Suzy masih menatap lamat-lamat punggung Guru Sejarahnya yang sungguh minta di panjat itu! Mengoda iman sekali! Memiringkan kepalanya saat teringat dengan sumpahan manusia yang mengaku sebagi temannya setahun yang lalu. Saat mereka masih menjadi anak baru di Seoul International High School.
“Oh astaga! Pelajaran mengungkit masa lalu! Aku bisa mati bosan! Apa yang harus aku lakukan?”
“Hoi! Hati-hati, kau bisa terkena karma dan kami yang akan menertawakanmu untuk pertama kalinya. Kau dengar?!”
“Semoga saja kau jatuh cinta pada si datar Oh Sehun itu.”
“Dan semoga kau akan jatuh sejatuh-jatuhnya orang yang tengah jatuh cinta! Mampus!”
“Eiii, itu tidak akan terjadi! Mana mungkin!”
Dan sekarang Suzy sungguh menyesal! Ia benar-benar menyesal! Doa teman-temannya itu terkabul, benar-benar terkabul! Sekarang Suzy bahkan sudah menjadi budak cinta nomor satu dari si Guru Sejarahnya yang sungguh tampan itu.
Hhh.
“Oh Ya Tuhan, ini tahun terakhir aku belajar dengan Sang Calon Imam.” Suzy mendesah kecewa.
“Mampus kau! Doa yang aku serukan setiap malam terkabul, wahahaha.” Chanyeol dengan perwujudan telinga peri dengan tubuh tinggi menjulang itu menertawakan Suzy dengan sepenuh hatinya.
“Yang sabar, silahkan nikmati ciptaan Tuhan yang satu itu dulu sebelum hanya bisa kau pandangi dari jarak jauh. Dan para adik kelas yang akan menikmatinya dengan leluasa. Iyahahaha.” Jiyeon ikut memanas-manasi. Mengerjap pada Baekhyun yang juga tengah mencari bahan untuk teman tercintaya ini.
“Berbicara tentang Mr. Sehun, aku dengar-dengar jika adik kelas banyak yang tengah mengincarnya. Bahkan para senior juga tengah mencari waktu untuk bisa mencuri-curi waktu dengannya.” Baekhyun terkikik saat melihat telinga Suzy yang sudah memerah marah. Teman laknat memang!
“Tak bisa! Dasar para pengganggu! Mr. Oh itu milikku! Kami sudah terjodoh bahkan sebelum dunia ini ada!” Suzy mulai mendumal dengan semua bahasa binatang yang ia punya. Hatinya tengah panas ini. Bagaimana bisa para gadis satu sekolah mengincar incarannya?!
“Apa yang kau katakan? Kau bermimpi?! Kau tak dengar jika Mr. Oh sudah tunangan dengan Ms.Irene?” Jiyeon kembali dengan mulut busuknya yang sungguh tak berguna, rasanya ingin Suzy cincang saja itu mulut!
“Diam kau Nona Park! Sebelum mulut busukmu itu aku jahit!” Jengah Suzy. Sudah panas luar dan dalam dia itu. Sugguh! Dan para temannya yang sungguh berguna ini malah makin menyiram bensin pada api yang tengah berkobar di dalam hatinya.
“Sabar! Jika bukan jodoh mau bagaimana lagi? Mereka juga cocok jika aku lihat.” Baekhyun dengan bahan bakar penuh kembali mulai menyerocos.
Brak!
“Diam kau, Byunbaek!”
Menggebrak meja, Suzy mencubit habis-habisan lengan Baekhyun hingga pria itu merintih sakit dan berakhir dengan meminta ampun dengan tetesan air matanya yang menurut Suzy tak berguna sama sekali.
“Ada masalah, Bae Suzy?” Sehun yang tengah fokus menulis di papan tulis terhenti dan membalik badan untuk melihat pada salah satu biang onar di sekolah ini.
Suzy gelagapan tentu saja, tatapan Sehun itu menumbuhkan rahim di dalam perutnya beserta dengan isi-isinya. Suzy tidak kuat, rasanya Sehun terlalu berkharisma dengan kemeja marun dan celana bahannya yang sungguh menawan, dan juga terpaan sinar mentari pagi yang menyirami wajah Sehun membuat Suzy makin tidak bisa menahan getaran aneh di dalam hatinya.
“Tidak, Mr. Maaf sudah membuat keributan.” Menunduk dalam, Suzy memainkan ujung roknya dengan pipi yang tiba-tiba saja memerah parah.
“Perhatikan dan jangan ulangi.”
Chanyeol, Jiyeon, dan Baekhyun babhkan ikut terdiam melihat Suzy yang juga hanya diam dengan wajah tertunduknya. Anak ini tidak kemasukan sesuatu bukan? Mereka bertiga mulai merasakan hawa-hawa yang tak enak ini.
“Kau baik-baik saja, Bae Suzy?” Tanya Baekhyun sebagai teman sebangku yang bermanfaat.
“Diam kau, Pendek!” Amuk Suzy. Ini adalah tahun dimana Suzy seharusnya meninggalkan kesan yang bagus untuk pria idamannya ini.
“Kau tidak usah terbakar begitu karena mereka punya hubungan yang speseial.” Jiyeon tak mau diam. Berbisik dari belakang dengan mencolek-colek bahu Suzy yang sungguh sudah ingin mencincang mereka semua.
“Tak usah merasa tak laku begitu.” Chanyeol tak ingin tinggal. Berbisik pada Suzy dengan mengangkat sedikit pantatnya lalu menarik telinga wanita itu, “masih ada adik kelas yang mengincarmu, siapa itu? Jangkuk? Jingkuk?”
“Jungkook, Idiot!” Kesal Baekhyun. Punya sepupu otaknya miris begini, Baekhyun jadi malu.
“Nah, itu. Si Jungkook, Jungkook itu. Senior juga ada yang mengincarmu bukan? Myungsoo? Kalau tidak salah itu.” Chanyeol lanjut bergosip. Menarik-narik ujung rambut Suzy hingga membuat gadis itu semakin kesal lagi.
“Diam kau, Caplang! Sekali lagi kau bicara, akan aku hapus kau dari daftar temanku!” Ancaman anak sekolah dasar memang, tapi entah kenapa malah mempan pada tiga kawan durhakanya ini.
“Macan kumbang bunting putus cinta menyebalkan!”
“Apa katamu?!”
**
Lagi.
Dalam hari ini Suzy sudah mengumpat sebanyak ribuan kali ia rasa.
Kenapa?
Karena Oh Sehun tentu saja! Oh, bukan Sehunnya sebenarnya. Hanya pada perempuan yang ada di sampingnya. Siapa lagi jika bukan Irene. Si Guru Fisika yang sungguh cantik mempesona.
Oh, mereka itu pasangan serasi menurut para penghuni sekolah terkutuk ini. Bagaimana tidak, semua orang mengelu-elukan mereka berdua. Yang satu tampan, dingin di luar hangat di dalam, tinggi, berwibawa, pintar, dan penuh sopan-santun. Yang satu lagi cantik, tinggi, ramah, pintar sudah pasti, dan sungguh kebaikan paras ada padanya.
Hhh, Suzy merasa kecil jika harus dibandingkan dengan si Guru fisikanya itu.
“Semoga mereka tidak berjodoh. Aku memohon dengan sangat.” Bisik Suzy. Mana rela jika ia harus datang untuk menghadiri pesta pernikahan dua orang itu. Bisa mati di tempat Suzy nanti.
“Sudahlah, kan sudah aku tawarkan si imut dan manly dari kalangan adik kelas dan si tampan nan rupawan dari kalangan kakak kelas. Kau tinggal pilih saja.” Chanyeol memprovokasi. Jengah juga ia melihat temannya yang jadi budak cinta, tapi sudah tak ada harapan untuk menikung. Yang di tikung modelan Irene ya mana bisa. Tidak sadar diri juga temannya ini kalau begitu.
“Kau benar-benar ingin aku depak dari daftar temanku, hah?!” Melepas sebelah sepatunya dan melempar tepat hingga mengenai kepala besar si telinga caplang. “Mampus kau!”
“Aku hanya menyadarkan. Aku kasihan melihatmu. Sudah, lupakan saja.” Tak juga jera, Chanyeol malah makin memanas-manasi. Tunggu saja hingga buku paket Ekonomi milik anak Ilmu Sosial mendarat di kepala tak berisi milik si Dobi itu!
Baekhyun? Jiyeon? Penonton setia dengan setangkai permen di dalam mulut mereka berdua tentunya. Yang berjualan pop corn di sekolah mereka ini tidak ada. Jadinya ya ganti dengan susu pisang atau dengan setangkai permen, wahahaha.
“Sudah. Sudah. Hentikan. Kejar saja dan lempar dengan batu kepalanya.” Ini Baekhyun, pria yang mengaku sebgai sepupu Chanyeol ini malah menyarankan yang tidak-tidak.
Hening.
“Ide bagus. Terima kasih. Aku akan mentraktir kalian berdua nanti.” Imbalan jika membuat macan kumbang bunting senang ya begini, traktiran yang tak disangka-sangka.
“Berhenti kau telinga panjang!”
“AKU AKAN MENDEPAKMU DARI KARTU KELUARGA, BAEK!”
Ada draft ini ding
KAMU SEDANG MEMBACA
Just
FanfictionHanya kumpulan momen Hunzy yang bikin oleng antara mau ngaramin atau tetap berlayar membelah samudra.