Hii all
Jangan lupa vote & komen yaa
HAPPY READING
.
.
.
.Breaking up!
"Gimana sih lo Di, yang bener dong ambil fotonya." Kesal Freya kepada Ardi yang sedari tadi tidak becus mengambil foto mereka bertiga, Alicia, Anna dan Freya ingin di foto secantik dan seimut mungkin.
"Gue bukan fotografer ya Freya Chili, udah semaksimal mungkin tau nggak. Ampe nahan nafas gue ngambil foto lo pada. Bukannya makasih malah complaint lo." Ardy merengut tapi masih tetap mengambil foto mereka dari beberapa angle.
Bukan hanya yang di foto bergaya, Ardy selaku fotografer dadakan mereka tak kalah ikut bergaya juga, terkadang Ardy membungkuk, menungging, berjongkok, setengah kayang sampai naik ke atas kursi. Padahal yang di foto hanya duduk manis tersenyum, miring kepala ke kiri, ke kanan, sambil sesekali bergeser-geser sedikit mengubah posisi.
Mereka sedang berada di salah satu cafe saat ini, dalam rangka menyambut Ardy yang sudah pulih. Tapi sepertinya Alicia, Freya dan Anna lupa kalau Ardy mantan pasien yang baru sembuh. Karena begitu masuk ke dalam cafe, tiba-tiba Alicia mengajak mereka untuk foto bareng. Tentu saja hal ini tidak di sia-siakan Freya. Mengingat Alicia sebelumnya adalah tipe orang yang tidak suka di foto.
Tadi nya mbak waitress yang mengambil foto mereka, tapi karena hasilnya tidak sesuai dengan yang Freya inginkan, jadilah Ardy tumbal selanjutnya.
"Udah ah, udah banyak bet nih foto. Full memory kata nya." Ardy menyerahkan ponsel yang di pegangnya kepada Freya.
"Sembarangan lo, nggak mungkin memori hp gue penuh. Bilang aja lo gak ikhlas motoin kita. Lo juga moto nya gak berasa Di, bentar banget. Lagi doong." Suruh Freya lagi.
"Sini gue tonjok lo, biar berasa." Ucap Ardi santai.
"Udah sih, kalian ribut mulu, ntar jodoh lagi." Ledek Alicia.
"Ich, ogah ya, apa judulnya kalo gue pacaran sama Freya, lesbiola dong kita. Gue masih normal ya, masih suka lakik." Ucap Ardi santuy.
Anna hanya geleng-geleng kepala melihat kata-kata dan tingkah Ardi.
"Kiamat udah dekat Di, tobat lo." Ardi melayangkan tatapan sinis nya kepada Freya. "Hehe, canda sayang. Lo tuh sebenernya ganteng loh Di, jujurly hari pertama lo masuk kelas, waktu perkenalan diri, gue sempet terkesima liat lo. Pacaran yuk Di." Goda Freya genit, sambil mencolek-colek lengan Ardy.
"Dih, gue yang ogah ama lo Chili." Ardi bergidik geli.
"Lo kok manggil gue Chili sih cong?" Tanya Freya cemberut.
"Biar gue tebak, Chili cabe maksud lo kan?" Tebak Alicia tepat sasaran.
"Ho oh. Seratus buat lo ja." Ardi mengangguk sembari meneguk jus pesanannya.
"Not bad gue di panggil Chili." Freya mengangguk-angguk tampak tak keberatan dengan julukan yang di berikan Ardi.
"Terus ja arti nya apa?" Kali ini Anna yang bertanya karena penasaran.
"Hehe, gue manggil Cia sama Anna manja. Bukan karena kalian manja ya, itu cuma panggilan deket doang."
"Terus kenapa gue beda sendiri?" Sewot Freya tak setuju.
"Udah, terima aja. Itu udah yang paling cocok buat lo." Ardi mengibaskan tangannya, pertanda menyudahi perdebatan absurd mereka.
Terdengar bunyi dering handphone, dan mereka semua menoleh ke arah suara, yang ternyata handphone Freya. Freya melihat kontak penelpon dan mereject panggilan tersebut. Alicia melirik hp Freya tersebut dan ternyata menampilkan nama Marvel, pantas saja Freya tak mengangkatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/291014918-288-k435457.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA! SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE! BUDAYAKAN VOTE & COMMENT BESTIEE, BIAR SEMANGAT UPDATE . . . . Aksa Ivandeer Bimantara Seorang ketua geng motor terkenal di Jakarta. Anak bungsu dari keluarga Bimantara yang merupakan salah sa...