Ily

1.2K 141 33
                                    

"AKH!"

Sehun yang baru saja akan menyuap nasi langsung melempar begitu saja sendoknya dan berlari cepat munuju kamarnya dan sang istri.

Bae Suzy.

Atau sekarang perlu kita panggil dengan Oh Suzy?

Brak.

"Kenapa?" Membanting pintu kamar begitu saja, Sehun langsung menghampiri Suzy yang tengah terduduk dengan kepala tertunduk menatap lantai.

"Hks, sakit. Sehun." Rengek Suzy dengan bahu yang bergetar.

"Kenapa, hm?"

"Aku baru kembali dari kamar mandi, tapi tergelincir lalu pantatku mencium lantai." Adu Suzy dengan senyum lebarnya.

Wajah Sehun langsung berubah seperti orang bodoh selama beberapa detik setelahnya. Istri kecilnya ini terjatuh, tapi malah tertawa bahagia seperti ini?

Ini maksudnya apa?

"Pfft! Selamat ulang tahun, Sehun." Memeluk Sehun erat, Suzy terkekeh saat Sehun masih terdiam belum merespon apa pun.

Sungguh, wajah Sehun lucu sekali.

"Apa?" Wajah Sehun langsung berubah datar saat ia baru saja menyadari bahwa ia tengah menjadi korban kejahilan istri kecilnya ini.

"Selamat ulang tahun. Aku menyayangimu, terima kasih sudah hadir dalam hidupku." Menangkup wajah Sehun, Suzy mulai menciumi wajah datar Sehun.

"Aku benar-benar membenci ini, Oh Suzy. Aku benar-benar khawatir." Sehun bahkan masih bisa merasakan jantungnya yang berdegub kencang karena cemas. Ia benar-benar berpikir jika terjadi sesuatu dengan Suzy.

"Maafkan aku, ini hadiah terbaikmu bukan?" Masih terkekeh, Suzy benar-benar minta salakan Sehun sepertinya. Tak tau situasi memang.

"Sehun, sudah selesai, sayang?" Yoona yang menjabat sebagai ibu Sehun bertanya dari ambang pintu kamar putra bungsunya.

"Ma, aku benar-benar tidak suka jika seperti ini. Aku sudah dewasa, aku tau apa yang terbaik untukku. Bukan berniat membangkang, tapi tolong biarkan aku sendiri yang mencari jodohku." Sehun menyandar pada kaca lemari pakaiannya. Menatap Yoona dengan tatapan memohonnya, Sehun benar-benar lelah. Sungguh.

"Ini yang terakhir, mama janji. Jika kau tidak suka kau bisa menolak. Okey?" Bujuk Yoona. Ia bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Jika memang Sehun merasa tak cocok, maka Yoona akan menyerah dengan segala cara yang ia punya.

Menghela napas, Sehun berjalan melewati ibunya. Merapikan pakaiannya dengan sebelah tangan yang memegang kunci mobil.

Ia baru pulang dari perusahaan ngomong-ngomong.

.

"Selamat malam." Tuan dan Nyonya Bae menyambut mereka dengan senyum hangat di rumah sederhana ini. Membuat Sehun mau tak mau juga ikut tersenyum dengan bungkukan badannya sebagai tanda hormat.

"Silahkan masuk, kami sudah selesai memasak. Hanya hidangan sederhana, semoga kalian suka." Nyonya Bae tersenyum hangat. Mengusap bahu Sehun yang terlihat tegang agar sedikit lebih rileks.

"Sayang, kau semakin cantik sekarang." Yoona bersuara heboh seraya mengusap pelan puncak kepala seorang anak kecil, menurut Sehun.

"Lama tidak berjumpa." Siwon kali ini memeluk kecil tubuh Suzy. Tersenyum hangat saat ia lihat ada kilatan tak terbaca di mata Suzy.

"Nah, ayo masuk. Kita langsung saja." Menggiring tamunya ke meja makan, Tuan Bae juga mengusap pelan bahu anak sulungnya. Tersenyum kecil seraya mencium pelan kepala kecil kesayangannya. "Maafkan ayah."

JustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang