Haii haii
Jangan lupa vote & komen yaa
HAPPY READING
.
.
.
.Berantem
Aksa memukuli wajah Marvel dengan membabi buta, tidak ada perlawanan dari Marvel, yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan Alicia hanya berdiri di tempatnya, nafasnya terasa tercekat melihat Aksa seperti orang kerasukan, dia ingin melangkah untuk menghentikan Aksa, tapi kakinya terasa kaku dan berat untuk melangkah.
Freya juga tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya diam di tempat sama seperti Alicia. Bima yang baru saja datang langsung menarik Aksa menjauh dari Marvel. Dada Aksa naik turun, tatapannya belum lepas dari Marvel yang pingsan dengan wajah hancur babak belur. Sementara kedua teman Marvel yang tadi nya petakilan itu, tak berkutik sedikit pun, wajah mereka shock dengan tubuh gemetar.
Alicia menghampiri Aksa dan mengelus pelan tangan nya berusaha menenangkan. Aksa menoleh ke tangan Alicia dan segera berpindah ke wajah Alicia.
Sepertinya Alicia obat mujarab untuk menjinakkan Aksa, terbukti dari raut wajah Aksa yang berubah mulai tenang. Ia meneliti wajah Alicia dari rambut, wajah, tangan dan kakinya. "Kamu gapapa kan? Ada yang luka?" Aksa meremas pundak Alicia, tampak jelas kecemasan di mata Aksa.
Alicia menggeleng, dan mengelus lengan Aksa "Aku gapapa sa." Alicia tersenyum dan membuat Aksa menghembuskan nafas lega. Seenggaknya dia datang tepat waktu dan Alicia baik-baik saja.
Pandangan Alicia beralih ke telapak tangan Aksa yang mengeluarkan darah, itu pasti luka yang Aksa dapat ketika memecahkan gelas di kepala Marvel. "Tangan kamu berdarah." Alicia meringis kesakitan seakan merasakan luka yang di alami Aksa.
"Gapapa, ayok pulang." Aksa menarik lengan Alicia tapi Alicia berusaha menahan tangan Aksa, karena tenaga Aksa yang lebih kuat membuat Alicia tidak bisa melawan, dia hanya pasrah mengikuti Aksa sampai ke basement.
"Aksa, sakiiit." Alicia menarik tangannya. Aksa melihat wajah Alicia kesakitan membuat Aksa melepaskan cengkramannya dari tangan Alicia.
"Kamu kok main tarik-tarik aja sih, Freya masih di atas."
"Ada Bima di sana." Jawab Aksa ketus.
"Terus Marvel gimana? Dia harus di bawa ke rumah sakit."
Aksa tersenyum miring "Bisa-bisanya kamu masih mikirin orang yang udah nyakitin kamu Cia? Masih untung dia nggak aku bunuh tadi." Geram Aksa.
Aksa menghidupkan sepeda motornya, dan menunggu Alicia naik. Bukannya naik ke boncengan, Alicia malah berbalik menuju pintu lift. Aksa yang sadar akan hal itu, berlari dan menarik tangan Alicia ke arah motornya.
"Naik!" Titah Aksa
Alicia hanya diam, kemudian membalikkan badan lagi menghadap pintu lift.
"Kalo kamu mau pulang duluan aja, aku mau liat Freya, mau mastiin dia aman sampe rumah." Tapi baru selangkah Alicia berjalan, dirinya di kaget kan oleh suara Aksa.
"Naik sekarang juga!!!" Bentak Aksa.
Alicia yang kaget oleh bentakan Aksa segera menghadap Aksa "Aku gak mau, kalo kamu mau pulang, pulang aja sanaa!!" teriak Alicia.
"Lo pilih naik ke motor sekarang juga atau..?" Aksa berusaha menahan emosinya, dengan rahang yang mulai mengeras, ia0 menatap Alicia tajam. Pertengkaran mereka juga jadi tontonan gratis bagi orang di sekitar basement.
"Atau apa? Kamu mau marah, mau putusin aku, terserah, aku gak peduli. Aku paling nggak suka di bentak Sa, dan kamu malah ngebentak aku." Kali ini Alicia berusaha menguatkan diri, berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata meskipun sebenarnya matanya sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA! SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE! BUDAYAKAN VOTE & COMMENT BESTIEE, BIAR SEMANGAT UPDATE . . . . Aksa Ivandeer Bimantara Seorang ketua geng motor terkenal di Jakarta. Anak bungsu dari keluarga Bimantara yang merupakan salah sa...