Nerd Ch.3

289 39 23
                                    

"Maaaa." Baru saja memasuki rumah, Suzy sudah berteriak memanggil ibunya. Mencari sosok wanita yang sudah melahirkannya itu hingga membuatnya tumbuh hingga sebesar ini. Sayang sekali Suzy.

"Kenapa?"

Suzy langsung berlari menuju dapur dan memeluk ibu tercintanya. Wanita tercantik sepanjang masa yang Suzy kenal. "Aku pindah kelaaas." Suzy merengek tidak terima. Ia ingin di kelas awalnya, bukan di kelas terkutuk itu.

"Pindah kemana?" Nyonya Bae mengusap pelan kepala Suzy hingga di kelinci betina itu menggelung nyaman. Enak sekali.

Ceklek.

"Aku pulang."

Mendengar Suara itu membuat Suzy kesal, langsung menunjuk kearah pintu dan menggeram kesal. "Ke kelas dia!" Tunjuk Suzy pada Sehun yang menatapnya tidak mengerti.

"Selamat datang. Ayo duduk, mama sudah buat makanan. Kalian harus mencobanya."

Suzy dan Sehun langsung duduk di kursi meja makan dan saling tatap untuk beberapa waktu. Suzy dengan tatapan tak terimanya dan Sehun dengan tatapan datarnya.

"Ma, ingin pindah kelas." Suzy kembali bercerita pada ibunya. Baru satu jam dan ia sudah bosan berada di kelas itu. Tenang saja, protes lancar makan juga lancar. Suzy multitasking.

"Kenapa? Sehun saja betah." Ibunya memilih duduk diantara dua anak itu. Menatap masing-masing wajah tersebut dan tersenyum teduh. Beda sekali, yang satu datar yang satu kerasukan.

"Sehun sudah terbiasa, aku tidak. Kelasnya sunyi sekali." Suzy tidak bisa. Ia dan Jiyeon biasanya selalu meribut. Sekarang sudah tidak bisa lagi. Suzy sedih.

"Ya sudah tunggu saja. Kan ada Sehun."

Wajah Suzy langsung berubah menjadi menjijikan. Jika saja ibunya ini tau bagaimana Sehun di sekolah saat bertemu dirinya, beuh Suzy yakin ibunya juga tidak akan melakukan apa-apa. Sehun diam-diam menjadi anak kesayangan ibunya juga.

"Jika sudah selesai letakan saja. Biar ibu yang bersihkan. Kalian langsung istirahat, paham?"

**

Ya. Benar. Sehun dan Suzy itu saudara...

Tiri.

Ayah Sehun dan Ibu Suzy menikah dua tahun lalu. Tanpa satu orang pun teman Sehun atau Suzy yang tau. Tapi sepertinya Chanyeol tau, tiang bendera itu kan sangat dekat dengan Sehun. Sudah beberapa kali juga bermain kerumahnya.

Tapi yang membuat Suzy iri bukan karena Sehun pintar dan dia bodoh, bukan. Ibunya juga tidak pilih kasih. Sehun itu terlalu kuat. Suzy tidak suka. Alasan Suzy membuat banyak masalah juga karena ini, agar Sehun tetap menjadi yang terbaik. Setidaknya di mata ayahnya.

Pernah saat Suzy mendapat nilai tinggi dibanding Sehun dan malamnya Suzy mendengar suara cambuk saat ia mengambil minum di dapur. Ia mengintip di ruang kerja ayah tirinya dan di sana ada Sehun yang tengah bertelanjang dada sedang menerima cambukan dari ayahnya. Dengan mempertanyakan kenapa nilai Suzy bisa lebih tinggi dari Sehun.

Dari sana Suzy bertekad untuk tidak menjadi terlalu menonjol dan membiarkan Sehun menguasi semuanya. Ibunya juga tidak masalah.

Suzy duduk di depan meja belajarnya. Alasan lain ia tidak ingin sekelas dengan Sehun adalah karena itu, ia takut jika suatu hari ia akan membalap nilai Sehun. Suzy yakin ia bisa, otaknya dan otak Sehun itu sama.

Ceklek.

"Sayang." Nyonya Bae memasuki kamar Suzy dan mendapati wajah memelas putrinya yang sepertinya sangat tertekan. Padahal ini hanya perkara perpindahan kelas.

JustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang