Warning
Terlalu panjang
Fantasi
Ada sedikit unsur BXB
Bagi yang tidak suka, homophobic, dan lainnya silahkan tinggalkan halaman.
Tidak menerima komentar bermakna cacian.
Sekian
Terima kasih.
**
Crash.
"Bedebah gila!"
"Kau masih punya tenaga untuk memakiku, jadi aku simpulkan jika kau masih punya banyak tenaga juga untuk menerima sekali lagi tusukan pisauku."
Crash.
Sret.
Sing.
Sehun tersenyum manis, menatap siswi berseragam sekolah yang saat ini tengah termagu pucat pasi melihatnya. Bagaimana tidak, melihat pria dengan pisau berlumuran darah? Apa menurutmu itu mimpi indah?!
Sret.
"Kemana kau akan pergi?" Bisik Sehun seraya memeluk pinggang ramping gadis di depannya ini. Bae Suzy, bisik Sehun dalam hati.
-_-
Suzy berani bersumpah jika ia tadi melihat pria ini jauh di depannya, tapi kenapa saat ini pria itu bisa berada tepat di hadapannya? Dengan tangan yang memeluk erat pinggang rampingnya? Apa tidak ngeri Suzy itu?
"Lepaskan aku, aku mohon." Bisik Suzy saat pria itu mengendus lehernya.
"Apa menurutmu aku akan melepaskanmu begitu saja setelah kau melihat aksiku beberapa waktu lalu?" Bisik Sehun.
Suzy mematung lagi, tolong selamatkan nyawanya. Kali ini saja, Suzy tak mau mati konyol hanya karena sebuah pisau.
Sehun tersenyum tipis, memejamkan matanya dan...
Wush.
-_-
"Minggir kau, Pucat!"
"Kau juga pucat, Sialan!"
"Kau tidak bernapas!"
"Kau pikir kau punya detak jantung?! Dasar sinting!"
Sehun dengan tenang menggerakkan telunjuk kanannya hingga dua orang yang tengah adu mulut itu tiba-tiba saja sudah melayang di atas udara. "Tenang, atau..." menggerakkan telunjuknya ke pintu besar berbahan jati mengkilap dengan X besar yang terpampang di depannya. Membuat dua tubuh itu juga terbang bebas mengikuti jemari Sehun. "Aku masukan kalian keruangan ayah?" Ancam Sehun.
"Calm, Bro. That is a weird place, aku bahkan bisa merasakan detak jantungku di dalam sana." Jaemin bergedik ngeri dan menggeleng heboh. Itu benar-benar tempat yang aneh, sumpah demi!
"Tidak! Cukup lima ratus tahun yang lalu aku berada di dalam sana." Jeno menolak dengan tegas, melupakan fakta bahwa saat ini ia masih berada di antara angin. Tidak akan lagi ia masuk ke dalam sana.
"Anyway bussway, siapa yang kau bawa hyung? Makananmu? Aromanya lezat." Jaemin menunjuk Suzy yang masih terdiam dalam rangkulan erat Sehun. Ini tak sesuai dengan bayangannya, ini mimpi? Suzy yakin iya!
Bruk.
"Akh! Shit! Its hurt." Jaemin memekik kencang dengan tangan yang memegang pantatnya. Sungguh, tulang ekornya serasa remuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just
FanfictionHanya kumpulan momen Hunzy yang bikin oleng antara mau ngaramin atau tetap berlayar membelah samudra.