Chapter 9

323 9 8
                                    

Hii bestieee
Saiaa kambekk🙂🐒
Jangan lupa buat vote & comment
Langsung cuss aja ngengg

HAPPY READING
.
.
.
.

Penyusup

"Tutup aja pintunya bi." Alicia berkata pada Bi Aty, ART keluarga Alicia.

"Loh, tapi ini ada tamu non." Bi Aty tampak bingung mendengar perintah Alicia barusan. Masa ada tamu malah tutup pintu, tamu itu kan raja. Ya ga siee??

"Dia bukan tamu bi, tapi penyusup." Alicia mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan di sana Aksa sudah berdiri dengan senyum lebar tanpa dosa.

"Iya, gue penyusup di hati lo."
Aksa berjalan kearahnya, masih dengan senyum lebarnya kemudian duduk di samping Alicia.

"Ngapain sih lo datang kesini?"

"Sebagai pacar yang baik, gue mau lihat kondisi pacar gue. Gimana lukanya sayang? Masi perih?" Aksa menatap leher Alicia dengan serius. Sengaja memanggil Alicia dengan embel-embel sayang.

"Gue udah sembuh. Dan kita cuma pacaran pura-pura kalo lo lupa. Jadi lo gak perlu repot-repot perhatian ke gue."

"Sekarang lo jelasin ini apaan?" lanjut Alicia sambil menunjukkan hp nya kepada Aksa.

Aksa melirik kearah hp Alicia dan kembali melihat keadaan leher gadisnya itu. "Apanya yang mau di jelasin? Kita kan emang pacaran."

"Ck, tapi kan gak harus secepat ini nyebarnya. Kejadian dinner di rumah lo aja masi buat gue malu sampe sekarang. Gak kebayang nanti gue kalo ketemu sama tante Davira harus gimana? Belum lagi bokap gue."

"Eh tapi waktu lo jemput gue kerumah, lo bahas apa aja sama bokap gue? Soalnya sampe sekarang papa gak pernah bahas tentang dia yang udah tau kita pacaran."

"Gak ada, gak sempet ngomong banyak soalnya sebelum lima menit lo udah nyampe dibawah." Aksa memberi penjelasan.

"Yakin lo? Lo gak ngomong yang aneh-aneh kan ke bokap gue?" Alicia menatap serius ke arah Aksa.

"Enggak Ciaa."

Aksa mengeluarkan sebuah gelang dari saku jaketnya lalu memasangnya ke pergelangan tangan Alicia.

"Apa nih?" Alicia bertanya dengan raut wajah heran.

"Rencananya gue mau kasih ini ke seseorang. Kira-kira dia suka gak?" Aksa mengalihkan pandangannya dari tangan Alicia ke manik coklat milik Alicia.

"Mana gue tau, lo tanya aja langsung ke orangnya, dia sukanya apa. Tapi biasanya si yang namanya pemberian mau lo kasi kerikil juga pasti dia terima."

Aksa tertawa mendengar penjelasan Alicia. Ia mengambil hp nya dan memfoto gelang yang barusan dia pasang di tangan Alicia. Kemudian Aksa tampak mengotak-atik hp nya

"Jadi gue cuma tester doang?" Alicia ingin melepaskan gelang di tangan nya.

"Jangan di lepas dulu, lo coba pake 1x48 jam buat test alergi. Kalo emang di tangan lo aman, baru gue berani kasi ke orang nya."

"Sibangke, ini mah gue cuma lo jadiin kelinci percobaan!! Enggak nggak nggak, gue gamau!" Alicia berusaha melepaskan gelang tersebut tapi tidak bisa.

"Lo lepasin nih!" Sambungnya lagi sambil menyerahkan tangan nya ke hadapan Aksa. Aksa tiba-tiba mencium punggung tangan Alicia, Alicia melotot dan langsung menarik tangan nya. "Apaan sih Lo?"

"Bukannya tadi lo ngode duluan minta di cium." Aksa tertawa jahil.

"Iya gelangnya entar bakal gue lepas kalo udah waktu nya. Gue balik dulu ya. Jangan kelayapan, jangan ngomel mulu biar luka nya cepat sembuh" Aksa melangkah kan kaki beranjak pergi.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang