Chapter 18

249 7 0
                                    

Haii haiii
Aing kambekk nih:))))))))

Jangan lupa vote & komen yaaa

HAPPY READING
.
.
.
.

Kunjungan berjamaah

Sontak mereka berempat menoleh ke arah suara tersebut, entah sejak kapan Aksa berada disana sedang menyorot tajam ke arah Ardi. Seperti sinar laser yang siap menghancurkan nya, membuat Ardi yang tadi nya ngoceh tiada henti jadi kicep dengan nafas tertahan.

"Aksaaa."

Alicia langsung menghampiri Aksa yang masih setia berdiri diambang pintu ruangan Ardi. "Lo bawa yang gue minta tadi kan?" Tanya Alicia mengabaikan wajah Aksa yang tampak sedang menahan emosi.

"Mana? Lo gak lupa kan?" Sambungnya lagi, karena Aksa hanya berdiri dengan bersidekap tidak ada membawa apapun.

"Ck, itu di bawa anak-anak." Ucap nya ketus sambil mengarahkan dagu nya ke luar, ternyata inti Adrastos sudah berdiri di sana membawa beberapa kardus dan kantongan plastik yang isinya entah apa.

"Makasih ya byyy." Ucap Alicia senang dan menampilkan senyum termanis nya untuk Aksa. Membuat Aksa yang emosi ikut tertular senang dan ikut tersenyum melihat binar bahagia di mata Alicia.

"Woii mau sampe kapan gue berdiri disini?! Berat nih." Gerutu Dion yang siap menurunkan kardus yang ia bawa ke lantai.

"Langsung di bawa ke dalam aja." Ucap Alicia memberi jalan kepada inti Adrastos dan berdiri di samping Aksa.

"Maaf ya, gue jadi ngerepotin kalian."

"Gapapa kok Ci, santai aja. Kita mah senang direpotin sama buketu. Dion nih yang lebay." Ucap Andre dengan senyum merekah sambil membawa satu biji buah apel.

"Anj*ing! Lo mah enak bawa sebiji doang, gue sama yang lainnya bawa sekardus gini engap tolol." Ucap Kenzo kesal.

"Boleh minta minum gak, dehidrasi gue." Calvin tampak ngos-ngosan dengan keringat bercucuran dan wajah merah kepanasan.

"Noh, air keran toilet banyak." Kenzo tersenyum jahil.

Calvin duduk di sofa dan memajukan bibirnya "Ogah, yakali cogan kaya gue minum air keran."

Kenzo menatap jijik kearah Calvin lalu menoyor kepalanya "Cogan matalo bisu."

"Apaan mata bisu, tolil!" Balas Calvin tak mau kalah.

"UDAH WOI! Fre, lo gak ada inisiatif gitu, ngasi calon pacar lo ini minum." Dion berkata sambil mengipasi wajah nya dengan brosur entah di dapat dari mana.

Freya menoleh sinis ke arah Dion. "Pede banget Lo, tadinya gue mau ambilin minum buat kalian, tapi gue berubah pikiran, gak jadi. Lo ambil aja sendiri tuh di dispenser, punya tangan kan?"

"Ck, jangan galak-galak dong sayang, nanti gue makin cintahh sama lo."

"Najisun." Sinis Freya.

"Udah, biar aku yang aja yang ambilin minumnya, kasian mereka capek banget kayanya." Anna berdiri dari kursi yang langsung di tahan oleh Freya.

"Gak usah Na, biar mereka ambil sendiri." Sewot Freya.

Bima membuka satu kardus yang ternyata berisi botol air mineral dan membagikan nya kepada inti Adrastos.

"Emang Bima ter debest dah, dah dah. Maacih Bim, saranghe." Andre membentuk jari saranghae kepada Bima.

"Ngomong-ngomong ini semua untuk siapa? Kenapa banyak banget?" Tanya Anna kepada Alicia.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang