Hii all
Jangan lupa vote & komen yaa
HAPPY READING
.
.
.
.Anna pingsan
Alicia memandangi pantulan dirinya di depan kaca, ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Merapikan poni yang sedikit menutupi wajahnya, Alicia mendesah lelah melihat mata nya memerah akibat kurang tidur tadi malam. Bawah mata nya yang hitam sudah ia atasi dengan concealer dan compact powder, berkat berteman dengan Freya si make up enthusiast, Alicia sedikit banyak juga jadi tau tentang make up karena Freya sering membahas tentang complexion, eye shadow, lipstik dan kawan-kawan. Andai saja matanya yang merah bisa juga di tutupi concealer, pasti sudah ia lakukan dari tadi. Alicia mendesah lagi, sepertinya ia pasrah dengan tampilan dirinya kali ini. Ia mengayunkan langkah meninggalkan kamar. Alicia menuruni anak tangga ke lantai dasar dengan langkah gontai, yuyur seyuyur nya dia malas banget untuk berangkat sekolah hari ini.
Setelah mengungkapkan kata putus dan mematikan sambungan telepon dengan Aksa semalam Alicia jadi galau. Entah lah, Alicia yang minta putus tapi malah dia yang jadi uring-uringan sendiri. Dia berusaha menyemangati diri bahwa keputusan yang diambil nya sudah benar.
Tapi tetap saja semalaman dia tidak bisa tidur karena memikirkan semuanya, biasanya dia akan tertidur beberapa menit setelah mendengar musik instrumen pengantar tidur, tapi entah kenapa kali ini tidak berhasil. Setiap ia memejamkan mata, yang ada malah bayangan wajah Aksa yang menghampiri. Akhirnya Alicia memutuskan menonton drakor sampai pagi dan tertidur sekitar jam lima subuh.
Mungkin kalau tidak ada papanya di rumah, dia pasti memilih bolos. Tadi pagi dia sudah memikirkan untuk pura-pura sakit saja, tapi ia takut papa nya malah menanggapi serius dan membawa nya ke rumah sakit, kemudian di suntik, dan di infus. Yang lebih mengerikan lagi bila dia di jejeli obat-obatan yang ukurannya besar-besar dan nyangkut di tenggorokan nya. "Ih, ogah. Mending Gue sekolah aja, bisa tidur di kelas nanti". Gumam Alicia sambil berjalan kearah meja makan.
Begitu sampai di meja makan Alicia menarik kursi dengan malas. Ia mengambil roti dan mengolesi nya dengan selai.
"Pagi sayang." Sapa David yang duduk jarak 3 kursi dari Alicia.
"Pagi pa." Jawab Alicia, mendongak ke arah papa nya sambil tersenyum kemudian kembali lagi dengan roti nya.
"Pagi Cia." Sapa seseorang lagi.
"Pagi juga."
Eh tunggu dulu, itu suara siapa? Yang pasti bukan Darren. Suara nya beda, lagian mana mungkin Darren memanggilnya dengan nama tanpa embel-embel 'kak' di depan papa mereka. Bisa-bisa dapat siraman rohani gratis Darren pagi-pagi begini.
Itu seperti suara Aksa, Alicia mendongakkan wajah nya ke arah suara. Dan benar Aksa ada bersama mereka bergabung di meja makan. Dengan santuy nya Aksa memasukkan potongan roti ke dalam mulutnya, kemudian mengedipkan sebelah matanya ke arah Alicia, sontak Alicia melihat ke arah David takut ketahuan dengan tingkah konyol Aksa barusan, untung saja David sedang sibuk menekuri i-padnya.
"Aksa? Kenapa Aksa bisa ada di sini pa?" Alicia mengalihkan wajah nya ke David.
"Memang nya kenapa sayang? Kamu kok keliatan kayak gak senang gitu?"
"Ah bukan gitu pa. Cia kaget aja. Tiba-tiba ada dia di sini." Alicia berusaha mengelak dari tuduhan papa nya.
"Tadi Aksa datang mau jemput kamu. Nungguin kamu turun sekalian papa ajak dia sarapan." David menjelaskan sambil menyesap kopi nya.
"Oh gituu. Darren mana pa?"
"Masih di kamar, paling juga bentar lagi turun." Ucap David yang masih berbicara sambil melihat layar i-pad nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa
Fiksyen RemajaFOLLOW DULU SEBELUM BACA! SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE! BUDAYAKAN VOTE & COMMENT BESTIEE, BIAR SEMANGAT UPDATE . . . . Aksa Ivandeer Bimantara Seorang ketua geng motor terkenal di Jakarta. Anak bungsu dari keluarga Bimantara yang merupakan salah sa...