Not Yet ch.3

254 35 10
                                    

Kalian pasti bertanya-tanya maksud Myungsoo yang mengatakan kembali menjadi milikku bukan?

Oh baby, tenang. Mereka memang pernah pacaran dahulu kala. Sebelum negara api menyerang.

Ya.

Mereka putus karena...

"By?" Myungsoo menghela nafas lelah. Mendekati Suzy yang hanya menghela nafas, juga.

"By apa? Babi? Sayang?" Suzy melirik sedikit. Lanjut mengetik makalah pada laptopnya yang memang lebih penting dibandingkan dengan kekasih tak bergunanya ini.

"Tentu saja babi. Kau berharap terlalu tinggi jika aku memanggil dengan sayang. Cih." Myungsoo memang tidak ada akhlak. Menoyor kepala Suzy dan berlari menjauh dari wanita gila satu itu.

"Bajingan." Suzy tersenyum manis, meremat jurnal yang sudah ia print tadi dan...

Sret.

"Head shoot, Bitch." Desis Suzy saat gumpalan kertasnya mendarat sempurna di ubun-ubun Myungsoo.

"Well, that shit hurt." Myungsoo tak peduli. Lanjut berjalan meninggalkan Suzy yang juga tampak tak begitu peduli.

Ya, itu kenangan manis mereka sebelum mereka berpisah sore harinya. Belum genap enam jam dan hal mengenaskan itu terjadi.

Suzy keluar dari kelas terakhirnya pukul empat lewat setengah jam lebih. Berjalan santai tanpa mempedulikan tatapan teman sekelasnya yang entah bagaimana Suzy mengartikannya.

"Bayiii."

Suzy tersenyum manis, iya. Dia maskot bayi angkatan, sayang di sayang. Beda lagi jika bersama di pacar, jadi samsak tinju Suzy.

"Aku duluan ya." Pamit seperti biasa, Suzy berlalu menuju parkiran. Kebetulan ia akan pulang dengan si calon dokter bedah yang gila itu.

Myungsoo tentu saja! Siapa lagi?!

"Hati-hati bayiiii."

Miris. Jika mereka tau Suzy sudah bisa berkata kasar. Habis sudah itu si Myungsoo di amuk teman seangkatan Suzy.

"Kita pacaran saja bagaimana?"

Suzy mengeryit samar. Itu bukannya suara kakak tercintanya? Yang seksi, langsing, dan semok?

"Kau sehat? Aku pacar adikmu jika kau lupa."

Ah, ini suara si gila. Hmm, masih bisa Suzy pertahankan ternyata. Ehe.

"Aku juga pacaran dengan Oh Sehun."

"Tidak. Bayiku lebih berharga."

Suzy rasanya ingin terbang menuju langit ketujuh dan melampauinya. Dapat dibanggakan si tiang ini ternyata.

Baru saja Suzy akan mendekat, ia malah mendengar suara Myungsoo kembali. Si gila ini menyebalkan, bukan sangat menyebalkan.

"Tapi jika tanpa sepengetahuan adikmu, ayo."

Suzy tersenyum tipis. Mendekat dengan tangan mengepal erat dan berdiri di depan dua manusia tak tau diri ini.

"Sayang, kau selesai? Kita pulang sekarang?" Myungsoo langsung memeluk pinggang Suzy dan mengusap kepalanya. Ini kelakuan rutin mereka ngomong-ngomong.

"Ayo kita putus saja. Kau bajingan juga." Lirih Suzy pelan. Melepas pelukan Myungsoo pada pinggangnya dan berlalu pergi.

"Bayii."

"Diam kau bedebah laknat! Aku membencimu dan kakakku." Suzy memaki Myungsoo dengan lancarnya. Terserah bagaimana tanggapan orang lain, ia tengah kesal saat ini.

JustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang