13. Sekolah

1.6K 227 56
                                    

'Grek!'

"AAARGH!!"

'Bruk'

Hening.

Semua yang menyaksikan hanya bisa melebarkan mata, melihat lima remaja yang kini tergeletak tak berdaya di koridor sekolah.

Tak ada yang menyangka, pagi mereka yang tenang harus diisi dengan perlawanan sadis dari seseorang yang tidak pernah mereka sangka bisa sekuat itu.

Sepasang manik merah menatap semua orang secara bergantian, menciptakan tremor menegangkan bagi siapapun yang bertatapan langsung dengannya. Tanpa sadar mereka meneguk ludah bersamaan, entah kenapa rasanya sulit sekali meski hanya sekedar bernafas.

Si iris merah yang sejak tadi menjadi bahan tontonan, kini melangkah perlahan dengan kepala tertunduk, menyembunyikan maniknya yang berkilat tajam. Arah yang dituju adalah dua orang murid perempuan, yang tak sanggup melarikan diri seakan kaki mereka sengaja dipaku di tempat.

"Ja-jangan mendekat!" Salah satu dari keduanya merentangkan tangan, berharap hal itu bisa memberi jarak antara keduanya dengan si iris merah yang menjelma bagai iblis mengerikan.

Tapi tentu saja, hal itu tidak berguna!

'Tap'

Murid beriris Ruby itu menghentikan langkahnya setelah berjarak beberapa centimeter saja. Ia mendongak, menampakkan sorot mata dingin yang membuat siapapun merasakan ketakutan yang kentara. Begitu mengerikan.

"Kau takut?" Kalimat itu tersampaikan dengan nada mengejek, seakan mengingatkan dua gadis itu akan kesombongan mereka sebelumnya yang kini menguap tergantikan rasa takut.

"Beruntung kalian tidak kubuat seperti itu!" Ia mengerling pada lima murid pria yang masih mengaduh kesakitan. Tiga dari kelimanya bahkan terancam patah tulang dibagian lengan dan kaki.

"Tapi ingat!" Pandangannya beralih kembali pada kedua siswi dihadapannya, lalu menelengkan kepala untuk menatap mereka yang hanya bisa menunduk ketakutan. "Berhenti mengusikku, sebelum aku mematahkan leher kalian!"

"RUBY THUNDERSTORM! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Suara teriakan seorang pria dewasa terdengar, membuat Ruby_dengan jiwa Halilintar didalamnya_ segera berbalik untuk melihat siapa yang berani meneriakinya.

Seorang pria dewasa, dengan seragam dinas yang menunjukkan posisinya bukan sebagai pelajar, melainkan pengajar. Dibelakang pria itu, sepasang siswa-siswi yang menatapnya dengan ekspresi memuakkan.

Pria berseragam pengajar itu tampak menggeram marah, terlebih melihat lima siswanya tergeletak begitu saja di atas lantai.

Apa yang terjadi sebenarnya?

Ia baru saja sampai di sekolah, tapi langsung mendapat laporan perkelahian murid laki-laki dengan murid perempuan.

Dan yang sekarang ia lihat, seorang siswi pembuat masalah, baru saja selesai menghajar murid-murid pria lalu mengancam murid perempuan.

Tentu saja ia merasa marah, karena sekolah tidak pernah mengajarkan kekerasan pada murid-muridnya!

"Beberapa dari kalian, bawa murid-murid yang terluka ke UKS, kalau keadaannya cukup parah, beritahu pihak UKS untuk membawa mereka ke Rumah Sakit segera!" Karena ia melihat, cedera kelimanya cukup parah. "Dan sisanya, segera kembali ke kelas. Kita akan memulai kegiatan belajar!"

I'm Girl? OH NOO !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang