Chapter 22

229 10 0
                                    

Hii all aing kambekk

Jangan lupa vote & komen yaa

HAPPY READING
.
.
.
.

UKS

Aksa tidak mengeluarkan suara sama sekali tapi ia langsung lari meninggalkan lapangan basket. Sepertinya dia menuruti saran Andre untuk pergi ke UKS.

Di UKS Alicia sudah siuman, dia duduk di pinggir ranjang di temani Freya.

"Mendingan lo pulang aja deh Ci, gue anterin ya?" bujuk Freya.

Alicia hanya menggeleng lemah "Gue gapapa Fre, kita balik ke kelas aja deh." Alicia berusaha berdiri, namun langkahnya limbung membuat Freya segera menahan badan Alicia agar tidak terjatuh.

"Tuh kan diri aja gak sanggup, muka lo juga pucet banget kaya mayat idup. Udah lo gue anter pulang, bentar gue ambil tas lo dulu ke kelas." Cerocos Freya sambil membantu Alicia kembali duduk di brankar. Kemudian Freya berjalan cepat meninggalkan Alicia.

Ketika membuka pintu UKS Freya terkaget melihat Aksa yang berdiri di depan pintu, di saat Freya bersiap membuka obrolannya dengan Aksa, Aksa mengode Freya dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya pertanda agar Freya diam. Freya hanya mengangguk dan meninggalkan Aksa.

Mendengar suara langkah kaki masuk kedalam UKS Alicia segera mendongak menatap ke depan. "Cepet banget lo_ Aksa??." Kaget Alicia dengan mata membola.

Aksa mendekati Alicia, menempelkan tangan nya di kening gadis tersebut. Memang terasa panas, mungkin karena terkena hujan semalam. "Kita ke rumah sakit ya?" Ujar Aksa lembut.

Alicia hanya menggeleng.

"Aku anterin pulang." Belum sempat Alicia memberi jawaban, Aksa mengangkat tubuh Alicia ala bridal style. Kali ini tidak ada protes dari Alicia, ia tidak memiliki tenaga melawan Aksa, kalau pun Alicia meronta dan meminta turun, pasti Aksa tidak akan menurutinya, jadi Alicia hanya pasrah dan memejamkan mata.

Aksa mendudukkan Alicia di kursi penumpang samping kemudi, di saat Aksa ingin memasang seatbelt untuk Alicia, gadis tersebut menolak, membuat Aksa mengeryit.

"Nggak usah di pasang, aku mau sambil rebahan." Alicia segera merebahkan tubuhnya dengan posisi meringkuk.

Segera Aksa berjalan memasuki mobilnya, sembari menghidupkan mesin mobil Aksa menatap khawatir Alicia dan mengelus rambut gadisnya itu.

"Kita ke rumah sakit aja ya Ci."

"Nggak mau." Ucap Alicia dengan suara lemah.

Aksa segera melajukan mobilnya meninggalkan sekolah, tangan kirinya sesekali mengelus lembut rambut Alicia.

"Masih lama lagi gak nyampe nya? Kepala aku berat banget, pusing."

"Kalo ke rumah kamu lumayan jauh. Ke apartemen aku aja gimana?" Tanya Aksa.

Alicia hanya bergumam dan berusaha memejamkan mata karena pandangan nya mulai berkunang-kunang lagi bersamaan dengan rasa pening yang menghampirinya.

🌸🌸🌸

Alicia membuka mata dan melihat keadaan sekitar, dia mengeryit merasa ini bukan kamarnya, karena kamar yang Alicia tempati sekarang di dominasi warna coklat tua.

Kemudian ia menoleh merasa ada seseorang di sebelah kanannya, Alicia melihat Aksa sedang duduk bersandar di kepala ranjang, sepertinya sedang bermain game.

Cukup lama Alicia hanya diam, memperhatikan Aksa, jujur dia ingin berlama-lama seperti ini, berada di sisi Aksa dan tidak ada keributan di antara mereka.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang