Mine ch.3

353 46 10
                                    

Suzy berjengit kesal saat ada yang memanggilnya seksi. Bukan, ini hanya aneh. Seksi? Isi pensil mekanik seperti ini seksi?

"Aku?" Suzy menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Ingin jalan-jalan?" Pria dengan wajah yang agak kotak itu menawarkan Suzy suatu ajakan yang sangat menarik.

"Bagaimana jika kepalaku di tebas Sehun nanti?" Suzy berdiri diam di pintu dapur. Ragu antara tetap ingin mengisi perut atau menerima ajakan pria kotak ini.

"Kau ingin mencari makanan?"

"Iya."

"Sudah tau dia ke dapur masih saja kau tanya, bodoh!" Jiyeon memaki Chen. Iya, yang dari tadi berbicara dengan gadis itu Chen. Ayah dua anak kita.

"Sini. Kami punya banyak." Baekhyun menyembulkan kepalanya dari balik sofa. Mengangkat paha ayam yang setengah dagingnya sudah mendarat manis di dalam mulutnya.

Suzy ragu. Mereka tidak saling kenal. Jika Suzy di racun bagaimana? Apa ia akan mati begitu saja?

"Makanan ini aman, kau tenang saja." Baekhyun mengibas tangannya tak peduli. Jika di racun mereka pasti akan mati bersama. Tak perlu khawatir.

Tap... tap... tap...

Suzy melangkah pelan mendekati mereka berlima yang dengan wajah biasa saja menyuruhnya duduk.

Sret.

"Victoria setan!" Baekhyun mengumpat kaget saat wanita itu tiba-tiba saja menarik Suzy untuk duduk di pangkuannya.

Suzy bahkan sudah sangat pucat saat inu. Belum lagi dengan lengan gadis itu yang melingkar sempurna di pinggangnya. Suzy ingin menangis saja jika seperti ini rasanya.

"Baumu seperti bayi." Victoria mengendus lenger Suzy tanpa aba-aba.

Sret.

"Sialan! Terserah Sehun akan menebas kepalamu atau tidak. Yang jelas kau mengganggu, sialan." Chanyeol menarik Suzy untuk duduk diantara dirinya dan Baekhyun. Kasihan saja melihat si kecil ini.

"Ini, makan. Jangan hiraukan dia. Dia memang sakit jiwa." Sungut Baekhyun seraya mengoper sepiring besar berisi ayam goreng dan kentang goreng.

"Tidak seru." Melempar Chanyeol dengan tulang ayam dan menendang betis pria itu. Astaga.

"Dia memang gila. Sabar ya." Chen mencolek bahu Suzy masih dengan sambil mengunyah kentang gorengnya.

"Aku tidak gila. Hanya bisex." Victoria menunjuk Chen dengan kakinya. Itu tidak bisa dimasukan dalam kategori sakit jiwa ya.

**

"Jadi si kecil itu menjadi tawanan Oh Sehun sekarang?" Myungsoo memutar malas pena di tangannya. Berarti Oh Sehun juga sudah mengincarnya dari lama.

"Sial, dia tau saja mana yang barang bagus." Mendecak tak suka, Myungsoo hampir saja menancapkan pena itu pada meja kacanya. Membayangkan jika itu batang leher Sehun yang ia tusuk.

"Tak ingin merebutnya kembali?" Myungsoo menoleh kebelakang untuk melihat wajah menyebalkan kakaknya.

Mino.

"Nanti. Kau juga mengincarnya bukan?" Myungsoo mendelik tak suka. Jika ia belum bosan, tidak ada yang boleh mengambil mainannya.

"Tentu, dia terlihat menggoda." Mino berlalu tak peduli dengan segelas anggur di tangan kanannya. Tidak punya otak memang.

JustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang