Fall Ch.2

442 53 24
                                    

Jeno dan Jaemin menatap Renjun yang masih berdiam diri di dalam pelukan kakaknya. Mereka ingin menarik Renjun, tapi mereka juga takut masuk Neraka. Bagaimana?

"Sudah, tak apa. Semua baik-baik saja." Bisik Junkai pelan. Kasihan juga pada adiknya ini.

"Sakit." Bisik Renjun menahan tangis. Kakaknya ini jarang menjenguk, sekalinya menjenguk sebentar sekali. Jahat.

"Iya, tidak akan ada lain kali. Jika terjadi lagi aku akan langsung menikahkanmu dengan Yanjun."

Jeno dan Jaemin membulatkan matanya. Dari yang tadinya duduk lesu sekarang langsung berdiri tegap dengan tangan kanan yang terangkat tinggi, "kami bersumpah tidak akan ada lain kali. Tolong jangan berpaling haluan untuk menolak kami menjadi adik ipar."

Susah payah mereka memperjuangkan cinta mereka ini. Sudah dapat restu malah terancam gagal nikah. Kurang ajar sekali takdir ini.

"Kau dengar sendiri? Mereka akan menjagamu baik-baik mulai sekarang." Bisik Junkai dengan pelan. Tak mau dua vampir muda itu mendengarnya karena alasan tertentu.

Setelah mendapat anggukan Renjun, Junkai melepas pelukannya dan menatap Renjun. Mengusap pipi berisi adiknya lalu menatap dua onggok daging di depannya, "sekali lagi aku melihat ini. Aku paksa kalian melihat pernikahan Renjun dengan Yanjun."

Wush.

"Hks." Kembali menangis, Renjun terisak lagi. Dia masih merindukan kakaknya. "Gegee."

"Cup... cup... nanti kita beli kudanil gemuk ya."

Plak.

-_-

"Still not yet?" Krystal masuk ke dalam kamar Sehun dan melihat Suzy yang masih terbaring tenang.

"Tunggu hingga besok pagi, jika tidak hanya dua pilihanmu. Aku mengingatkan." Bisik Krystal pelan. Menepuk pelan bahu Sehun dan mengusap sayang helai rambut Suzy.

Menunduk pelan, Sehun mengepalkan tangannya. Harus ia apakan di keparat Taehyung itu? Memberikan mayatnya pada anjing liar? Anjing liar bahkan tak sudi memakannya.

Ceklek.

"Oh, kau sudah baikan?" Berbicara tanpa melihat Renjun yang masuk bersama dua adiknya.

Sret.

"Aku minta maaf karena aku Suzy noona harus seperti ini." Berlutut dengan kepala tertunduk, Renjun meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Ia merasa tak enak.

Alis semua yang ada di sana terangkat sebelah. Apa maknanya itu? Susah sekali di cerna.

"Bagaimana?" Jiyeon membantu Renjun berdiri karena ia yakin, pemuda mungil itu masih lemas.

"Sebelumnya aku minta maaf karena tidak bisa menjalankan tugasku untuk menjaga Suzy noona." Menunduk dengan jemari yang bertaut resah, Renjun mengintip Sehun dari balik poninya.

"Aku berniat mengambilkan Suzy noona air ke dapur dan membiarkan pintu depan tanpa pengawasan, lalu saat aku kembali aku melihat noona akan di seret oleh Kai hyung. Aku berniat membantu, tapi memang karena fisikku yang lemah aku tak bisa membantu banyak. Aku berhasil menjauhnya Kai hyung dari noona, tapi hanya sebentar saja."

Plak.

"Keparat kau, Pantat penggorengan!" Krystal menggeplak kuat kepala Kai yang hanya meringis pelan. Mengelak percuma saja. Kenyataannya memang begitu.

JustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang