Sehun memijit pelan pelipisnya, sungguh kali ini apa lagi yang telah dilakukan oleh istri kecilnya itu? Ulah macam apa lagi? Apa tidak bisa jika sehari saja Oh Suzy ini berbuat baik dengan takdir?
Brak.
"Sehuuuun."
Bruk.
Setelah membanting pintu dengan keras, gadis kecil ini langsung saja menubruk tubuh Sehun dengan pelukan eratnya. Entah kenapa lagi dengannya.
"Kali ini apa lagi?" Bisik Sehun seraya mengusap pelan punggung sempit itu.
"Suho meledekku. Dia bilang kau akan menikah lagi jika aku belum juga bisa mengandung." Adu Suzy, menatap Sehun dengan mata berkaca-kaca miliknya lalu menggeleng heboh. "Tidak boleh menikah lagi ya."
Sehun terkekeh. Mengusak kepala Suzy dengan sayang lalu menggeleng pelan. Bagaimana ia bisa meninggalkan manusia manja ini? Sehun tidak yakin jika dia akan aman Sehun biarkan sendiri. "Apa kau akan aman aku tinggal sendiri?" Tanya Sehun iseng.
Gelengan heboh Suzy berikan. "Tidak boleh. Tidak boleh pergi." Memeluk erat leher Sehun lalu merengek manja. Entah kenapa, hanya dengan Sehun saja ia bisa seperti ini. Seperti, Sehun itu semuanya bagi Suzy,
"Kau manja begini bagaimana bisa aku tinggal?"
"Tidak masalah, tetap bersamaku saja."
**
Pertemuan Sehun dengan Suzy bukan seperti kisah klise dimana mereka jatuh cinta pada pandangan pertama, atau karena perjodohan dan dengan lapang dada mereka mencoba menerima semuanya.
Mereka memang di jodohkan, tapi dengan Suzy yang masih sangat kekanakan membuat Sehun muak dan dengan teganya mengembalikan Suzy kembali ke rumah orang tuanya.
Brak.
"Darimana saja kau?" Membanting pintu dengan keras, Sehun menunjuk Suzy dengan jemari panjangnya. Menatap Suzy dengan mata menyalang marah dan menyudutkan gadis itu dengan tubuh besarnya.
Suzy? Jangan tanya! Sudah bergetar ketakutan dia itu. Niat awalnya hanya akan mencoba mencari uang sendiri dan membelikan Sehun sesuatu dengan uang hasil pencariannya sendiri. Jangan salah, Suzy itu anak konglomerat terpandang di negaranya. Hanya tinggal menjentikkan jari saja dan semua yang ia mau akan langsung ada di depan matanya. Tapi kali ini ia ingin yang spesial untuk hadiah Sehun. Harus dengan jerih payahnya sendiri.
Maka dari itu ia memilih mencoba kerja part time untuk satu minggu ini, walau susah karena memang sebelumnya ia tidak pernah mencoba untuk hidup seperti orang susah. Dan ini in the first timenya.
Baru saja membuka pintu dan amarh Sehun yang menyambutnya, tentu ia kaget bukan main. Terlebih Suzy masih tidak terbiasa dengan suara keras berupa bentakan dan yang lainnya. Makin takutlah dia.
"Aku tanya darimana kau?" Sekali lagi, kali ini Sehun bertanya dengan suara rendahnya. Dimana semua emosi tersimpan di sana. Amarahnya yang memang dari perusahaan tadi terpaksa terbawa hingga rumah dan melihat Suzy yang membuat ulah membuatnya muak! Maka ini kesempatan bagusnya untuk melepaskan semuanya.
Suzy diam, bahunya bergetar dengan mata berkaca-kaca. Menyembunyikan wajahnya dengan tundukan kepala dan keringat dingin yang mengalir begitu saja. Masih tidak ingin menjawab pertanyaan Sehun yang sepertinya hanya akan memancing amarah lebih saja.
Brak.
Sret.
Memukul dinding di belakang Suzy, Sehun dengan sekuat tenaga menarik tangan kecil itu dan membawanya keluar rumah. Melewati halaman dan menuju garasi dimana mobilnya terparkir di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just
FanfictionHanya kumpulan momen Hunzy yang bikin oleng antara mau ngaramin atau tetap berlayar membelah samudra.