s2c43: Proses Pengembalian Tubuh

1.1K 160 56
                                    

"Thunder ..." Tok Aba yang baru selesai bercerita tentang masa lalu kedua anaknya langsung berdiri ketika melihat sang putra bungsu memasuki ruang tamu.

Sempat si pemilik nama memalingkan wajahnya, tapi sentuhan lembut yang diberikan Stormy membuat pria itu tahu, istrinya tidak menyukai sikap tidak sopannya.

Menghela nafas tertahan, Thunder menatap sang ayah dengan datar, "setelah semua ini terbongkar, apa yang akan kau lakukan?"

Tok Aba mendekat, tongkatnya beradu dengan lantai seiring ia berjalan, "Ayah tidak memintamu memaafkan semua kesalahan Ayah, lagipula Ayah tahu semua yang terjadi di masa lalu tidak bisa termaafkan. Jadi, mungkin Ayah akan kembali ke Pulau Rintis, melewati masa tua di sana sampai usia Ayah berakhir. Kau tidak perlu khawatir, sekarang dan ke depannya, Ayah tidak akan mengganggu kehidupan keluargamu lagi."

Solar dan Taufan yang berada di belakang ikut mendekat, keduanya menundukkan kepala. Setelah mendengar semua cerita Tok Aba, rasanya memang masuk akal jika Thunder membenci mereka selama ini. Itu bahkan masih dikatakan wajar, karena, kalau saja mereka yang mengalami hal itu, entah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

Bukan hanya tidak pernah mendapatkan kasih sayang sejak kecil, Thunder bahkan kehilangan kesempatannya untuk merasakan masa kanak-kanak.

Di saat Amato tumbuh dengan wajar sebagai seorang anak kecil, maka Thunder hidup dalam paksaan untuk menjadi dewasa sebelum waktunya. Ia harus memahami kenyataan pahit di dalam keluarganya, bahwa ia hanyalah seorang anak haram yang tidak pernah di harapkan.

Istri Tok Aba pernah diperkosa oleh seorang pencuri, tepat ketika Tok Aba pergi ke Pulau Rintis selama beberapa bulan. Dari pemerkosaan itulah, Thunder hadir.

Semula Tok Aba tidak percaya, tetapi ketika tes DNA dilakukan, maka saat itulah semuanya terbukti. Thunder bukanlah anak kandungnya.

Walaupun Tok Aba tahu jika Thunder hanyalah seorang bayi kecil tak berdosa, tapi tetap saja rasa terhianati dan amarah menguasai dirinya. Belum ia siap menerima kehadiran Thunder, di hari yang sama Tok Aba juga harus kehilangan istri tercintanya.

Iya, istrinya meninggal kehabisan darah setelah melahirkan Thunder.

Bertambahlah emosi Tok Aba ketika mengetahui hal itu. Ia hampir ingin meninggalkan Thunder di rumah sakit begitu saja, tetapi pesan istrinya sebelum melahirkan membuatnya urung.

'Tolong, jagalah dia untukku ....'

Kalimat singkat yang langsung diiyakan oleh Tok Aba tanpa pikir panjang, tetapi setelah mengetahui semua ini, rasanya kalimat itu terasa berat untuk dilakukan.

Siapa yang mau menjaga anak haram dari seorang pria yang telah menodai istrinya sendiri?

Tetapi Tok Aba mencoba menahan semua itu. Ia membawa Thunder pulang, menjaganya dari semua hal membahayakan sejak bayi. Tetapi, cukup hanya sampai di sana.

Tok Aba tidak pernah memberikan kasih sayang untuk Thunder, tidak pula memberinya perhatian. Bahkan, ia cenderung mengabaikan sang anak seberapapun Thunder berusaha menarik perhatiannya.

Pendidikan si bungsu mungkin tetap terjamin, tetapi kehidupannya menggambarkan kehampaan tanpa ada binar bahagia. Selain Tok Aba yang mengabaikannya, Amato sang kakak pun tanpa sungkan menunjukkan kebencian nyata padanya, membuat Thunder benar-benar tidak memiliki satupun tempat untuknya berbagi keluh kesah.

Tepat di hari kelulusan menengah atasnya yang bahkan tidak dihadiri Tok Aba, Thunder memutuskan pergi ke Singapura karena ia mendapat beasiswa, sekaligus memenuhi janjinya pada Stormy untuk membangun kehidupan baru di sana.

I'm Girl? OH NOO !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang