Chapter 2

619 28 21
                                    

🌍
🌍
🌍
🌍


HAPPY READING

.
.
.
.

SEPEDA MOTOR IN LOVE

Aksa bersiul saat menuruni anak tangga yang berada di Mansion keluarga Bimantara menuju ke lantai dasar, sambil memainkan kunci motor yang berada di jari telunjuknya. Dia sudah berpakaian rapi, menggunakan kaos hitam dan di balut dengan jaket kulit berwarna hitam. Celana jeans hitam dan kaca mata hitam bertengger manis di hidung bangir nya. *Serba hitam kaya mau ngelayat aja mas-nya:))

Rambut hitam lebatnya terlihat acak-acakan menambah kesan cool yang tersemat didalam dirinya, katanya si dari orok.

Sesampainya Aksa di ruang keluarga ia melihat ada Davira, Mommy nya disana sedang sibuk memainkan laptop dipangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya Aksa di ruang keluarga ia melihat ada Davira, Mommy nya disana sedang sibuk memainkan laptop dipangkuannya. Aksa menghampiri Davira dan duduk disampingnya lalu mencuri mencuri kecupan singkat di pipi wanita paruh baya itu.

"Aksa pergi sama anak-anak bentar ya ma," ujar nya singkat masih sambil melihat ke arah Davira.

"Mau kemana sayang? Kenapa pakai baju hitam-hitam gitu? Mau melayat kemana lagi kalian hari ini?" Davira memberikan pertanyaan beruntun sambil tersenyum kearah Aksa. Walaupun Davira sudah tau kebiasaan anak bungsu nya ini yang setiap bepergian dengan teman-temannya pasti selalu saja memakai setelan serba hitam, hanya saja ia suka mengejek penampilan anak nya tersebut.

"Ck, c'mon mom, Aksa buru-buru nih, jadi komentator fashion nya kita lanjut besok-besok ya,"

"Kamu pergi pakai motor daddy aja sayang, tadi pagi daddy kamu ngeluh karena motor nya susah di idupin kata nya karena jarang di pakai." Davira berucap sembari menatap kearah Aksa 'Sangat tampan, sangat mirip dengan daddy'nya' batin Davira.

"Lain kali deh ma." Aksa memang kurang suka dengan motor daddy nya itu, karena motor jadul itu merupakan motor yang diwariskan turun-temurun mulai dari Grandpa nya kemudian ke Daddy nya yang sepertinya sekarang ingin di wariskan ke Aksa.

"Ayo dong sayang, kalau kamu pakai motor legend nya Daddy kamu dapat 2 keuntungan, pertama kamu jadi anak Soleh karena udah nurutin kata orang tua, yang ke dua perempuan yang pertama kali kamu bonceng pakai motor itu bakal jadi pasangan hidup kamu, kaya kisah Grandpa sama Grandma kamu dulu. Sama kaya kisah mommy ketemu daddy-mu juga, jadi siapa gadis yang jadi incaran kamu selama ini, langsung deh bawa pakai motor itu," ujar Davira dengan lembut berusaha membujuk Aksa yang jatuh nya jadi seperti sales marketing.

Ya, kisah tentang 'sepeda motor in love' yang baru saja diceritakan oleh mommy Aksa memang benar adanya, dan Aksa sudah 999 kali mendengar cerita yang mirip FTV itu dari mommy nya.

Aksa menghela nafas lelah "Ya udah, Aksa pakai motor daddy aja, kunci nya?" Aksa sudah terburu buru, kalau berdebat sekarang dengan mommy nya ini Aksa dipastikan akan telat dan tidak akan bisa menang.

"Nih, kamu hati hati ya."
Tuh kan 1000 persen derajat Celcius sepertinya Davira memang sudah memastikan Aksa akan menerima tawarannya untuk membawa sepeda motor daddy nya itu, terlihat dari kunci motor yang sudah di persiapkan di atas meja.

"Okey mom, Aksa pergi dulu." Aksa mencium pipi Davira sekali lagi dan bergegas kearah lift yang ada di sebelah kanan ruang keluarga. Ia masuk dan menekan tombol paling bawah menuju basement Mansion, karena garasi di Mansion ini memang terletak di basement bawah tanah.

🌸🌸🌸

Aksa membuka cover salah satu sepeda motor yang ada di garasi, lalu dia bisa dengan jelas melihat Harley Davidson CVO Prostreet Breakout milik Daddy nya yang berdiri dengan angkuh.

Motor yang jika harganya di rupiahkan melebihi 1 Miliar ini mengusung Screamin' eagle twin cam 110B berkapasitas 2.745 cc yang bisa menghasilkan torsi sebesar 165 Nm pada 3.500 rpm. Desainnya juga sangat bagus karena mengkombinasikan gaya balap dan motor kustom.

Kenapa sekarang kalau Aksa perhatikan sepeda motor daddy nya ini terlihat sangat gagah ya, dulu karena cerita roman picisan orang tua nya, dia jadi tidak tertarik sama sekali untuk mengendarai motor jadul ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenapa sekarang kalau Aksa perhatikan sepeda motor daddy nya ini terlihat sangat gagah ya, dulu karena cerita roman picisan orang tua nya, dia jadi tidak tertarik sama sekali untuk mengendarai motor jadul ini.

Ia segera naik ke atas motor tersebut, menarik resleting jaket nya ke atas, memakai helm, memasang kunci motornya, dan langsung menyalakan motornya. Lalu ia memutar handle gas membawa motornya kearah gerbang Mansion.

Saat lampu lalu lintas didepannya menunjukkan lampu merah Aksa segera menghentikan motornya, lalu melirik jam nya yang berada di pergelangan tangan sebelah kanan, 'shit' dia sudah terlambat lima menit dari waktu yang di janjikan dengan anak buah nya. Aksa kembali fokus melihat lampu merah yang berada didepannya, tak sabar menunggu lampu itu berganti menjadi lampu hijau.

Aksa memicingkan matanya, sebuah adegan di pinggir jalan seketika menarik perhatian nya. Ada seorang pria yang sedang mengejar seorang gadis, dan terlihat jelas dari raut wajah gadis tersebut yang merasa tidak nyaman di ikuti, sesekali dia menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari pertolongan. Aksa sebenarnya ingin menyudahi menonton adegan kejar-kejaran tersebut, dan segera menjumpai anak buah nya yang sudah menunggunya sejak tadi. Tetapi ia malah menghampiri gadis itu.

"Naik." Gadis yang sedari tadi menunduk itupun segera mengangkat kepalanya untuk melihat siapa pria yang menyuruhnya naik ke motornya barusan. Seketika gadis itu terpaku di tempat nya dengan wajah yang sulit di artikan.

"Ck, cepetan naik Cia, malah bengong." Aksa menarik pelan tangan Alicia, setelah memastikan Alicia sudah duduk di boncengan belakang, Aksa segera melajukan motor nya.

"Lo habis dari mana? Kenapa bisa di kejar-kejar sama cowok tadi?"

"Bukan urusan lo." Alicia menjawab dengan nada kesal tanpa melihat kearah Aksa.

Bukan nya menjawab pertanyaan Aksa atau mendapatkan ucapan terima kasih karena sudah di tolong. Alicia malah membentak Aksa. Apakah Aksa harus mengembalikan Alicia ke cowok yang mengejar nya tadi, ayolah Aksa tidak sekejam itu.

Hii
Ini part nya agak dikit, etapi emang dikit sii, maksudnya ga banyak, dikit gituuu🐒
Setress coeq wkwk
Ternyata ini semua tidak semudah yang aku dan kamu bayangkan miskahh.
Jangan lupa vote & komen.
See u🐒

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang