"Tidak! Maafkan aku, kali ini saja. Aku sungguh tidak mempunyai apa-apa." Suzy memohon dengan tangan yang mengatup di depan dada.
"Kau masih punya mata, jantung, ginjal, dan terakhir kau masih punya tubuhmu." Si gendut perut buncit menunjuk Suzy dengan telunjuknya.
Suzy menangis sesenggukan, tidak. Ini bukan salahnya, tapi kenapa harus ia yang menanggung semuanya?
"Hks."
"Nah, kalau memang tidak ingin kehilangan organ. Mari ikut kami untuk bersenang-senang."
Suara gelak tawa terdengar keras di telinga Suzy. Ini menakutkan! Ini bukan sesuatu yang ia inginkan. Sungguh.
"Tidak, aku mohon! Jangan!"
Bugh.
"Aish, bedebah sialan!"
Suzy menoleh saat ia tau ada lelaki tinggi yang entah ingin menolongnya atau memang akan ikut menghancurkannya. Suzy tak tau. Ia terlalu takut untuk menyimpulkan saat ini.
"Brengsek! Apa masalahmu, hah?"
"Habisi." Satu kata dan beberapa orang bertubuh besar dengan jas hitam datang dengan peralatan mereka.
"Tidak etis berkelahi menggunakan senjata jika lawan kalian hanya bermodal tangan kosong."
"Baik bos."
Dan semuanya terjadi begitu saja, pria pucat tadi berjongkok di depan Suzy. Menghalangi mata hitam jernih itu untuk melihat apa yang tengah terjadi tepat di belakang tubuh tegapnya.
"Perkenalkan, namaku Oh Sehun."
-_-
"Si gendut itu sisakan untukku." Suara dingin Sehun membuat semua anak buahnya mengangguk patuh dan membawa orang yang Sehun maksud tepat di depan sang bos besar.
Menengadahkan tangannya dan sebuah katana panjang sudah berada dalam genggamannya.
Suzy memucat. Tidak, dia tidak akan selamat jika bersama orang ini. "Hks."
"Kau yang sudah berkata busuk dan hampir menyentuhnya kan." Suara Sehun membelah heningnya malam yang dingin ini.
"Ti-"
Crash.
"Terlalu banyak menghirup oksigen." Katana putih mengkilap tadi berubah warna menjadi merah darah saat benda itu menembus tiba-tiba ke perut buncit tadi.
Suzy? Sudah memucat dia.
"Jangan berlagak kau bisa segalanya jika pada dasarnya kau tak lebih dari seekor tikus jalanan."
Crash.
"Bersihkan!"
"Baik bos."
"Bawa dia ke mansion."
**
Suzy bergetar takut saat tapak kakinya memasuki rumah besar yang banyak di isi oleh orang-orang berbadan besar.
"Yo man! Apa itu dia?"
"Hm."
"Oh waw."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just
FanfictionHanya kumpulan momen Hunzy yang bikin oleng antara mau ngaramin atau tetap berlayar membelah samudra.