Chapter 1

978 31 27
                                    

🌍
🌍
🌍
🌍

HAPPY READING

Disturber

Ini gambaran rooftop nya ya guisee🐒🐒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini gambaran rooftop nya ya guisee🐒🐒

Tidak ada percakapan yang terjadi di antara mereka berdua sejak tadi, Aksa yang berdiri sekitar 1 meter di samping Cia pun hanya diam sejak dia sampai di tempat ini.

Aksa mengambil sebungkus rokok "perfect" yang ada disaku seragam sekolahnya, lalu menyelipkan sebatang rokok tersebut di bibirnya. Setelah itu ia menghidupkanya menggunakan pemantik, menghirup rokoknya dalam, dan menghembuskan asap nya ke udara.

"Di larang merokok di area sekolah." Alicia akhir nya bersuara sembari melihat ke arah Aksa dengan tatapan tidak senang.

"Gue ga ngeliat disini ada tulisan dilarang merokok." sahut Aksa sambil melihat ke sekeliling rooftop pura pura mencari 'no smoking' sign. Sengaja bertanya seperti itu kepada Alicia karena dia tau memang tidak ada tulisan seperti itu dirooftop, tempat mereka berdiri sekarang ini. Akhir nya Aksa tersenyum jahil ke arah Cia karena melihat cia yang terdiam seolah tak tau ingin menjawab apa.

"Di area sekolah juga di larang bunuh diri." Aksa berkata lempeng sambil menghisap kembali rokok yang terselip diantara jari tengah dan jari telunjukanya.

Alicia mengernyitkan alisnya heran "Siapa juga yang mau bunuh diri?!"

"Ohh, jadi kalau bukan pengen bunuh diri tadi lo lagi praktek materi fisika tentang energi usaha dan daya sebuah benda bermassa 48 kg yang jatuh dari ketinggian 15 m percepatan gravitasi di__"

"Berisik Lo!" Alicia langsung memotong celotehan panjang aksa dengan ketus.

Aksa terkekeh, merasa senang karena berhasil membuat Alicia kesal. "Muka lo imut kalo lagi marah gitu. Lagian tegang amat sih tuh muka, hidup tuh gak perlu di bawa serius mulu, liat nih kulit lo udah mulai keriput." Ucap Aksa sambil mendekati Cia dan hendak menyentuh keningnya, tapi langsung di tepis oleh gadis itu. Alicia langsung menatap nyalang kearah Aksa, seakan ingin menyemburkan kemarahannya kepada pria yang selalu seenaknya itu, tapi terhentikan karena tiba-tiba ia mendengar suara dari arah pintu rooftop.

 Alicia langsung menatap nyalang kearah Aksa, seakan ingin menyemburkan kemarahannya kepada pria yang selalu seenaknya itu, tapi terhentikan karena tiba-tiba ia mendengar suara dari arah pintu rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa detik suara ribut-ribut tadi terdengar semakin dekat dan beberapa siswa yang merupakan murid Andromeda High school mulai bermunculan dari pintu rooftop.
Alicia langsung mendengus kasar saat tau siapa orang-orang itu. Ya, mereka adalah gerombolan monyet-monyetnya Aksa.

Bima Arya Agnibrata anak tunggal dari pasangan Anita dan Satya Agnibrata. Ayahnya yang dikenal sebagai salah seorang mafia yang paling ditakuti di Indonesia. Wakil ketua dari geng mereka, yaitu geng yang dikenal dengan sebutan "Adrastos". Bima terkenal dengan sikap cuek dan dinginnya. Diantara mereka semua Bima lah yang paling pendiam dan paling susah diajak bicara. Anaknya terkesan misterius sehingga banyak siswi Andromeda High School yang hanya bisa menyukainya dalam diam karena takut jika berdekatan dengan Bima. Auranya, aura aura sikopat gituu.

Dion Carvalo Admatja anak dari pasangan Rita dan Fadhil Admatja yang merupakan salah satu anggota DPR. Anggota inti Adrastos. Dion sangat terkenal dengan sikap ramahnya kepada semua gadis yang ada di planet bumi atau singkatnya seorang puc*kboy.

Kenzo Alexander anak dari salah satu pemilik maskapai yang ada di Indonesia. Anggota inti Adrastos. Sifatnya sebelas dua belas dengan Dion, memiliki banyak cabang tapi tidak memiliki pusat. Wkwk

Calvin Tristan Ardipriyanto anak dari pemilik AP Corp yang merupakan perusahaan besar di Indonesia. Anggota inti Adrastos yang sangat ramah dan selalu kelihatan dengan senyum P*psodent nya.

Dave Andre Setiawan anak seorang pengusaha tambang emas. Dikenal dengan panggilan andre. Ia adalah anggota inti Adrastos yang paling berisik. Kebalikan dari Bima yang pendiam.

Dan jangan lupakan sang ketua Adrastos. Aksa Ivandeer Bimantara. Anak dari pasangan Davira dan Arsenio Bimantara yang merupakan pemilik yayasan Bimantara, seorang CEO perusahaan besar dan sang pemimpin dunia bawah tanah yang kelam.

Tidak terdengar jelas apa yang sedang mereka bahas, tapi suara suaraa Andre si heboh lah yang paling mendominasi. Setelah memperhatikan satu persatu siapa yang datang, Alicia mengalihkan pandangannya kembali ke Aksa, menatap pria itu tajam sembari menaikkan salah satu alisnya seperti ingin bertanya 'Mau ngapai sih kalian??!'.

"Kita pinjam bentar markas lo, ada yang harus gue bahas sama anak-anak, urgent." Aksa berucap seakan mengerti apa yang sedang dipikirkan Alicia.

Alicia hanya berdecak kesal sambil memutar bola matanya malas, ia segera melangkahkan kakinya hendak pergi meninggalkan rooftop bersama anak-anak monkiy itu. Habis sudah jam istirahat yang tadinya tenang dan penuh kedamaian.

Alicia memang tipe orang yang tidak banyak bicara dan tidak terlalu suka memiliki banyak teman, dia hanya punya 2 teman dekat yaitu Anna dan Freya. Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kantin, sementara Alicia yang tidak suka berada di keramaian dan tempat berisik seperti itu lebih memilih untuk pergi ke rooftop. Itulah mengapa dia lebih suka menghabiskan waktu istirahat nya di rooftop sendirian, tempat favoritnya selama 2 tahun dia bersekolah di Andromeda high school. Jarang sekali ada orang yang datang ke sini, tapi entah angin apa yang membuat si manusia sok seperti Aksa ini tiba-tiba datang. Menyebalkan.

Langkah Alicia tiba-tiba terhenti karena seseorang menahan pergelangan tangan nya. Ketika dia sadar itu adalah Aksa, ia pun langsung melepaskan tangannya yang digenggam oleh Aksa.

"Lo mau kemana? Udah di sini aja, kita gak bakal ngeganggu lo." Ujar Aksa saat melihat Alicia kembali melangkahkan kakinya kearah pintu rooftop.

"Iya kita gak bakal ribut kok Ci" Sahut Andre sambil tersenyum manis.

"Lo emang kemana-mana tuh harus bawa pasukan ya?" Alicia bertanya ke Aksa masih dengan wajah kesal nya.

"Tergantung, tergantung situasi dan kondisi, kita cuma mau brifing bentar. Lima menit ga lebih, gua kan tadi udah bilang ini URGENT, MENDESAK Ciaa." Ada sedikit penekanan di kata-kata yang diucapkam Aksa dan juga wajah nya terlihat serius.

Alicia akhirnya melangkahkan kaki ke sudut rooftop tersebut dan kembali memakai earphone-nya, memberi waktu kepada Aksa dan anak-anak pungutnya untuk membahas omong kosong yang menurutnya tidak perlu diketahui olehnya. Benar saja setelah 5 menit berlalu mereka sudah bubar dan hanya meninggalkan Aksa dan Alicia.

"Gua on time kan, i've told you only five minute." Aksa berucap sambil berjalan ke arah pintu meninggalkan Alicia, tetapi ketika Aksa sudah berada di ambang pintu Alicia mengeluarkan suaranya, menanyakan sesuatu yang paling malas didengar oleh Aksa.

"Mas Saga apa kabar Sa?" tanya Alicia dengan suara pelan, tapi Aksa tetap bisa mendengarnya.

"Baik." Aksa menjawab singkat dan berlalu pergi meninggalkan Alicia Sendirian.

Hii
Jangan lupa vote & komen yaa
see u💙💙

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang