Chapter 10

355 9 0
                                    

Hii bestieeeeeeee
Harap meklum jika ada tifoo
Udah gamo ngomong apa-apa lagi🐒

HAPPY READING
.
.
.
.

Khempiengg

Aksa bersama dengan anggota Adrastos lainnya masih berada di markas. Masalah Kevin anggota Geng Vagos sudah diselesaikan. Jangan tanya apa yang Adrastos lakukan kepada Kevin. Anggota inti Adrastos tidak perlu mengotori tangan mereka untuk mengurus cecunguk satu itu. Karena anggota Adrastos yang lain di luar dari anggota inti sudah memberinya pelajaran, membuat nya koma di rumah sakit mungkin lebih dari cukup sebagai peringatan.

Hp Aksa berdering, dia melihat ke layar hp nya. Mengernyit heran melihat panggilan dari Alicia. Karena sejauh ini Alicia tidak pernah menghubungi nya.

Aksa langsung mengangkat panggilan Alicia.

"Ha__" Aksa mengangkat panggilan dari Alicia dan hendak menyapanya tapi telepon malah terputus dari sebrang sana.

Aksa berusaha menghubungi nomer Alicia kembali, tapi tidak ada jawaban sama sekali dan berakhir dengan suara operator telepon.

Berbagai pikiran negatif terlintas di pikiran Aksa. Tidak biasanya gadis cuek itu mau repot-repot menelfon Aksa seperti ini. Dia mengambil jaketnya yang berada di atas meja. "Gue cabut duluan," ujar Aksa kepada kelima temannya dan beranjak pergi.

Beruntung Aksa sudah memberi alat pelacak kepada Alicia. Tepatnya Aksa memasukkan alat pelacak ke dalam gelang yang ia berikan kepada Alicia kemarin. Gelang tersebut juga tidak bisa di pasang atau di buka seperti gelang biasanya. Untuk membukanya di perlukan kata sandi dari sang pemberi gelang. Yaitu Aksa sendiri.

Aksa mengotak-atik watch hologram nya mendeteksi keberadaan Alicia. Alicia tampak masih berada di lokasi mall yang dia katakan tadi siang. Tanpa menunggu lama Aksa melajukan motornya dengan kencang.

Jalanan cukup macet, tetapi Aksa tidak mengurangi kecepatan motornya sama sekali, beberapa kali Aksa menyalip kendaraan lain dan menerobos lampu merah.

Sesampainya di mall Aksa berlari menuju titik lokasi dimana Alicia berada. Tidak memperdulikan banyak pengunjung lain yang memperhatikan nya karena berlari tergesa-gesa. Aksa masuk ke dalam sebuah coffee shop dan tampak Alicia yang berada sekitar dua meter di hadapannya.

Alicia duduk sendiri, sesekali ia menyuapkan cake ke dalam mulutnya.

Aksa menarik nafas lega, menyugar rambutnya yang tampak basah karena keringat sambil mengatur nafas nya. Dan akhirnya menghampiri Alicia.

"Di sini lo rupanya." Nafas Aksa masih sedikit ngos-ngosan.

Alicia mendongak ke arah suara tersebut. "Loh, kok lo bisa tau gue di sini?"

"Ck, gak penting. Kenapa lo bisa sendirian disini? Temen lo yang lain mana?" Aksa menghempas kan pantatnya ke sofa di hadapan Alicia.

"Anna gak jadi ikut karena ada urusan katanya. Terus Freya tadi ketangkep basah liat pacarnya selingkuh dan mau ngelabrak pacarnya sama si pelakor itu. Jadi deh gue sendiri," ujar Alicia santai, seakan tidak terjadi apa-apa.

"Terus kenapa hp lo tiba-tiba mati? Tadi lo nelpon gue,  tiba-tiba terputus, di telpon balik malah gak aktif. Lo gak kenapa-napa kan?" Aksa tampak cemas, matanya tak lepas memperhatikan Alicia sedari tadi.

"Ohh itu, tadi gue nelpon lo mau minta tolong jemput gue kalo gak sibuk. Sebetulnya tadi gue mau balik naik taxi, tapi tiba-tiba ada nomer gak di kenal ngechat gue. Jadi gue ga berani pulang sendiri. Gue coba telpon lo gak tau nya hp gue mati karena lowbet. Jadi gue nongkrong bentar di sini, karena kalo emang ada yang niat jahat sama gue dia gak bakal berani di tempat rame gini, sekalian mau nge-charge hp juga. Ini gue baru mau ngabarin lo." Ujar Alicia panjang bin lebar sambil mengaktifkan hp nya yang sedang di charge. Alicia berusaha menjelaskan nya secara detail karena sudah membuat Aksa sekhawatir itu. "Gue gapapa kok Sa." Sambungnya lagi meyakinkan.

"Lo gak mau pesan?" Alicia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Gak usah, gue minum ini aja." Aksa mengambil iced blend coffee milik Alicia dan menghabiskan nya sampai setengah. Alicia baru saja ingin memprotes ulah Aksa tersebut, tapi Alicia menahannya, melihat cara Aksa minum seperti anak kambing yang kesasar digurun, sangat haus.

"Mana nomer yang ngechat lo tadi?" Aksa bertanya kepada Alicia.

"Ini."

Alicia menunjukkan layar hp nya kepada Aksa. Aksa mengambil hp Alicia sebentar dan menyerahkan nya kembali kepada Alicia.

"Lo mau balik sekarang atau masi mau cari sesuatu lagi di sini?" Aksa bertanya kepada Alicia.

Alicia menggeleng. "Gak ada, gue mau langsung balik aja."

Alicia menghabiskan minuman nya yang disisakan setengah oleh Aksa, kemudian mereka beranjak meninggalkan cafe tersebut.

🌸🌸🌸

"Ayo dong Ciii, lo ikut yaa." Freya berusaha membujuk Alicia.

"Gak mau Fre, gue gak suka camping. Camping itu kayak kurang kerjaan banget, udah ada tempat tidur yang nyaman eh malah repot-repot pergi tidur di tengah hutan. Motto camping itu bagi gue 'ada cara yang susah ngapain pake cara yang mudah.' Kurang kerjaan banget kan?" Alicia masi tetap dengan pendiriannya.

"Na lo bantu gue bujuk Cia dong, belajarnya nanti dulu." ujar Freya sambil menutup buku pelajaran yang sedari tadi Anna baca.

"Kalo Cia gak mau gak bisa di paksain Fre." Anna kembali membuka buku pelajarannya. Tidak berminat mendukung Freya.

" Ayo dong ci, lo gak kasian liat gue? Gue mau refreshing Ci sekalian liat-liat cogan ntar disana. Siapa tau ada yang terpikat sama pesona gue." Freya menggoyang-goyangkan tangan Alicia yang berada di atas meja, tapi Alicia hanya diam tidak terpengaruh sama sekali dengan perkataan Freya.

"Ciii, please, lo dukung gue buat move on. Bantu gue sekali ini aja ya ya?" pintanya dengan wajah memelas.

"Ck, iya deh iya, puas lo? Udah awas ah, gue mau tidur lo ganggu jam tidur siang gue." Alicia sudah mendirikan buku di hadapannya dan mengatur posisi tidurnya.

Freya tersenyum puas dan kembali ke bangku nya yang berada di belakang Alicia.

🌸🌸🌸

Selama tiga jam perjalanan, rombongan Andromeda High School sudah sampai di lokasi camping yang mereka tuju. Pihak sekolah menyerahkan rundown acara sepenuhnya kepada team outbound di lokasi tersebut. Acara camping kali ini hanya di ikuti oleh murid kelas XI saja. Minggu sebelum nya khusus kelas XII, di susul Minggu depan untuk kelas X.

"Di harapkan kepada seluruh siswa siswi agar segera berkumpul di lapangan." Leader outbound berbicara melalui pengeras suara.

Seluruh siswa berkumpul dengan wajah lesu. Beberapa dari mereka tampak tidak menghiraukan himbauan tersebut, sibuk berfoto ria di beberapa tempat yang mereka anggap aesthetic.

"Baiklah, karena semua sudah berkumpul. Kalian sudah membuat group masing-masing, Silahkan cari anggota, satu group hanya boleh sebanyak delapan orang!"

Para siswa mulai ribut membuat group masing-masing.

"Aksaaa, mau satu group sama kita yaa? Kalian kan berlima, kami bertiga jadi total nya pas bangett jadi delapan orang". Terdengar suara Bella dari barisan sebelah kiri sambil bergelayut manja di lengan Aksa.

.
.
.
.

Hii hii
Gimana sama part ini?
Jangan lupa buat vote & comment yaa

Kemarin tuh rencananya setelah aing up chapter 10, bakalan nunggu sampai 1K views baru up chapter 11. Tapi banyak dapet saran dari temen, jadi kayanya ga nunggu sampai 1K, tapi update-an nya ga secepat biasanya yaa. Up nya ga nentu.

See u next chapt all🙂🐒

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang