Ceklek.
"Ibu." Suara Suzy bergetar. Melangkah pelan mendekati perempuan yang ia panggil ibu.
"Astaga, Sayang. Kau datang bersama siapa, hmm?" Suara Nyonya Bae begitu lembut, memeluk anak gadis satu-satunya dan mengusap pelan punggungnya.
Suzy hanya diam, menyandarkan kepalanya pada bahu sang ibu dan menangis begitu saja. Ia merindukan ibunya, adiknya, dan kehidupan tenangnya.
"Ada apa, hm? Sekolahmu semakin berat?"
Suzy mengangguk pelan, dadanya sesak. Di saat seperti ini, saat ia sudah bertemu perempuan idamannya, ia malah tidak bisa mengatakan apa-apa.
"Hks."
"Kakimu bengkak kenapa? Ayo masuk, kita obati di dalam."
Saat akan membuka pintu rumah, suara pantofel membuat mereka berhenti. Suzy tau itu sepatu siapa, tapi tak masalah. Itu juga tak penting untuknya.
"Sehun, Kris. Kalian sudah makan? Ayo masuk, makan dulu."
"Iya, Bu. Kami tidak bisa terlalu lama, ada proyek besar di sini. Jadi kami harus memantau perkembangannya, mungkin lain kali." Sehun menjawab ramah, membungkuk singkat sebelum mengusak helai hitam legam milik Suzy dan berlalu pergi.
"Aku akan menjemputmu nanti."
Cup.
Mencium sekilas dahi Suzy dan tersenyum manis pada ibu mertuanya.
Suzy? Hanya terdiam tenang. Menghela nafas lelah karena sumpah demi apa. Sehun seperti itu hanya karena ada ibunya saja. Coba jika tidak, sudah mati karena tekanan bathin Suzy ini.
**
Suzy bersandar pada kursi, memperhatikan sekelilinh rumahnya yang tetap terlihat sama. Tak ada yang aneh, tak ada yang berubah.
Ceklek.
"Noona!" Jinyoung menendang kursi dan langsung saja memeluk kakak perempuannya itu.
"Baejin, hati-hati." Nyonya Bae menyahut dari dapur, mewanti-wanti anak bungsunya yang mana tau saja mencari gara-gara dengan kakaknya itu.
"Iya, Bu."
Tak berubah, masih memeluk Suzy yang tentu saja dengan senang hati langsung memiting kepala adiknya. "Kau bolos?!" Teriak Suzy tak terima.
Jinyoung diam sebentar, melirik jam dinding dan tersenyum canggung. Salah perkiraan dia ternyata.
Nyonya Bae sadar akan sesuatu. Seperti ada yang aneh di sini. Sekarang masih jam sebelas siang dan kenapa dua anaknya ada di rumah saat ini?
"Bae Jinyoung! Bae Suzy! KALIAN MEMBOLOS?!"
Suzy dan Jinyoung terdiam. Benar, mereka sama-sama membolos. Dan entah kenapa dengan pintarnya Suzy malah bertanya demikian di depan ibunya.
Well, shit!
"KEMARI!"
"Aaaaa, ampuun."
**
"Kau mau apa lihatlah, ada cloud bread di awan. Ketika cloud bread turun." Daehyun bernyanyi santai, mencoba menghafal lirik lagu yang seminggu ini sudah terngiang-ngiang di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just
FanfictionHanya kumpulan momen Hunzy yang bikin oleng antara mau ngaramin atau tetap berlayar membelah samudra.