kejadian sama terulang kembali, tidak ingin mengalami saat di mana dirinya diperebutkan hanya untuk dimanfaatkan tanpa belas kasih. Untuk itulah, Ochobot mengikuti apa yang pernah dilakukan Klamkabot padanya dahulu.

Menyerahkan inti kuasa.

Pilihannya jatuh pada Halilintar, salah satu teman manusianya yang kebetulan memang tengah menjaganya. Tanpa izin sang teman, Ochobot menyalurkan kuasanya pada Halilintar. Hanya kuasa inti, yang akan berkembang seiring berjalannya waktu. Sedangkan Ochobot sendiri, masih memiliki serpihan kecil kuasa teleport yang jauh lebih menguras energi dari sebelumnya.

Dan itulah alasan yang menjadi pemicu kembalinya kuasa tahap kedua milik Halilintar, hingga ia bisa menggunakan kuasa itu untuk menyelamatkan dua power sphera asing yang hampir dicapai Vargoba.

Tanpa sadar, Halilintar justru menerjunkan dirinya dalam permainan Vargoba hanya karena nalurinya sebagai seorang pelindung power sphera. Menyentuh dua di antara empat kuasa ilegal itu hingga membuatnya terikat dengan keempatnya, lalu menjalani takdir sebagai Ruby dengan ingatan yang kacau karena efek kuasa ilegal.

Kehidupan sebagai Ruby yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya, memancing berbagai emosi menyeruak dalam dirinya, terlebih ketika ia menghadapi berbagai masalah. Tentang identitas diri, keluarga, sekolah, bahkan cinta. Hal itu pulalah yang menambah rumit ingatannya, hingga ia melupakan hal penting yang harusnya menjadi fokus utama sejak awal.

Vargoba. Selalu dia. Alien gila kuasa yang berambisi menjadi penjajah waktu.

Dan sekarang, ketika ia telah mendapat kebenarannya, semua telah terlambat. Kuasa teleport milik Ochobot ternyata menyatu dengan jam kuasa miliknya, merubah jam itu menjadi sebuah anting bermotif pusaran dengan lambang kilat di tengahnya, dan kini, benda itu telah menjadi milik Vargoba dalam wujud Laksamana.

I'm Girl? OH NOO !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang